Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Tren Gelato di Jogja: Kuliner Modern yang Berakar pada Tradisi
22 Januari 2025 19:49 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Andi Fawnia Athallah Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah hiruk pikuk Kota Jogja, ada satu hal yang selalu berhasil menyegarkan dan memanjakan lidah: gelato. Kota Istimewa ini ternyata menyimpan segudang kedai gelato dengan cita rasa yang unik, beragam, dan menyegarkan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, Jogja terkenal dengan makanan khas tradisionalnya. Tetapi jangan salah, selain makanan tradisional kota ini juga memiliki banyak kedai gelato yang tersebar di seluruh penjuru kota. Dalam beberapa tahun terakhir, gelato telah menjadi bagian dari budaya nongkrong dan wisata kuliner di Yogyakarta. Fenomena ini tidak hanya menjadi tren kuliner, tetapi juga simbol perubahan gaya hidup di Kota Istimewa ini.
Sudah seperti sebuah ‘kewajiban’ bagi para wisatawan untuk singgah dan mencicipi gelato ketika berkunjung ke kota ini. Siapa sih yang tidak tergoda untuk mencicipi rasa manis dingin khas es krim Italia di tengah hangatnya Kota Jogja?
Apalagi ketika sudah lelah mengelilingi jalanan-jalanan Jogja yang penuh sejarah dan budaya, rasanya sebuah pilihan yang tepat untuk melipir dan beristirahat sejenak sambil merasakan manis segar gelato yang memanjakan lidah.
ADVERTISEMENT
Saat menginjakkan kaki di salah satu kedai gelato di Jogja, deretan wadah berisi gelato dengan berbagai rasa, warna, dan tekstur yang menarik dan menggugah selera langsung menyambut dengan manis.
Dengan tekstur lembut dengan rasa yang lebih kaya dibandingkan es krim biasa. Rahasianya terletak pada penggunaan susu segar, kandungan lemak yang lebih rendah, dan proses pembuatan yang menghasilkan tekstur padat tanpa banyak udara.
Saat ini di Jogja, gelato menjadi simbol gaya hidup modern tetapi tetap berakar pada nilai lokal. Inilah yang membuat gelato di Jogja menjadi istimewa karena kemampuan pengusaha lokal untuk tetap mempertahankan cita rasa Indonesia. Beberapa kedai gelato di Jogja menyajikan rasa rujak, kemangi, klepon, kopi joss, hingga wedang uwuh. Inovasi ini menarik perhatian wisatawan lokal hingga turis asing.
ADVERTISEMENT
“Pertama kali nyobain gelato rasa rujak, awalnya kaget sama rasanya karena pedes dingin gimana gitu, tapi lama-lama enak dan unik banget,” ucap Dinda, pengunjung salah satu kedai gelato.
“Kami ingin menghadirkan rasa yang dekat dengan masyarakat, mulai dari yang dapat dinikmati oleh anak-anak sampai orang tua, makanya selain rasa klasik juga tersedia rasa lokal yang unik,” kata Arya, pegawai kedai gelato yang ada di Jalan Malioboro.
Gelato disajikan sama dengan es krim pada umumnya dengan menggunakan cup atau cone. Dengan ukuran cup kecil hingga besar dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 40.000 untuk pilihan dua rasa dalam satu cup-nya. Dengan porsi yang melimpah, harga ini dianggap sepadan oleh para pengunjung mengingat kedai gelato juga banyak terletak di kawasan turis dan wisatawan.
Selain rasanya yang beragam dan unik dengan harga yang terjangkau membuat kedai gelato di Jogja selalu ramai pengunjung adalah desain interior kedainya yang estetik dan modern sehingga pengunjung betah duduk berlama-lama sambil berkumpul dengan teman, keluarga, dan pasangan. Ini juga yang membuat fenomena gelato di Jogja tidak terlepas dari pengaruh media sosial. Anak muda yang datang tidak hanya untuk menikmati gelato, tetapi juga untuk berfoto-foto mengabadikan momen dan membagikannya di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Walaupun aku bukan wisatawan, tapi aku sering banget nongkrong di kedai gelato kalau lagi mau yang manis-manis. Selain nikmatin gelatonya, aku juga suka foto-foto disana karena tempatnya yang estetik dan instagramable. Jadi bisa di upload di media sosial juga,” ucap Dinda.
Bahkan terdapat beberapa kedai gelato di Jogja yang memadukan elemen tradisional dengan modern. Menyajikan unsur seni lokal seperti batik dalam desain interiornya. Hal yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menjadikan kedai gelato sebagai salah satu tujuan destinasi.
“Kalo disini biasanya padat pengunjung saat lebaran dan tahun baru. Ramainya juga karena banyak keluarga, anak-anak study tour beli gelato sambil foto-foto. Kalau hari-hari biasa ramainya paling sekitar jam 7 pagi sampai 10 pagi,” kata Tania, salah satu pegawai di kedai Malio Gelato.
Meski popularitas gelato terus meningkat, para pelaku usaha gelato menghadapi tantangan mengingat kedai gelato di Jogja sangat banyak terbentang di seluruh sudut kota dan juga banyaknya kedai-kedai baru yang bermunculan. Persaingan yang ketat mengharuskan mereka untuk terus berinovasi dalam meningkatkan cita rasa, kualitas, tempat, hingga pelayanan.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah wisatawan yang terus meningkat, Jogja memberikan peluang besar bagi bisnis gelato. Fleksibilitas gelato yang cocok untuk segala usia membuatnya menjadi pilihan yang aman untuk keluarga, teman, dan pasangan. Ditambah dengan wisatawan lokal hingga turis asing yang menjadikan gelato sebagai destinasi yang wajib dikunjungi ketika berlibur ke Yogyakarta.
Fenomena gelato di Jogja bukan hanya tentang kuliner, tetapi juga cerita tentang bagaimana kota ini beradaptasi dengan perkembangan zaman. Terbentang di setiap sudut-sudut Kota Jogja hingga kawasan wisata, gelato telah menjadi bagian dari identitas kuliner Jogja yang modern dan tetap menghormati budaya tradisionalnya. Dari rasa hingga suasana, gelato menawarkan pengalaman yang unik bagi setiap orang yang menikmatinya.
Kota Istimewa ini tidak hanya kaya akan budaya dan sejarah, tetapi juga menawarkan kelezatan gelato yang tak kalah menarik. Jadi bagi kamu yang ingin merencanakan perjalanan ke Jogja jangan lewatkan untuk menjelajahi kedai gelato di seluruh sudut kota ini ya!