Konten dari Pengguna

SEPEDA DAN CORONA

Febiyana Qomariyah
Statistisi Ahli Madya pada Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung
3 Agustus 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Febiyana Qomariyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Febiyana Qomariyah
ASN Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung
Foto, dokumentasi keluarga
zoom-in-whitePerbesar
Foto, dokumentasi keluarga
Kasus Covid19 semakin menunjukkan peningkatan sejak diumumkan pemerintah Indonesia tanggal 2 Maret 2020. Hal ini terlihat dari jumlah pasien positif Covid19 di Indonesia yang sudah mencapai 111.455 pasien pada kondisi 2 Agustus 2020. Tidak bisa diremehkan lagi bahwa virus ini begitu mudah menular melalui orang yang melakukan aktivitas di luar ruangan. Cara yang paling mudah untuk memutus rantai penularannya adalah dengan membatasi aktivitas orang di luar ruangan.
ADVERTISEMENT
Berbagai aturan telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk membatasi aktivitas yang dilakukan di luar ruangan. Ajakan untuk tetap di rumah saja juga telah digaungkan sejak kasus ini ditemukan di Indonesia. Beberapa daerah pun telah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terutama untuk daerah di Pulau Jawa. Ajakan untuk tetap di rumah saja dan aturan PSBB telah memaksa setiap orang untuk melakukan semua aktivitas belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah. Selama melakukan berbagai aktivitas dari rumah, jangan sampai membatasi tubuh untuk bergerak.
Pandemi Covid19 (Virus Corona) menyerang daya tahan tubuh manusia. Meskipun di rumah saja, para ahli kesehatan menyarankan agar tetap menjaga daya tahan tubuh. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, menghindari/mengelola stress, mengkonsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh, dan berolah raga. Semua kegiatan yang dilakukan mengarahkan agar tubuh tetap bergerak meski hanya di rumah saja.
ADVERTISEMENT
Setelah dua bulan ajakan untuk di rumah saja digaungkan, tepatnya Mei 2020, masyarakat Indonesia mulai merasa jenuh. Masyarakat mulai ingin melakukan aktivitas di luar ruangan, meskipun aktivitas lain seperti bekerja dan belajar dari rumah masih diterapkan. Masyarakat mulai melakukan olahraga di luar rumah seperti bersepeda. Masyarakat menyadari bahwa bersepeda merupakan salah satu cara untuk tetap sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang prima sehingga bisa menangkal virus corona. Sejak saat itu, kegiatan bersepeda sudah menjadi trend di masyarakat. Bersepeda menjadi kegiatan olahraga sekaligus rekreasi. Namun perlu diingat bahwa bersepeda memerlukan kekuatan fisik yang prima. Hingga saat ini, aktivitas bersepeda makin ramai dilakukan. Hal ini membuat olah raga bersepeda semakin menjadi trend. Kegiatan bersepeda didominasi oleh kaum milenial.
ADVERTISEMENT
Berkah Corona
Trend bersepeda di masa pandemi Covid19 mengakibatkan tingginya permintaan sepeda di tingkat pedagang. Tingginya permintaan sepeda menyebabkan harga sepeda mengalami kenaikan dibandingkan sejak sebelum pandemi. Hal ini mengakibatkan omset penjualan sepeda dan pendapatan pedagang sepeda juga meningkat. Peningkatan permintaan sepeda mulai terjadi sejak diberlakukannya PSBB. Pandemi Covid19 tidak selalu membuat keadaan semakin sulit. Virus corona membawa berkah bagi sebagian orang. Seperti pedagang sepeda misalnya, yang mengalami kenaikan omset penjualan dan pendapatan di saat pandemi Covid19 melanda Indonesia.
Semoga kegiatan bersepeda tidak hanya trend selama pandemi Covid19 saja. Namun bisa merubah gaya hidup masyarakat Indonesia. Sepeda digunakan sebagai alat transportasi menggantikan kendaraan bermotor. Selain menyehatkan bersepeda juga bisa mengurangi polusi udara akibat penggunaan bahan bakar pada kendaraan bermotor. Dan yang pasti, penigkatan permintaan sepeda semakin membawa berkah bagi pedagang sepeda.
ADVERTISEMENT
Bersepeda Bukan Berarti Kebal Corona
Seiring semakin trend-nya olah raga bersepeda, berbagai acara gowes bareng digelar komunitas bersepeda. Hal ini sangat baik, namun jangan lupa bahwa tujuan utama bersepeda adalah untuk menjaga daya tahan tubuh. Resiko penularan virus corona tetap tinggi ketika para pesepeda tidak menjaga jarak aman dan memakai masker. Karena sudah melakukan olah raga bersepeda, jangan merasa kebal dan seenaknya berkerumun tanpa memakai masker. Sering kali para pesepeda mengabadikan momen gowes bareng dengan berfoto bersama. Pada saat berkerumun untuk berfoto inilah rentan bagi pesepeda untuk saling menularkan virus satu sama lain. Bisa saja ada Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menularkan virus ke pesepeda lain.foto
Tetap patuhi protokol kesehatan. Gowes bareng boleh dilakukan, jaga jarak antar sesama pesepeda, gunakan masker saat bersepeda dan jangan lupa untuk selalu bersihkan tangan dengan sabun/hand sanitizer. Kurangi sedikit kecepatan saat sedang bersepeda agar napas bisa diatur. Bersepeda itu untuk mencari sehat bukan mencari penyakit.
ADVERTISEMENT