Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Belajar Sejarah Melalui Karya Sastra dengan Cara yang Menyenangkan
28 Mei 2022 10:46 WIB
Tulisan dari Febrianisa Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Febrianisa Amelia

Apa si keuntungan kita belajar sejarah ? Banyak orang bilang, buat apa belajar sejarah? Itu kan udah masa lalu, buat apa dipelajari! Nah, loh. Mari kita simak uraian berikut.
ADVERTISEMENT
Bisa dikatakan belajar sejarah tidak semenyenangkan mempelajari pelajaran lain. Banyak yang mengakui belajar sejarah membosankan dan tidak ada manfaatnya. Tapi dibalik itu semua kita bisa mencoba mempelajari sejarah dengan suatu hal yang berbeda dan menyenangkan, yaitu melalui sebuah karya sastra Novel. Kita bisa membaca cerita dengan asik yang tanpa disadari, kita sudah mempelajari sejarah.
Novel dengan pembahasan sejarah bisa kita temukan pada beberapa karangan masa Karya Sastra Melayu Rendah, Karya Sastra Hindia Belanda, Karya Sastra Balai Pustaka, Karya Sastra pujangga baru, dan Karya Sastra sesudah pujangga baru. Atau bisa kita dapatkan novel terbitan masa sekarang yang pembahasannya mengenai sejarah dan masa-masa kolonial.
Kita ambil contoh dari masa Karya Sastra Balai Pustaka, sebuah novel karangan Marah Rusli dengan judul Siti Nurbaya, sebuah cerita yang sudah tidak asing di telinga. Dalam novel tersebut bukan hanya menggambarkan kisah kasih tak sampai, tetapi tanpa kalian sadari tokoh Siti Nurbaya dapat dianggap sebagai representasi Ibu Pertiwi yang menyerah dan kemudian dihegemoni oleh Datuk Maringgih, yaitu Belanda. Datuk maringgih digambarkan sebagai orang Belanda dalam memperlakukan kekayaannya.
ADVERTISEMENT
Selain Siti Nurbaya ada juga Bumi Manusia karangan Pramoedya Ananta Toer pada masa Karya Sastra Sesudah Pujangga Baru. Menceritakan Perjuangan Minke yang berjuang melawan tradisi penjajahan kolonial, baik memperjuangkan lewat tulisan atau pikiran tanpa melepaskan nilai kesopanan. Di dalamnya juga ada kisah percintaan Minke dengan Annelies Mellema, perempuan keturunan Indo-Belanda. Dan kisah perjuangan dari Nyai Ontosoroh, Wanita pribumi yang berusaha mempertahankan usahanya yang telah dia bangun. Dan yang lainnya.
Untuk para pengajar, kita bisa memberikan cara pengajaran yang berbeda dan lebih kreatif. Sehingga para pelajar merasakan metode pembelajaran sejarah yang menyenangkan. Dengan begitu pelajar tidak merasa terpaksa dan terbebani atas pelajaran yang diberikan. Kini pembelajaran sejarah di sekolah tidak lagi membosankan seperti sebelumnya. pelajar tidak hanya mendengarkan penjelasan pengajar yang terdengar seperti dongeng yang membosankan.
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan metode pembelajaran seperti ini Pengajar bisa memadukan antara novel dan pelajaran sejarah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca anak dengan memberikan bacaan yang menyenangkan terlebih dahulu. Dan juga meningkatkan minat pembelajaran sejarah. Selain novel, sebagai variasinya kita bisa mencoba melalui film-film bertemakan sejarah.
Setelah mengalami trauma serta perasaan inverior pada masa kolonialisme kita berusaha bangkit melakukan perubahan. Belajar Sejarah bisa membuat kita mengenal lebih dekat bangsa sendiri. Selain itu kita dapat menjadikan masa depan yang lebih cerah. Dengan belajar sejarah kita bisa lebih menghargai jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa dan berkontribusi membangun Negara.
Dengan menumbuhkan rasa cinta pada pelajaran sejarah kita dapat terbebas dari ideologi-ideologi yang sudah lama tertanam di pikiran kita sejak zaman kolonialisme. Dan dampak-dampak kolonialisme lainnya yang masih ada hingga saat ini. Kita dapat mengenal pola pikir seperti apa yang seharusnya ditanamkan agar bisa berkehidupan dengan baik dan tidak merugikan satu sama lain. Dengan itu kita bisa sama-sama kembali pada ideologi kita yang seharusnya, yaitu Ideologi Pancasila. Untuk itulah pentingnya pelajaran sejarah diberikan pada pelajar dibangku sekolah tingkat SD, SMP, SMA/SMK maupun Perguruan Tinggi.
ADVERTISEMENT