Konten dari Pengguna

Diplomasi Publik di Masa COVID-19: Kampanye TRUST Korea Selatan

Fauzi Wahyu Zamzami
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia Mahasiswa Berprestasi II FPSB UII Ambassador of Eximus 2020 IIM Bangalore Youth Speaker
25 Juni 2020 14:21 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fauzi Wahyu Zamzami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Korea Selatan.
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Dunia global saat ini benar-benar menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui penyebaran Covid 19. Korea Selatan mulai pertama kali mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada 20 Januari, begitupun Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Wabah Covid-19 sedikit demi sedikit mulai mengubah kehidupan manusia sehingga diberlakukan sebuah kata untuk merepresentasikannya yaitu new normal atau normal baru. Merespon hal tersebut, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mengambil tindakan berbeda secara drastis dalam menghadapi serta mengatasi pandemi ini.
Salah satu model yang digunakannya yaitu kampanye “TRUST” sebagai bentuk dari Kebijakan Diplomasi Publik Korea Selatan pasca Covid-19. Menurut Jan Melissen, diplomasi publik merupakan proses komunikasi antara pemerintah dan publik asing dalam upaya mewujudkan pemahaman atas ide, nilai, norma, budaya, hingga tujuan dan kebijakan nasional yang dimiliki negaranya.
Dalam kondisi ‘normal’, aktivitas diplomasi publik dilakukan untuk menciptakan opini dan citra positif dari publik asing sehingga mempermudah pencapaian kebijakan luar negeri suatu negara.
ADVERTISEMENT
Selain dalam kondisi ‘normal’, diplomasi publik ternyata dapat dimanfaatkan dalam kondisi krisis. Menurut Boin dan Paul, krisis merupakan sebuah kondisi dimana sekelompok orang, baik organisasi, kota, ataupun negara, merasakan ancaman mendesak terhadap nilai-nilai (core value) dan harus segera ditangani dalam kondisi yang tidak pasti.
Pada definisi tersebut, Boin dan Paul menekankan pada adanya aksi yang segera dilakukan sebagai bentuk tanggapan aktor-aktor yang terlibat.
Dalam hal ini, kampanye “TRUST” yang diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan bertujuan untuk mempromosikan tanggapan Korea Selatan terhadap Covid-19 berdasarkan pada prinsip-prinsip transparansi, keterbukaan dan demokrasi, serta mengirim pesan global yang menekankan perlunya solidaritas dan kerja sama.
Uniknya, Korea Selatan memanfaatkan kesempatan ini sekaligus untuk mengkonsolidasikan citranya dengan mempromosikan demokrasi, meningkatkan teknologi informasi dan komunikasinya yang maju, masyarakat sipil yang maju, dan prinsip-prinsip respons Covid-19 yang diakui dan dimanifestasikan oleh transparansi serta keterbukaan.
ADVERTISEMENT
TRUST sendiri tidak hanya sebagai sebuah kata yang diartikan kepercayaan, melainkan setiap hurufnya pun memiliki arti yaitu Transparency, Responsibility, United Actions, Science and Speed, dan Together.
Pertama, transparency atau transparansi. Di awal adanya Covid-19, Korea Selatan selalu berusaha untuk memberikan informasi kepada masyarakat sepenuhnya. Hal ini bertujuan supaya tidak adanya tumpang tindih antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Sejak hari pertama, briefing pers diadakan dua kali sehari dengan interpretasi simultan dalam bahasa isyarat. Briefing ini disiarkan langsung di internet (www.arirang.com) dengan interpretasi simultan dalam bahasa Inggris untuk pemirsa internasional juga. Informasi yang relevan juga disediakan melalui aplikasi seluler dan text alert.
Menurut saya, transparansi adalah salah satu hal yang harus diutamakan. Karena tidak menuntut kemungkinan tanpa adanya transparansi dari pemerintah kepada masyarakat itu akan menyebabkan masyarakat kebingungan sehingga timbul namanya Hoaks.
