Mahasiswa Sebagai Social Control Diera Millenial

Faza Alfansuri
Jurnalis, Content Creator, dan Novelis
Konten dari Pengguna
30 Agustus 2018 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faza Alfansuri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar : Aliansi Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam Regional Jakarta (HIMA PERSIS DKI). Dalam acara Musyawarah Wilayah .
ADVERTISEMENT
Social control adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya kontrol sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang / membangkang.
Dari pengertian ini kita memahami bahwa, pentingnya ada sekelompok orang yang berperan aktif dalam melakukan Social control / kontrol sosial dikalangan masyarakat. Jika menilik lebih dalam tugas ini bukan hanya menjadi beban pemerintah / penegak hukum tapi bila melihat fungsi dan peran mahasiswa tentu wajib terlibat. Sebagai insan yang berpendidikan tentu mahasiswa harus menjadi figur atau sample dari masyarakat yang paripurna, baik dari segi prilaku, keilmuan, dan berpenampilan.
Diera millenial ini tentu perubahan nila sosial atau dalam berprilaku mengalami pergeseran yang Sangat jauh dari nilai-nilai adat, kearifan, dan leluhur bangsa indonesia. Hal ini harusnya menjadi renungan bagi masyarakat indonesia terutama kalangan mahasiswa yang justru malah terjangkit penyakit-penyakit sosial yang datang dari luar, baik secara bergaul, berpenampilan, dan bersikap tidak mencerminkan sebagai seorang yang berpendidikan dan ber-indonesia.
ADVERTISEMENT
Tentu pergeseran nilai ini harus benar-benar dicermati oleh mahasiswa, jangan samapai penyelewengan-penyelewengan dalam bersikap atau berpenampilan dibiarkan begitu saja, mari kita edukasi masyarakat dengan keilmuankita, kearifan, serta menunjukan akhlak / prilaku sebagai mana mestinya. Jika dikaitkan dengan teori citra Da’i dalam ilmu dakwah hal paling efektif dalam mengajak masyarakat menuju sikap dan prilaku Sosial yang baik adalah dengan mencontohkan langsung prilaku tersebut dengan secara terus menerus, karena kegagalan dakwah bukan dari seberapa banyak yang mengikuti kita, tapi kegagalan dakwah adalah ketika kita berhenti berdakwah.
Untuk itu sangat perlu diera millenial ini mahasiswa kembali menyegarkan yang namanya sosial Contro yang notabenya sebagai fungsi dan tugas bagi mahasiswa dalam membangun peradaban dimasyarakat. Kalau lah masyarakat telah memandang baik mahasiswa, maka sangat mudah mengajak masyarakat untuk patuh dan taat terhadap normal-norma sosial serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
ADVERTISEMENT
Melihat hal itu Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam Regional Jakarta (HIMA PERSIS DKI) mengusung misi ditahun 2018 ini untuk menerapkan dan memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya menjaga nilai-nilai dan norma-norma yang telah ada serta dapat mentaatinya dengan baik dan benar.