Konten dari Pengguna

Konon Orang yang Suka Melamun Itu Mentalnya Tidak Sehat, Apa Iya?

Fauzur Rahman
Guru MAN 3 Hulu Sungai Selatan
5 September 2023 8:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fauzur Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Orang Sedang Melamun. Foto:Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Orang Sedang Melamun. Foto:Pixabay
ADVERTISEMENT
Melamun sering kali di pandang orang dengan berbagai hal negatif. Tak heran orang yang suka melamun mendapat teguran, cercaan, dan hinaan. Sebab orang yang suka melamun, dianggap mempunyai gangguan pada kesehatan mentalnya. Apa iya?
ADVERTISEMENT
Gangguan kesehatan mental merupakan salah satu masalah kesehatan global yang memiliki dampak signifikan dikarenakan prevalensi yang tinggi dan penderitaan berat yang ditanggung oleh individu, keluarga, komunitas dan negara. Selain itu masalah kesehatan mental juga berpengaruh terhadap kemajuan negara.
Masalah ini diperparah dengan masih banyaknya mitos yang diyakini masyarakat Indonesia mengenai gangguan kesehatan mental yang saya anggap masih keliru, di antaranya: orang yang mempunyai gangguan kesehatan mental itu hidupnya suka melamun, hidupnya tanpa ambisi, pasrah dengan hidup. Lebih parahnya lagi orang yang suka melamun itu dianggap gila dan berteman dengan makhluk halus. Separah itukah orang yang suka melamun?
Menurut penelitian, secara psikologis melamun dikenal dengan istilah Maladaptive Daydreaming. Berdasarkan data dari CNN diperkirakan sekitar 2,5 persen orang dewasa mengalami kondisi ini. Selain itu melamun dalam waktu yang lama bisa menjadi risiko gangguan mental tertentu seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi. Tetapi apakah betul demikian?
ADVERTISEMENT
Gini ya masbro, izinkan saya untuk mengatakan tidak terlalu percaya dengan penelitian tersebut dan juga tidak terlalu percaya dengan mitos keyakinan masyarakat Indonesia yang menganggap orang melamun itu gila dan mentalnya tidak sehat, kok bisa?
Maksud saya gini , saya mempunyai banyak teman yang suka melamun, di antara teman saya itu suka melamun sambil merokok, kadang ada teman yang ngeledek bilang: “udah bang, jangan melamun mulu, nanti jodohnya saya ambil lo”. Tetapi yang saya heran dari teman saya ini, setelah melamun kok idenya betul-betul gila, kalau dia membuat sesuatu.
Ada juga teman saya yang suka melamun sepanjang harinya, entah apa yang dilamunkan, sampai-sampai rambutnya tak terurus, bahkan ketika berjalan keluar rumah, sering diteriaki anak-anak.
ADVERTISEMENT
“Orang gila-orang gila”.
Tapi teman saya ini hanya membalas dengan senyum-senyum gak jelas. Malah semakin memperkuat pandangan orang bahwa teman saya ini betul-betul gila. Tetapi yang lebih ajaibnya, meski dibilang orang gila, ketika menulis puisi, kita seperti sedang disihir dengan keindahan tulisan puisi yang dibuat oleh teman saya yang dianggap gila tersebut.
Ada satu lagi teman saya yang dianggap aneh, anehnya gini lo, suka berjam-jam kalau lagi BAB di kamar mandi, anehnya bukan karena ada penyakit, tetapi saat BAB dalam kamar mandi suka melamun sampai-sampai di pintu WC ada tertulis papan nama, khusus untuk teman saya. Yang lebih parah lagi saat dia bepergian, saat mau BAB di tempat umum, sampai tidak ingat lagi bahwa sekarang lagi di tempat umum, sampai-sampai diteriaki orang.
ADVERTISEMENT
“Oh iya, lu ya yang punya kamar mandi.”
Tetapi yang anehnya setelah BAB, dengan lancarnya dia merangkai tulisan artikel populer di berbagai media massa dan media online, bukunya juga banyak diterbitkan penerbit.
Saya pun penasaran dan bertanya kepada teman saya itu mengenai perihal produktifnya dia dalam menulis.
“Mas, apa sih tipsnya jadi hebat gitu nulisnya?"
“Caranya sangat mudah Bro, sering-sering aja BAB sambil melamun,”
“Wow ide kreatif, Mas.”
Dalam benak saya, “wah boleh juga ni idenya buat jadi penulis hebat, bisa jadi penulis hebat ni berkat BAB sambil melamun hehehehe."
Saya jadi terpikir kok bisa ya penelitian mengatakan orang yang suka melamun itu tanda orang yang mentalnya tidak sehat? Teman-teman saya yang tadi suka melamun kalau dipandang orang yang mentalnya tidak sehat kok bisa ya, mengeluarkan kemampuan-kemampuan hebat di luar akal sehat, bahkan melebihi kemampuan orang yang dikatakan sehat mentalnya. Kalau banyak manfaatnya gitu, kok orang sering bilang melamun adalah perkara yang tidak bermanfaat ya, kata orang sih perkara buang-buang waktu?
ADVERTISEMENT

