Konten dari Pengguna

Kuliah di Teknik Mesin dan Realita yang Harus Diterima

Fawwaz Alif
Mahasiswa di Program Studi Proses Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bandung. Bandung, Jawa Barat.
9 Desember 2022 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fawwaz Alif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Chevanon Photography: https://www.pexels.com/photo/woman-wears-yellow-hard-hat-holding-vehicle-part-1108101/
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Chevanon Photography: https://www.pexels.com/photo/woman-wears-yellow-hard-hat-holding-vehicle-part-1108101/
ADVERTISEMENT
Kuliah adalah kegiatan yang sebentar lagi dialami oleh calon angkatan 2023. Sudah akhir Desember, sebentar lagi Januari. Setelah masuk sekolah nanti, para siswa kelas 3 SMA akan menghadapi persiapan memasuki dunia perkuliahan tahun depannya. Masih lama, memang, tapi sepengalaman saya persiapan untuk menuju dunia perkuliahan memang sangat berat bahkan waktu beberapa bulan masih terbilang kurang. Disela itu, sepertinya akan sangat menarik untuk saya mencurahkan isi hati saya mengenai jurusan ini.
ADVERTISEMENT
Untuk para penggemar saintek, tidak akan mungkin asing dengan sebuah kelompok bernama "Teknik". Jangankan penggemar saintek, penggemar soshum saja pasti tahu arti dari kata tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Teknik itu adalah jurusan yang populer dan hampir pasti semua orang tahu.
Dari sekian perkuliahan teknik yang ada, biasanya yang paling dikenali itu adalah teknik mesin, teknik sipil, dan teknik elektro. Padahal jika digali lebih dalam, masih banyak pembelajaran teknik yang lain seperti teknik kimia, teknik lingkungan, teknik geologi, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan judul, fokus saya disini adalah memberikan pemaparan secara umum mengenai Teknik Mesin dan (sedikit) meluruskan persepsi-persepsi yang miring mengenai jurusan ini. Harapan saya, tulisan saya ini dapat menambah pengetahuan untuk menentukan dan memutuskan pemilihan jurusan bagi yang hendak melanjutkan kuliah nanti.
ADVERTISEMENT

Materi SMA yang Banyak Diulang

Photo by ThisIsEngineering: https://www.pexels.com/photo/woman-writing-on-a-whiteboard-3862130/
Memang tidak hanya jurusan teknik yang memiliki karakteristik seperti ini. Namun mengingat beberapa calon mahasiswa memilih jurusan tertentu untuk menjadi 'pelarian' dari sulitnya pelajaran sekolah membuat jurusan teknik mesin bukanlah tempat yang tepat.
Ada banyak materi SMA yang bahkan tersulit sekalipun justru menjadi dasar disini. Misalnya materi gerak pada Fisika, atau persamaan-persamaan dasar di Matematika, dan beberapa menerapkan Kimia juga di perkuliahannya. Materi-materi tersebut dipelajari bukan untuk formalitas, namun akan ada pengembangan-pengembangan ilmu menjadi lebih dalam dan menjurus sesuai dengan perminatan, program studi, dan bahkan kampus.
Namun ada kelebihan dari aspek ini. Karena banyak materi SMA yang diulang, tentu akan membuat pembelajaran kedepannya lebih mudah untuk diprediksi. Seperti misalnya dari cabang Fisika, akan berkembang menjadi Mekanika, dan Mekanika itu sendiri terbagi mejadi Statika Struktur, Mekanika Fluida, Mekanika Kekuatan Material, dan lain-lain. Ini juga berlaku pada cabang Kimia yang berkembang menjadi Material Teknik.
ADVERTISEMENT

Jam Praktikum yang Padat

Photo by Kateryna Babaieva: https://www.pexels.com/photo/man-wearing-orange-hard-hat-2760241/
Setiap jurusan teknik tentu memiliki jam praktikum yang cukup padat dan banyak. Namun ada sedikit yang lebih parah di teknik mesin, yakni praktikum yang agak sulit atau bahkan tidak mungkin dilaksanakan di rumah. Berbeda dengan teknik elektro dan teknik informatika misalnya, yang sebagian pelaksanaan praktikummnya bisa dilakukan dari rumah.
Saya berikan contoh praktikum pemesinan (machining) dimana mahasiswa diberi benda kerja dan gambar kerja. Benda kerja berupa bahan mentah sedangkan gambar kerja adalah hasil akhir yang harus dicapai. Permasalahannya, mesin yang digunakan untuk melakukan proses-proses tersebut memiliki ukuran yang besar dan harganya mahal. Jadi, tidak mungkin mesinnya dibawa ke rumah, atau membeli sendiri untuk di rumah.
Tapi dibalik itu, kelebihan dari aspek ini adalah mahasiswa tidak perlu memikirkan tugas benda kerja ketika di rumah karena pekerjaannya hanya bisa dikerjakan di kampus.
ADVERTISEMENT

Berbahaya

Photo by Kateryna Babaieva: https://www.pexels.com/photo/man-wearing-welding-mask-covered-in-welding-smokes-2760344/
Berhadapan dengan mesin yang berputar maupun bergerak bolak-balik bukanlah hal yang tidak berbahaya. Apalagi, banyak proses pembelajaran yang harus dilakukan menggunakan mesin besar yang memiliki tenaga besar pula. Bisa dibayangkan sebesar apa tenaga mesin-mesin itu jika besi saja bisa hancur.
Tentunya banyak hal yang dilakukan untuk mengimbangi bahaya-bahaya berikut. Misalnya dengan prosedur keamanan yang ketat. Bahkan, beberapa kampus memberikan mata kuliah khusus yang mempelajari tentang keamanan dan keselamatan. Dan hal ini juga bukan tidak berdampak pada kehidupan sehari-hari. Justru kita bisa lebih aware dengan keamanan sekitar khususnya keselamatan.

