Konten dari Pengguna

Pemberdayaan Ibu Balita dalam Mencegah dan Mengenali Stunting

Fayakun Nur Rohmah
Dosen Kebidanan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
3 Juli 2021 21:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fayakun Nur Rohmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Data Unicef menunjukkan terhentinya layanan di tingkat masyarakat, lebih dari 75% posyandu yang tutup. Menurut Dinas Kesehatan Kota Surakarta pandemi COVID-19 membuat adanya kemungkinan jumlah anak stunting (kekurangan gizi kronis) di Indonesia bertambah. Sehingga diprediksi target penurunan stunting hingga 14 persen sulit tercapai, mengingat Posyandu tidak lagi beroperasi dan tenaga kesehatan di Puskesmas juga tidak luput dari dampak COVID-19.
ADVERTISEMENT
Deteksi dini seperti pemantauan pertumbuhan rutin di fasilitas kesehatan penting dalam mencegah terjadinya malnutrisi pada anak. Apabila tidak cepat dideteksi melalui pengukuran berat badan, panjang badan hingga lingkar kepala, anak – anak bisa menderita malnutrisi kronis hingga menjadi stunting. Untuk itu peran ibu menjadi utama dalam upaya pencegahan dan pengenalan stunting pada balita.
Tim Dosen Kebidanan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta melakukan pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan ibu tentang stunting. Kegiatan dilaksanakan di Karangkajen Brontokusuman Kota Yogyakarta. Media yang digunakan dalam kegiatan ini dengan modul, vidio dan dilanjutkan dengan diskusi menggunakan media WhatsApp Group.
Kegiatan yang diikuti oleh 20 ibu balita ini dilaksanakan pada bulan Juni 2021 dan mendapatkan antusias yang sangat baik. Di akhir evaluasi didapatkan hasil bahwa pemahaman ibu balita tentang pencegahan dan pengenalan tanda stunting meningkat.
ADVERTISEMENT
Pencegahan stunting dimulai sejak janin di dalam kandungan dengan konsumsi makanan yang seimbang, suplementasi Fe, dan stimulasi yang tepat. Pemberian ASI eksklusif dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat serta stimulasi pada balita merupakan kunci pencegahan stunting.
Ibu dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan balita dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan anak setiap bulan di posyandu atau secara mandiri. Pencatatan dan pengecekan dapat dilakukan dengan mudah di buku KIA maupun Aplikasi PrimaKu yang dapat di download di playstore untuk pengguna android.
Pengukuran Tinggi Badan Anak di Posyandu. Sumber : dokumen pribadi