Bromo Tengger Semeru, Spot Liburan Favorit Wisatawan Lokal dan Asing

Konten dari Pengguna
14 Juni 2019 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinta Franciska tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang enggak kenal dengan Gunung Bromo? Salah satu gunung yang memiliki spot sunrise terbaik ini selalu menjadi incaran dari berbagai macam wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Foto: Febe Shinta
Bagaimana tidak? Hanya dengan sekali menyewa transportasi Jeep, kalian sudah bisa mengeksplor beberapa destinasi wisata di kawasan Bromo yang memang jaraknya cukup berdekatan.
ADVERTISEMENT
Eiitsssssss ada hal penting yang perlu disiapkan! Stamina! Yup, sangat diperlukan lho, gaes! Be careful! And di momen tertentu, kalian juga bisa naik ke atas Jeep untuk merasakan sensasi yang berbeda bak rollercoaster! Cobain!
Foto: Febe Shinta
Next, gunung yang memiliki ketinggian 2392 mdpl ini merupakan gunung berapi aktif yang bisa kapan saja mengeluarkan asap belerangnya! So, kalian wajib menyiapkan masker, karena alam enggak pernah bisa ditebak.
Di samping itu, destinasi wisata yang masuk dalam ruang lingkup Bromo Tengger Semeru National Park pun memiliki empat kabupaten seperti Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Dan kebetulan saat itu, saya dan teman-teman melalui Kabupaten Malang yakni jalur Tumpang. Penasaran ke mana aja? Yuk, simak lagi dibawah ini!
ADVERTISEMENT
The Famous Sunrise yang memanjakan mata di Penanjakan 1
Untuk sampai ke sini, kalian harus pagi-pagi, gaes! Kenapa? Yup, jangan sampai terlalu siang karena memang bakalan ramai banget dengan Jeep. Terlebih untuk melihat sunrise di sini, ada 2 spot yakni di pertengahan jalur dan puncak dengan ketinggian 2770 mdpl.
Oh iya, hampir lupa, kalian bisa sesuaikan waktunya kapan harus segera jalan dari homestay menuju lokasi ini, dan dipastikan sebelum jam 04.00 pagi karena masih harus tracking lagi ke atas.
Well, seperti yang saya bilang di awal, stamina sangat diperlukan selama ke Bromo, karena di penanjakan 1 ini memiliki trek yang cukup menantang yakni naik terus di jalur beraspal dan melewati tikungan dengan kemiringan bervariasi. Hmmm... kalau bisa dikatakan, ada yang hampir 45 - 50 derajat. Hingga sampai pada akhirnya, tiba di sebuah warung terakhir yang ada toiletnya.
ADVERTISEMENT
Actually, sampai di sini pun sudah bisa menikmati sunrise yang lebih dari cukup. So, coba lihat dokumentasi di bawah ini. Cukup banget kan?
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Atau, jika kalian masih kurang puas, bisa saja terus naik ke atas dengan melewati jalur yang lebih terjal. Tapi jangan khawatir, sekarang ini sedang dalam perbaikan sehingga nantinya memiliki jalur yang lebih baik hingga menuju ke puncak.
Foto: Febe Shinta
Satu lagi! Sebenarnya, enggak ada yang membedakan kok view yang ditawarkan. Hanya saja ini terlihat lebih tinggi.
FYI, gaes, jika kalian merasa enggak kuat tracking menuju ke atas, tenang! Ada kuda yang bisa disewa hingga di depan warung terakhir yang ada toiletnya dengan tarif Rp 120.000 hingga Rp 200.000 PP tergantung negosiasi. Setelah itu kalian bisa langsung putuskan ingin lanjut tracking ke atas atau enggak.
ADVERTISEMENT
Lelahmu terbayar lunas di Puncak Kawah Gunung Bromo
Yup, kenapa saya bilang lelah? Karena memang benaran lelah untuk sampai ke Puncak Kawah! Jika kalian berpikir hanya melewati 250 tangga di Instagram atau media sosial lainnya, itu salah besar! Karena titik awal untuk tiba di trek tangga dan puncak kawah dimulai dari parkiran Jeep.
Langsung aja yuk lihat gambar yang sempat saya dokumentasi kan selama di sana. So, kembali lagi saya ingatkan bawah stamina sangatlah penting selama mengeksplor Bromo dan sekitarnya.
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Nah, udah ada gambaran belum mengenai jalurnya? Jika belum, saya mau menambahkan sedikit lagi. Ada baiknya, kalian menggunakan minimal sepatu sendal karena jalur yang ditawarkan full dengan pasir dan debu yang disertai angin.
ADVERTISEMENT
Next, kalau di antara kalian yang enggak kuat, di sini juga disediakan kuda dengan tarif Rp 125.000 hingga Rp 250.000 PP, tergantung negosiasi dan diantarkan hingga bawah tangga. Hmmm, setidaknya tenaga kalian masih tersimpan full untuk tracking di tangga dan menikmati pesona puncak kawah Gunung Bromo. Yeay!
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Pasir Berbisik, Bak Karpet Alami yang Terbuat dari Lautan Pasir nan Luas
Setelah lelah dan capek bahkan kucel, berikutnya masih ada destinasi yang enggak kalah keceh yakni Pasir Berbisik! Di sini kalian enggak perlu treking susah-susah! Karena Jeep yang udah disewa akan langsung turunkan kalian di spot foto kecehhh seperti di bawah ini!
Jika bisa digambarkan, spot wisata yang satu ini bagaikan hamparan pasir yang dilengkapi oleh panorama Gunung Bromo. Dijamin, foto-foto kalian akan lahir dengan bingkai alami dari alam.
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Foto: Febe Shinta
Hamparan Padang Savana yang Luas Membentang di Sisi Selatan Gunung Bromo
ADVERTISEMENT
The last! Sebelum balik ke homestay, ada baiknya dan sekalian lewat, jangan lupa mampir ke Padang Savananya Gunung Bromo! So, biar enggak menyesal aja di kemudian hari.
Foto: Febe Shinta
Di sini, kalian bisa mengambil foto dengan berbagai macam angle, karena view yang ditawarkan bukan hanya Padang Savana aja melainkan Bukit Teletubies sebagai pelengkap.
Oke, gaes, gimana? Keren kan destinasi yang ditawarkan oleh kawasan Gunung Bromo? Enggak ada salahnya jika kalian mau menyewa kuda di sana, hitung-hitung membantu perekonomian warga sekitar. Karena menurut informasi yang saya dapat bahwa selain menyewakan kuda, keseharian penduduk setempat hanya bertani sebagai pemasukan tambahan.