Mahal

Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/10-and-20-philippine-peso-bill-3943745/
Sudah pasti. Mesin-mesin dengan kekuatan tinggi tidak mungkin memiliki harga yang murah. Untuk menjalankan perkuliahan, alat-alat dan mesin-mesin harus dijalankan dengan listrik. Selain itu, semuanya harus menjalani perawatan setiap kurun waktu tertentu. Belum lagi potensi kecelakaan yang fatal membuat biaya penanganan dan perawatan juga menjadi mahal. Jadi, tidak heran kalau biaya kuliahnya akan mahal.
ADVERTISEMENT
Namun hal ini tidak terlalu menjadi masalah jika kita mengambil kuliah di kampus negeri dengan jalur seleksi bersama. Karena Uang Kuliah Tunggal (UKT)-nya ditentukan berdasarkan penghasilan orang tua.

Tugas Gambar yang Cukup Membebani

Photo by RF._.studio: https://www.pexels.com/photo/from-above-of-ethnic-scientist-exploring-details-of-aircraft-using-magnifier-3825540/
Anak teknik mesin yang identik dengan kotor karena oli, tidak berlaku dalam tugas ini. Gambar Teknik dan Gambar Mesin adalah hal yang sangat dianggap sakral disini, sama halnya di jurusan teknik lain. Ini karena pada praktiknya di industri, gambar adalah acuan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bahkan paling penting sekalipun. Sehingga, mahasiswa tertuntut untuk membuat gambar yang rapi dan bersih. Bertentangan dengan image badan penuh oli, bukan?

Perangkat Lunak yang Berat

Photo by ThisIsEngineering: https://www.pexels.com/photo/engineer-developing-prosthetic-arm-3912955/
Teknik mesin juga melek teknologi, kok. Jangan dikira teknik mesin hanya akan berhubungan dengan benda-benda kasar. Mahasiswa teknik mesin juga tertuntut untuk bisa bermain di ranah digital atau dinamakan dengan CAD (Computer Aided Design). Lanjutan dari ini masih ada CAE (Computer Aided Engineering) dan CAM (Computer Aided Manufacturing), dan tentu memerlukan perangkat lunak yang cukup berat dan berukuran besar.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya tidak terlalu besar juga jika dibandingkan dengan jurusan multimedia, perfilman, arsitektur, dan masih ada lagi. Namun secara umum, perangkat lunak yang digunakan di teknik mesin cukup berat sehingga perlu memiliki device yang mumpuni.

Materi-Materi Baru yang Harus Mengikuti Zaman

Photo by Pixabay from Pexels: https://www.pexels.com/photo/gray-and-white-robot-73910/
Anak teknik mesin nantinya akan bekerja merancang, membuat, dan merawat alat-alat dan mesin-mesin di industri. Perkembangan industri menuju arah digital pun tidak bisa dihindari. Sehingga, pengetahuan digital tetap perlu dimiliki oleh seorang Mechanical Engineer. Selain itu, teknologi dan digitalisasi juga memang dibuat untuk mempermudah, sih.

Beda Kampus (bisa) Beda Pembelajarannya

Photo by Daniel Smyth: https://www.pexels.com/photo/close-up-phot-of-a-cnc-milling-machine-with-metalworking-fluid-8956313/
Perbedaan visi dan misi di kampus, departemen, jurusan, atau program studi dapat memengaruhi perbedaan pembelajaran di kampus. Entah itu dari segi mata kuliah atau target capaiannya.
ADVERTISEMENT
Di teknik mesin sendiri, ada banyak jenis mesin dan harganya juga menguras rekening. Biasanya yang sudah pasti semua kampus punya adalah mesin las, mesin bubut, mesin milling, dan sekarang ini cukup banyak yang sudah memilik mesin CNC. Yang tadi merupakan mesin yang cukup esensial. Sedangkan masih ada mesin cylindrical grinder, surface grinder, electronic discharge machine, dan lain sebagainya yang harganya cukup mahal. Perbedaan kepunyaan mesin setiap kampus membuat ada perbedaan mata kuliah juga tentunya.
Itu baru di bidang mesin. Masih ada hal-hal lain yang memengaruhi, seperti fokus utama kampus, target industri pengguna untuk para lulusan, dan lain sebagainya. Jadi, jangan sampai salah pilih kampus, ya.
Sekian dari saya mengenai realita berkuliah di teknik mesin. Sebenarnya masih banyak dan mungkin jika ditanyakan ke orang lain berbeda lagi keluhannya. Tulisan ini tidak dibuat untuk menakut-nakuti, namun justru saya sengaja memaparkan hal-hal tersebut agar tidak ada yang terlanjur masuk dan menyesal.
ADVERTISEMENT