Manfaat Melamun

Ilustrasi anak melamun. Foto: Shutter Stock
Pertama, meningkatkan kreativitas. Banyak penelitian yang menyebutkan manfaat melamun bagi kreativitas, yaitu dapat menggali ide-ide kreatif, seperti sebuah penelitian di Universitas California di Santa Barbara yang menugaskan siswanya, ketika dibiarkan siswa untuk melamun.
Hasilnya, siswanya lebih mampu memberikan ide kreatif. Masa sih, contoh kreativitas yang lain dari orang yang suka melamun gimana nih?
Gini ya, tahukah anda Raditya Dika? Pasti tahu dong, Raditya Dika merupakan seseorang yang sukses di bidang youtuber, Content Creator, sekaligus Penulis Buku dan Pembuat film tentunya yang begitu kreatif. Ide dan karya membuat orang suka padanya. Di kanal Youtube Sule Chanel.
Raditya Dika mengemukakan rahasia suksesnya adalah gara-gara kebanyakan melamun, Dia membeberkan suka melamun sendiri mengingat keresahan hidupnya untuk dijadikan sebagai materi karya-karyanya yang begitu kreatif. Amazing bukan? Apakah anda masih mengatakan orang yang suka melamun seperti Raditya Dika itu mentalnya kurang sehat?
Melamun dapat memicu kreatifitas. Foto:Pixabay
Kedua, Pemecah Masalah. Kebanyakan orang menganggap melamun itu sebagai proses istirahatnya otak. Akan tetapi, yang sebenarnya terjadi menurut penelitian dari University of British Columbia, justru kebalikannya, yakni otak sedang memecahkan masalah. Melalui pemindaian MRI, aktivitas di area otak menjelaskan otak sangatlah aktif.
ADVERTISEMENT
Hal ini pernah di alami oleh seorang jenius yang bernama Albert Einstein yang juga suka melamun. Ketika pemikirannya sedang buntu, apakah yang dilakukan Einstein untuk memecahkan masalahnya?
Ya, jawabannya adalah dengan melamun, Einstein seakan memberikan otaknya ruang istirahat dengan melamun. Dan hasilnya anda tahu sendiri lah, terciptanya teori relativitas Einstein ketika ia sedang melamun berlari ke tepi alam semesta. Sangat keterlaluan kalau seorang jenius seperti Einstein dibilang ada gangguan mental karena suka melamun.
Einstein menemukan teori lewat melamun. Foto:Pixabay
Ketiga, Menurunkan Tingkat Stres. Menurut ahli ada beberapa kegiatan yang dapat menurunkan tingkat stres, kegiatan apa itu ? Ya, melamun. Saat melamun pikiran anda menjadi tenang dan terbang bebas, saat itu juga anda lebih rileks.
Bahkan untuk melepas penat, stres, atau ada masalah pada mentalnya, ada lo perlombaan buat yang suka melamun ini, Lomba ini diinisiasi oleh Jinju Academy, tempat kursus bahasa Korea di Jalan DI Panjaitan, Solo. Pesertanya malah membeludak sebanyak 400 orang. Apakah masih berani mengatakan orang yang suka melamun itu mentalnya tidak sehat? Kalau tidak percaya ikutan aja lombanya.
ADVERTISEMENT
Selamat menikmati lamunannya ya. Jadilah orang yang kreatif, cerdas dan berprestasi dengan suka melamun, tapi kalau masuk rumah sakit jiwa jangan bilang gila karena membaca tulisan saya ya, hehehe.