Konten dari Pengguna

Intermitten Fasting dalam Pandangan Islam : Pilar Kesehatan Modern

Fayola Khansa
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
17 Oktober 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fayola Khansa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
credit : pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
credit : pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada era modern ini, banyak terjadi masalah terkait kesehatan disebabkan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat semakin tinggi. Salah satu cara untuk menjaga hidup sehat, pola makan teratur, dan massa tubuh yang ideal adalah dengan melakukan intermitten fasting. Intermitten fasting adalah salah metode diet yang efektif karena hanya makan dalam kurun waktu tertentu saja.
ADVERTISEMENT
Metode diet ini sangat populer karena memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan dan dinilai mirip dengan salah satu ibadah agama Islam, yaitu berpuasa. Puasa adalah salah satu ibadah yang ada dalam rukun Islam, yaitu dengan menahan diri dari rasa haus dan lapar dari mulai terbit fajar sampai dengan matahari terbenam atau adzan maghrib berkumandang. Lantas apakah intermitten fasting ini sama efektifnya dengan puasa? Bagaimana hukum Islam memandang intermitten fasting? Mari kita bahas bersama dalam artikel ini!
Kenali lebih dekat tentang Intermitten Fasting
Intermitten fasting atau puasa berselang adalah pola makan yang diterapkan dalam siklus waktu tertentu. Intermitten fasting umumnya dilakukan dalam waktu 8 jam untuk mengonsumsi makanan dan 16 jam tidak mengonsumsi makanan apapun seperti berpuasa. Hal ini bertujuan untuk memperbaki fungsi otak, gen, membakar lemak dalam tubuh, dan memperbaiki pola hidup sehat.
ADVERTISEMENT
Penerapan Intermitten Fasting berdasarkan pembagian waktu
Merujuk pada definisi Intermitten fasting yaitu diterapkan pada siklus tertentu, berikut beberapa jenis pembagian waktu Intermitten fasting yang biasa diterapkan, antara lain :
Metode ini populer diterapkan biasanya oleh pemula yang baru saja memulai program diet. Contoh pengaturan waktunya misalnya, pada pukul 8 malam, seseorang berhenti makan. Lalu tidak makan selama 16 jam atau hingga pukul 12 siang. Nah, selanjutnya seseorang tersebut boleh mengonsumsi makanan sampai pukul 8 malam.
2. Berpuasa 24 jam beberapa kali selama seminggu atau metode (5:2)
Selama melakukan metode ini, seseorang bisa tetap minum dan esok harinya dapat menerapkan pola makan seperti biasa selama 24 jam. Metode ini dapat diterapkan selama 2-3 kali seminggu.
ADVERTISEMENT
3. 36 jam berpuasa atau kurang lebih selama 2 hari
Metode ini disebut juga sebagai alternate day fasting. Metode ini tidak direkomendasikan bagi para pemula karena dinilai terlalu berat. Metode ini menekankan pentingnya menjaga kadar cairan dalam tubuh yaitu dengan tetap rajin mengonsumsi air agar tidak kekurangan cairan yang menyebabkan dehidrasi.
4. Metode berpuasa selama 20 jam dan makan selama 4 jam
Metode ini disebut juga Warrior Intermitten Fasting. Metode ini menekankan pentingnya menjaga pola makan dengan menghindari makanan yang berkalori tinggi dan memiliki kadar lemak tinggi. Selain itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan kaya akan serat.
Manfaat Intermitten Fasting
1.Membakar lemak dalam tubuh
Metode Intermitten Fasting dapat membantu membakar lemak pada tubuh karena mempunyai kemampuan merangsang metabolisme atau menghasilkan energi tanpa memberikan terlalu banyak kalori.
ADVERTISEMENT
2.Meningkatkan sensitivitas insulin
Sensitivitas insulin adalah kepekaan tubuh terhadap efek dari insulin. Individu sensitif terhadap insulin apabila hanya terdapat sedikit insulin yang dibutuhkan untuk menyimpan glukosa. Intermitten fasting dapat meningkatkan kepekaan terhadap insulin seseorang.
3.Memperbaiki fungsi otak
Intermitten Fasting memiliki manfaat pula dalam menjaga kesehatan otak, memperbaiki bahkan mengoptimalkan fungsi yang ada di dalam otak, menjaga keseimbangan tubuh sehingga dalam kondisi homeostasis.
4.Menjaga kesehatan jantung dan menurunkan kolesterol
Jantung yang sehat adalag jantung yang memiliki kadar kolesterol yang rendah. Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat memicu penyakit jantung karena menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi terhambat. Oleh karena itu, kita perlu menjaga kadar kolesterol dalam darah.
5.Mengurangi ketergantungan pada gula
ADVERTISEMENT
Kadar gula yang tinggi dalam darah juga dapat membahayakan kesehatan tubuh karena berpotensi menyebabkan penyakit diabetes, obesitas, bahkan menyebabkan komplikasi.
Puasa dalam Islam
Puasa menurut prespektif Islam bukan hanya sekadar rasa haus dan lapar dengan tidak makan dan tidak minum. Namun, puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan dan diilhami oleh setiap Muslim. Puasa adalah bentuk ibadah dengan tujuan menahan hawa nafsu, membantu mendekatkan diri kepada Allah, menyehatkan jasmani dan rohani, serta merefleksikan diri agar dapat mensyukuri nikmat Allah.
Ada banyak macam puasa, contohnya yaitu Puasa Ramadhan, ada pula puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, dan puasa Ayyamul Bidh. (puasa tiga hari pada pertengahan bulan Hijriah).
Perbandingan antara Intermitten Fasting dan Puasa
ADVERTISEMENT
Persamaan antara Intermitten Fasting dan Puasa dapat dilihat dari metode pelaksanaanya, yaitu dengan orientasi waktu dan rangkaian metodenya seperti menahan hawa nafsu dari makanan dan minuman. Baik Intermitten Fasting dan Puasa memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan. Contohnya mengurangi kadar gula darah yang tinggi, mengatur metabolisme tubuh, meningkatkan fungsi otak, dan mencegah berbagai penyakit seperti penyakit obesitas, penyakit jantung, diabetes, kolesterol, dan obesitas.
Apakah intermitten Fasting direkomendasikan oleh Islam?
Pola hidup yang sehat dan gizi seimbang sangat direkomendasikan oleh Islam. Selama Intermitten fasting mendukung prinsip tersebut dan tidak mengganggu kesehatan seseorang maka bisa dikatakan pola ini tidak bertentangan dengan ajaran islam. Namun, seorang Muslim tetap harus menjalankan kewajiban mereka untuk beribadah kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Intinya, niat dan tujuan seseorang yang dinilai oleh Islam. Apabila seseorang berniat untuk menjaga kesehatan melalui diet dan dengan metode tersebut seseorang dapat menjadi lebih dekat dengan Allah, maka Islam sudah pasti akan merekomendasikan hal tersebut.
Tips Intermitten Fasting untuk Pemula
Ditulis oleh Fayola Khansa Syifa Wibowo
Mahasiswa Kedokteran Universitas Islam Indonesia