Konten dari Pengguna

Dari Resin Menjadi Mata Pencarian

Fayha Afanin Ramadhanti
Mahasiswa Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta
22 Mei 2022 21:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fayha Afanin Ramadhanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto gantungan kunci resin (sumber: Instagram/@abirupa.co. Sudah berdasarkan izin dari pemilik akun)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto gantungan kunci resin (sumber: Instagram/@abirupa.co. Sudah berdasarkan izin dari pemilik akun)
ADVERTISEMENT
Di zaman ini, banyak anak muda yang sudah memulai bisnisnya. Minat anak muda untuk berbisnis kini semakin tinggi. Banyak dari mereka yang berpikir dan takut sulit mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah nanti. Apalagi saat ini sedang tren julukan ’beban keluarga’ membuat milenial semakin overthinking. Hal ini didukung juga dengan munculnya banyak bisnis di berbagai macam bidang.
ADVERTISEMENT
Jasmine Hanida menjadi salah satu dari sekian banyak anak muda yang sudah memulai bisnis sejak dini. Jasmine, begitu biasa ia dipanggil. Ia merupakan mahasiswi semester 4 jurusan Ilmu Gizi di Universitas Negeri Airlangga. Awalnya ia mengaku tidak pantas untuk diwawancarai, karena tidak seperti yang lain, Jasmine merasa tidak melakukan banyak persiapan dan tidak berharap lebih di awal merintis bisnisnya.
Ia membangun bisnis gantungan kunci berbahan dasar resin yang diberi nama Abirupa. Bisnisnya sudah berjalan selama hampir dua tahun. Awalnya ia terpikir ide untuk berbisnis karena kala itu di Indonesia COVID-19 sedang tinggi. Selain karena ia bosan hanya berada di rumah, Jasmine juga tidak punya aktivitas yang bisa dilakukan karena teman-temannya pun sedang fokus mempersiapkan UTBK. Jasmine yang notabene siswi SNMPTN sangat merasa kesepian.
ADVERTISEMENT
“Awalnya iseng aja sih, aku kan udah nganggur dari lama ya, alhamdulillahnya dapet SNMPTN, jadi ngga perlu belajar lagi, hahaha” ujarnya mengawali obrolan yang dilakukan di rumah Jasmine, di Komplek Bina Lindung, Jatiwaringin.
Jasmine memang memiliki hobi membuat kerajinan tangan. Bahan-bahannya ia dapatkan secara online, setelah itu ia olah sedemikian rupa menjadi gantungan kunci yang cantik. Penjualannya hanya dari teman-teman dekat di Instagram. Jasmine memang terlihat sebagai pribadi yang baik dan humble, maka tidak dapat dipungkiri bahwa ia memiliki banyak teman. Selain itu Jasmine juga rutin membuat konten Tik Tok berisi proses pembuatan gantungan kunci resinnya.
”Iya, dari teman-teman aja sih, mereka baik-baik banget selalu beli dan promosiin di ig, jadi sejauh ini jangkauan pembelinya emang baru temannya teman, tapi udah lumayan banget” kata Jasmine.
ADVERTISEMENT
”Alhamdulillah banyak juga yang repeat order, ngga tahu ya karena memang bagus atau kasihan, hahaha” lanjutnya sambil bercanda.
Ia bersyukur karena dikelilingi teman-teman dan orangtua yang selalu mendukungnya. Ia juga senang dapat mengurangi beban orangtuanya dengan dapat mulai sedikit-sedikit membiayai hidupnya sendiri.
”ya walaupun belum bisa bantu mereka seenggaknya ngga nyusahin lah ya,” ujarnya menutup percakapan kami.
Ternyata COVID-19 tidak selalu berdampak negatif. Jika pandemi dipandang dari sisi yang berbeda akan memunculkan sesuatu yang positif. Jasmine menjadi salah satu contoh anak muda yang berhasil memproduktifkan masa karantinanya, padahal diluar sana banyak yang menjadikan pandemi ini alasan untuk tidak berkembang. Walaupun saat ini Jasmine merasa terhambat untuk melanjutkan bisnisnya karena padatnya jadwal kuliah, ia masih melayani orderan by request.
ADVERTISEMENT