Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Bahaya Diabetes Mellitus, Bagaimana Cara Menjegahnya?
20 April 2025 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Fauzy Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Secara Umum Diabetes Mellitus (DM) atau yang lebih familiar dengan masyarakat awam kencing manis adalah suatu gangguan metabolisme kronis dengan penyebab yang cukup beragam akibat kadar gula darah yang berada diatas nilai normal dan tubuh tidak bisa memaksimalkan gula darah, alasan tersebut yang menjadi faktor utaman pengelompokan jenis Diabetes Mellitus.
ADVERTISEMENT
DM sendiri terbagi menjadi dua bagian. Yakni DM 1 dan DM 2, DM 1 adalah suatu keadaan kronis dimana saat pankres tidak bisa memproduksi insulin akibat kerusakan sel pankreas sehingga mempengaruhi pemproduksian insulin oleh sistem kekebalan tubuh berhenti, dampak dari kerusakan sel pankres tersebut tubuh harus menerima insulin rutin dari luar tubuh dengan cara di injeksi insulin atau insulin-dependent untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan yang terdampak sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan DM 2 suatu kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh untuk memproduksi gula darah dalam skala besar, akibat dari pemproduksian gula darah yang melebihi kebutuhan tersebut tubuh tidak seimbang, dikarenakan gula darah menjadi salah satu sumber energi.
International Diabetes Federation (IDF) mencatat Indonesia menduduki peringkat ke lima dengan jumlah penyandang DM terbanyak di dunia, pada 2021 lebih dari 19 juta jiwa menderita penyakit tersebut, dan akan terus meningkat dikisaran 28 juta jiwa pada 2045. Problem ini yang menjadi perhatian kita semua sebagai masyarakat yang berbangsa, karena penyakit DM ini dikenal dengan sebutan mother of all diases atau ibu dari segala penyakit, layaknya ibu yang bisa melahirkan banyak anak, begitu juga dengan DM yang bisa melahirkan banyak penyakit.
ADVERTISEMENT
Dengan data yang tak sedikit tersebut perlu kita juga melihat dampak apabila terindikasi atau bahkan terkena penyakit DM, apabila tidak segera diatasi maka akan merambat menjadi penyakit lain yang lebih ganas dan berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, dan ginjal.
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya DM, seperti gaya hidup, riwayat genetik dari keluarga yang memiliki penyakit DM, kurangnya tubuh untuk beraktivitas, dan konsumsi gula yang tinggi secara masif namun tidak diimbangi dengan aktivitas fisik. Hal-hal itulah yang dapat mengakibatkan seseorang terkena penyakit diabetes mellitus.
Antisipasi Diabetes Mellitus Sejak Dini
Dari sekian banyaknya cara mencegah Diabetes Mellitus (DM) lebih baik lagi jika mengetahui sejak dini, sehingga bisa diantisipasi dan kemungkinan terdampak DM menjadi sangat minim, maka dari itu perlunya kita mempertimbangkan dan mengukur apakah hidup kita sudah sehat atau belum. Ada beberapa cara agar kita bisa terhindar dari penyakit DM
ADVERTISEMENT
Pola Hidup Sehat
Salah satu upaya untuk mencegah DM dengan mengubah pola hidup dimulai dengan rutin beraktivitas fisik setidaknya 30 menit dalam sehari, aktivitas fisik yang dimaksud tidak harus aktivitas yang berat tetapi dengan berolahraga ringan seperti berjalan, bersepeda, yang nantinya membuat tubuh mengeluarkan keringat. Selain itu tidur yang cukup juga berpengaruh terhadap hormon yang dihasilkan oleh tubuh. Seperti hormon kortisol, hormon ini meningkat akibat tubuh kurang beristirahat saat malam hari, sehingga memicu pola setres yang tidak terkontrol. Hal ini juga berdampak pada pola makan yang tidak stabil dan memicu meningkatkan Diabetes Mellitus tipe 2.
Menjaga Pola Makan
Upaya lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Diabetes Mellitus ialah dengan menjaga pola makan yang sehat dengan mengurangi karbohidrat sederhana dan gula, ini bisa di temukan di makanan junk food atau makanan cepat saji, ataupun makanan yang mengandung lemak trans. Lemak ini berbahaya karena mengurangi HDL (High-Density Lipoprotein) atau lebih gampang disebut "lemak baik" dan meningkatkan LDL (Low-Density Lipoprotein) juga bisa disebut "lemak jahat". Dengan lebih teliti memilih makan seperti memperkaya kandungan serat yang ditemukan pada sayur-sayuran, buah, serta biji-bijian. Selain itu mengontrol porsi makan juga menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk antisipasi DM2 sejak dini agar tubuh tetap dalam berat yang ideal dengan rutin cek berat badan.
ADVERTISEMENT