Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Pengaruh Alelopati Terhadap Perkecambahan Tanaman
8 November 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari febrianisilvia249 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alelopati merupakan suatu interaksi kimia antara tanaman satu dengan tanaman yang lainnya, atau antara tanaman dan mikroorganisme. Tahukah kamu, alelopati dapat menghambat langsung atau tidak langsung perkembangan tanaman lain?
ADVERTISEMENT
Alelopati bersifat selektif, yang berarti dapat mempengaruhi suatu spesies tetapi tidak dengan spesies lain. Sebagai contoh, efek alelopati alang-alang paling kuat mempengaruhi tanaman dari jenis Poaceae seperti padi dan jagung. Sedangkan tidak dapat mempengaruhi bawang merah yang termasuk kedalam famili Liliaceae.
Alelopati disebut juga alelokimia, yang dapat berfungsi seperti herbisida yaitu membunuh tanaman-tanaman disekitarnya dengan cara mengeluarkan senyawa ke lingkungannya. Senyawa alelopati ini umumnya dihasilkan dari sari pati tanaman, busuk organ (degradasi), eksudat akar dan senyawa volatil dari daun.
Jenis tanaman yang mengandung alelopati yang sering kita temui adalah alang-alang, rumput teki dan kirinyuh. Senyawa yang terdapat pada daun diantaranya yaitu asam kumalat, asam salisilat, asam p-hidroksibenzoat, asam siringat, asam kafenat dan eugenol.
ADVERTISEMENT
Umumnya senyawa alelopati termasuk kedalam golongan metabolit sekunder, seperti fenolik, terpenoid, alkoid, steroid, poliasetilena, dan minyak esensial. Senyawa fenolik dengan kelarutan air tinggi memiliki aktivitas alelopati yang rendah. Sebaliknya, senyawa fenolik dengan kelarutan dalam udara rendah memiliki aktivitas alelopati yang tinggi.
Pengaruh alelopati dalam menghambat pertumbuhan perkecambahan tanaman, yaitu dengan degradasi enzim dari dinding sel, sehingga aktivitas enzim menjadi terhambat atau tidak berfungsi.
Alelopati juga dapat menyebabkan penurunan permeabilitas membran sel, menghambat pembelahan, pemanjangan dan pembesaran sel, menurunkan kemampuan penyerapan air, unsur hara terlarut, menghambat kerja hormon, dan menghambat fotosintesis. Produksi alelopati dapat dipengaruhi oleh suhu, cahaya, kondisi tanah, mikroorganisme, status hara, dan aplikasi herbisida.
Namun, alelopati juga dapat dimanfaatkan dalam sistem produksi pertanian, sebagai pengendalian gulma secara biologis, hama serangga, penyakit tanaman yang ramah lingkungan, konsentrasi nitrogen dilahan pertanian, dan sintesis agrokimia.
ADVERTISEMENT