Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Menumbuhkan Minat Baca
22 November 2017 9:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Fazar Firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Unesco mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,0001%, yang artinya dari 1.000 orang di negara kita, hanya 1 orang yang rajin membaca. Sebuah data mengejutkan, Sad but true. Sementara jumlah pengguna narkoba di Indonesia, BNN mencatat ada 5 juta orang. Artinya, orang lebih banyak mengonsumsi narkoba dibanding membaca buku.
ADVERTISEMENT
Banyak faktor yang disinyalir penyebab sulitnya menumbuhkan minat baca di negeri kita. Mulai dari masih terdapatnya beberapa daerah yang tidak memiliki perpustakaan, keterbatasan akses pada buku, sulitnya akses ke toko buku, sampai pada kebiasaan tidak membudayakan membaca sejak dini.
Ketika kita berbicara "Bagaimana caranya menumbuhkan minat baca," jawabannya selalu berakhir dengan ketiadaan titik temu. Setidaknya itu opini Pandji Pragiwaksono dalam channel youtube miliknya berjudul "MIKIR: Bagaimana Caranya Menumbuhkan Minat Baca". Menurutnya, kalau pertanyaan tadi diganti menjadi "Bagaimana caranya menumbuhkan minat", tentu jawabannya akan berbeda.
Banyak anak di Indonesia belum memiliki minat atau bingung dengan minatnya. Sama halnya ketika mereka menentukan kuliah mau di mana dan jurusan apa. Beberapa masih ikut-ikutan apa kata temannya. Misal, jika temannya akan kuliah di kampus A jurusan design, kemungkinan besar dirinya akan mengikuti jalan teman tadi. Padahal belum tentu dia memiliki minat di dunia design. Berbeda dengan temannya tadi yang sudah menentukan pilihan karena sudah tahu minatnya.
ADVERTISEMENT
Orang akan mencari informasi terkait hal yang membuatnya tertarik. Misal, ada orang yang memiliki minat pada dunia musik. Maka segala informasi tentang musik akan diobservasi. Mulai dari video musik, artikel musik, dan bacaan tentang musik. begitu juga jika dia punya minat sepakbola, maka apapun yang dibahas dan dibacanya, tidak akan jauh dari minatnya tadi.
Langkah sederhana menumbuhkan minat baca adalah dengan mengetahui apa minat kita, maka minat baca akan sendirinya tumbuh. Sampai tulisan ini dibuat, minat saya entrepreneur, leadership, self development. Maka segala buku yang pernah dibaca bahkan dimiliki, tidak jauh-jauh dari tiga hal tadi. Tidak perlu memaksa orang lain untuk membaca. Cukup temukan apa minatnya, dan pertemukanlah dengan buku-buku yang sesuai dengan minatnya tadi. Diantara kita mungkin punya buku-buku terkait referensi skripsi atau tesis dulu. Pertanyaannya, apakah semuanya dibaca? Tentu tidak. Pada akhirnya kita akan membaca apa yang kita sukai.
ADVERTISEMENT
Kedua, dengan meramaikan perpustakaan. Pandji menambahkan, perpustakaan Indonesia yang belakangan diresmikan adalah perpustakaan tertinggi di dunia. Namun, sangat disayangkan perpustakaan yang dikatakan terbesar sedunia tadi sepi, tidak ada kegiataan bahkan pengunjung. Zaman sekarang perpustakaan bukan lagi tempat membaca buku. Tetapi lebih untuk tempat berkumpul orang untuk mencari hal atau berdiskusi.
Misal, kita akan mencari tahu mengenai cara menulis buku best seller. Kita bisa membuat acara diskusi mengenai topik tersebut dengan mendatangkan narasumber yang sesuai (penulis). Ketika diskusi dimulai, buku-buku terkait dengan topik tadi disajikan sebagai bahan referensi. Setidaknya hal ini bisa meramaikan kegiatan perpustakaan.
Sejalan dengan opini Pandji tadi, saya rasa menumbuhkan minat baca harus diawali dengan mengetahui minat diri terlebih dahulu. Jadi, soal bagaimana menumbuhkan minat baca, maka hal pertama yang harus dijawab adalah bagaimana caranya menumbuhkan minat.
ADVERTISEMENT