Konten dari Pengguna

Bina Kepribadian WBP, Lapas Tahuna Laksanakan Konseling

Mangamis - Humas Lapas Tahuna
Kontributor Berita Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tahuna
19 September 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mangamis - Humas Lapas Tahuna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bina Kepribadian WBP, Lapas Tahuna Laksanakan Konseling
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tahuna, INFO_PAS - Sebagai proses rehabilitasi dalam mempersiapkan diri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk menghadapi kehidupan ketika keluar atau bebas nanti, Bertempat di Gedung Gereja Oikumene Filipi, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tahuna bekerja sama dengan Konselor, Calvyn Taunaumang dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Sangihe melaksanakan kegiatan Konseling bagi 1 (Satu) Warga Binaan yang akan melaksanakan Program Reintegrasi Sosial. Kamis (19/09).
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Kegiatan Kerja (kasibinapigiatja), Rusli Lolong menyampaikan pelaksanaan konseling dilaksanakan secara individual agar Warga Binaan dapat terbuka untuk mengomunikasikan masalah mereka, dan pola komunikasi yang baik mendukung terjadinya hal baik.
Lebih lanjut, Rusli lolong menuturkan kegiatan konseling Rehabilitasi bagi Warga Binaan dilaksanakan untuk membantu mereka memperoleh kehidupan yang efektif sehingga mampu memperbaiki perilaku negatif dan kembali menjadi masyarakat yang taat hukum.
"Diharapkan kegiatan konseling bagi para Warga Binaan dapat terus dikembangkan sehingga tujuan lembaga permasyarakatan dalam meningkatkan kualitas WBP agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab," harapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Konselor, Calvyn Taunaumang mengungkapkan konseling yang dilakukan bagi Warga Binaan menggunakan pendekatan cognitive behavior therapy (CBT) dengan memasukkan unsur agama. "Dengan memasukkan unsur agama diharapkan Warga Binaan yang mengikuti konseling dapat mengembangkan pikiran positif melalui keyakinan dan ajaran agama," ungkapnya.
"Karena Iman yang tubuh dalam diri Warga Binaan dapat mempengaruhi sikap dan pola pikir, sehingga kecemasan yang masih dirasakan oleh Warga Binaan dapat berkurang karena memiliki pikiran yang positif dan iman yang teguh kepada Tuhan," jelas Calvyn Taunaumang yang juga adalah seorang Pendeta.