Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Memulai Kebiasaan Self Service, Bisa Ngga Ya?
16 Juni 2022 22:15 WIB
Tulisan dari Fayha Afanin Ramadhanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, kamu sekeluarga menyempatkan waktu untuk berkumpul. Terpilihlah salah satu tempat makan seafood kaki lima di Jatimakmur, di depan gedung Bellavista yang membuat kalian penasaran karena selalu ramai pengunjung. Saking ramainya, kalian harus menunggu meja kosong untuk dapat duduk.
ADVERTISEMENT
Kamu memperhatikan sekitar, tak jarang sampah berserakan baik di atas meja bahkan di tanah, tisu bekas pakai, rokok, hingga sampah sisa makanan lainnya. Setelah dapat tempat duduk pun, kalian harus menunggu meja tersebut dibersihkan kembali oleh pelayan.
Makanan akhirnya tersaji, kamu sekeluarga menikmati makanan sambil bercengkerama. Setelah selesai, kalian membereskan sampah yang tersisa, mengelap meja, dan menumpuk piring serta alat makan bekas pakai di tengah meja. Keluargamu sudah dibiasakan untuk melakukan itu.
”Setidaknya kita bisa meringankan beban mereka, yang makan kan ngga cuma kita aja, jadi mempersingkat waktu juga,” kata Ayah ketika ditanya alasan mengapa kalian harus dibiasakan untuk membereskan bekas makan, padahal kan sudah ada pelayan?
Baru saja kalian ingin beranjak menuju mobil untuk pulang, salah satu pelayan menghampiri, menahan pergerakan kalian. Wajahnya sumringah, sambil menunduk ia mengucapkan terima kasih berkali-kali.
ADVERTISEMENT
”Terima kasih ya, Bapak, Ibu” tidak putus kata terima kasih itu diucapnya.
Kejadian itu membuatmu tersadar bahwa kebiasaan orang Indonesia yang datang ke suatu tempat, duduk manis, lalu datang pelayan yang siap melayani, hingga akhirnya keluar dari tempat tersebut dengan meninggalkan sampah yang tak dibereskan harus segera diubah.
Budaya self service sebenarnya sudah mulai sedikit-sedikit di terapkan di Indonesia, tapi belum sepenuhnya sukses dilakukan. Orang-orang masih saja abai dan tidak tertib, padahal di depan mata jelas-jelas sudah tersedia tempat sampah dan tempat khusus untuk meletakkan piring kotor.
Memulai dari kebiasaan kecil seperti membawa pulang sisa makanan atau menumpuk piring kotor di tengah sepertinya dapat menjadi awalan yang efektif untuk mencoba menggerakan budaya self service. Kalian juga bisa belajar memposisikan diri menjadi orang lain. Pasti senang sekali rasanya jika pekerjaan kita menjadi jauh lebih ringan. Lagipula, diberi apresiasi dan ucapan terima kasih setelahnya membuat hati bahagia, bukan?
ADVERTISEMENT