ADVERTISEMENT
Kedua, responsibility atau tanggung jawab. Ini merupakan hal yang cukup menantang bagi Korea Selatan karena pemerintahnya harus mengambil semua langkah apa pun untuk menahan penyebaran Covid-19 dibarengi dengan memitigasi risiko sosial dan ekonomi pada saat yang bersamaan.
Uniknya, selain dari upaya pengujian, penelusuran, dan perawatan, Korea menerapkan kebijakan ekonomi makro yang ekspansi serta langkah-langkah stabilisasi keuangan senilai 100 USD untuk meringankan beban pemilik usaha mikro dan wiraswasta serta untuk mendukung yang menghadapi likuiditas kekurangan. Selain itu, terlepas dari mana seseorang berasal, pemerintah Korea memberikan tes gratis untuk semua pasien yang dicurigai
Ketiga, united actions atau tindakan secara bersamaan. Tindakan bersatu oleh pemerintah, lembaga penelitian dan perusahaan swasta telah membuka jalan bagi pengembangan yang cepat, persetujuan yang cepat, dan produksi massal alat uji. Itu juga memungkinkan Korea untuk segera memasok test-kit ke negara lain. Korea juga mempertahankan pendekatan seluruh-pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sejak meningkatkan peringatan kesehatan untuk COVID-19 ke tingkat tertinggi, Komite Manajemen Krisis Pusat, diketuai oleh Perdana Menteri dan terdiri dari semua menteri terkait, 17 provinsi dan kota-kota besar, telah dibentuk untuk memungkinkan alokasi yang cepat dan realokasi sumber daya untuk pengendalian penyakit. Ini juga memungkinkan Korea untuk dengan cepat menyesuaikan dan menyempurnakan tindakannya dengan gangguan minimum.
Keempat, science and speed atau ilmu pengetahuan dan kecepatan. Korea merupakan negara yang menerapkan teknologi inovatif, seperti stasiun pengujian drive-thru dan walk-thru udara terbuka untuk respons yang cepat.
Menariknya, baru-baru ini Korea juga memprakarsai studi kohort prospektif pada kasus Covid-19 domestik yang bekerja sama erat dengan WHO (World Health Organization) dengan harapan bahwa studi klinis, epidemiologis, serta imunologi dapat berkontribusi pada upaya internasional untuk melawan Covid-19 dan memberikan dasar ilmiah untuk menyusun pedoman dan rekomendasi.
ADVERTISEMENT
Kelima, together atau bersama. Maksudnya disini adalah semangat dalam solidaritas karena negara-negara benar-benar harus bekerja sama untuk berbagi praktik terbaik serta memberikan informasi terkait langkah-langkah kesehatan dan keuangan publik, menjaga stabilitas keuangan, mengembangkan obat-obatan dan vaksin sambil meminimalkan gangguan dalam perdagangan dan rantai pasokan global, terutama produk medis penting seperti APD (Alat Pelindung Diri) dan alat tes lainnya.
Korea selalu berkomitmen untuk berbagi informasi, praktik terbaik, dan pembelajaran dengan komunitas internasional. Korea juga menentang xenophobia dan diskriminasi.
Dengan demikian, dari kampanye “TRUST” ini ada beberapa hal penting yang dapat dilihat. Pertama, Korea Selatan secara langsung mempromosikan diplomasi publik secara digital dan interaktif. Hal ini karena Korea memahami bahwa memanfaatkan platform online dan sumber konten digital untuk berinteraksi dengan audiensnya sangat penting bagi pelaksanaan diplomasi publik.
ADVERTISEMENT
Kedua, Korea Selatan secara langsung memperkuat dan mempromosikan solidaritas serta kerja sama internasional. Korea berdiri dalam solidaritas dengan komunitas internasional dalam menangani pandemi COVID-19, sebuah ancaman global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membutuhkan respons kolaboratif. Hal ini akan terus memperkuat diplomasi publik untuk berkontribusi terhadap upaya global untuk membangun masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan bersama.
Ketiga, Korea Selatan secara langsung memperluas fondasi diplomasi publik melalui kemitraan dengan sektor swasta dan pemerintah daerah. Ini juga akan mempromosikan pertukaran ekonomi, budaya, dan orang ke orang antar pemerintah daerah dengan mendukung kegiatan diplomasi public mereka