news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menyusuri Jejak Perjuangan Kemerdekaan RI Di Museum Joang 45

Konten dari Pengguna
28 Maret 2019 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sinta Franciska tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terletak di Jalan Menteng Raya No.31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Museum Joang 45 merupakan salah satu museum yang sudah dikenal oleh kalangan masyarakat dari berbagai usia terlebih para pelajar serta mahasiswa untuk menilik dan mengenang kembali peristiwa penting pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sekelebat info sejarah sebelum gedung ini diresmikan menjadi nama Gedung Joang 45 yaitu bermula pada zaman Hindia Belanda, gedung ini digunakan sebagai hotel yang bernama Schomper. Tepatnya tanggal 8 Maret 1942, gedung ini diambil alih oleh Jepang, kemudian diserahkan kepada Jawatan Propaganda atau biasa disebut sebagai Sendebu.
Tidak berlangsung lama, pada bulan Juli 1942, Sendebu menyerahkan gedung ini kepada para pemuda dan digunakan sebagai tempat pendidikan politik dengan tujuan untuk memanfaatkan pemudi-pemudi tersebut demi kepentingan perang di Asia Timur Raya. Kemudian harapan Jepang berhasil dipatahkan oleh para pejuang kemerdekaan yang ditugaskan menjadi guru di gedung tersebut yang secara tidak langsung menanamkan visi misi kemerdekaan yang transparan. Lalu, pada tahun 1972 gedung ini ditetapkan sebagai bangunan bersejarah dan dilindungin oleh undang-undang.
ADVERTISEMENT
Sampai akhirnya, tanggal 19 Agustus 1974, Gedung Joang 45 berhasil diresmikan oleh Presiden RI yakni Soeharto dan hingga saat ini telah menjadi tempat saksi bisu sejarah serta pengkoleksian benda-benda peninggalan para pejuang seperti dokumentasi foto, maket peta dan lukisan bahkan miniatur tokoh-tokoh perjuangan saat itu.
Nah, saat kalian sudah tiba disini, ruang pertama yang akan kalian temui setelah masuk pintu utama adalah ruang pendahuluan. Bisa dikatakan ruangan ini memuat segala informasi yang berkaitan dengan pembangunan Gedung Joang 45 saat itu serta identitas dari beberapa tokoh perjuangan kemerdekaan seperti Adam Malik, AM Hanafi, Sukarni, dan tokoh lainnya yang dilengkapi dengan patung dada dari setiap tokoh.
Hanya berjarak beberapa langkah, kalian akan menemukan ruang tengah yang terdapat banyak dokumentasi foto yang disertai dengan kisah sejarah pertempuran agresi militer 1&2, perang gerilya, serta kisah sejarah lainnya yang menyangkut perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Bukan hanya itu, disisi lain ruangan tengah ini juga terdapat beberapa poster propaganda Jepang yang bisa kalian baca satu per satu.
Dibalik ruang tengah, juga terdapat ruang diorama. Diruangan ini memiliki berbagai macam miniatur mulai dari situasi gedung menteng 31 di tahun 1945, peristiwa rengasdengklok dan penandatanganan teks proklamasi hingga perayaan satu bulan kemerdekaan Indonesia.
Tidak jauh dari ruang diorama, terdapat juga ruang multimedia yang menayangkan film dokumenter perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan serta beberapa lukisan, bambu runcing, peralatan palang merah dan benda-benda bersejarah lainnya
Di sudut tembok museum Joang 45 ini juga terdapat mural yang bertuliskan; "Kita meninggalkan museum ini tetapi sebenarnya tidak, karena sejarah itu berlangsung terus sejalan dengan penghidupan dan kehidupan manusia, khususnya bagi kita generasi pejuang 45, bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa didunia pada umumnya".
So, tunggu apalagi? Museum Joang 45 wajib masuk dalam daftar list kalian untuk melihat dan merasakan langsung sejarah seputar perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT