Konten dari Pengguna

Pandangan Masyarakat Terhadap Supporter di Indonesia

Febriyandi Putra Ilham Permana
Mahasiswa Jurnalistik UIN Bandung
19 Oktober 2024 3:05 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Febriyandi Putra Ilham Permana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Supporter merupakan kata lain dari penggemar suatu hal yang memiliki antusias yang sangat tinggi terutama dalam dunia olah
ADVERTISEMENT
raga. Dunia olahraga juga sangat identik dengan para penggemar tersebut. Terutama sepakbola yang memiliki banyak sekali penggemar dari berbagai klub sepakbola di seluruh dunia. Bahkan penggemar atau supporter ini tidak bisa dipisahkan oleh klub sepakbola yang mereka dukung. Karna bagi Sebagian orang “football without fans is nothing”.
Di Indonesia sendiri penggemar sepakbola cukup antusias serta bisa dibilang begitu fanatik dalam mendukung tim asal daerah mereka masing-masing. Bahkan bukan saja mendukung tim asal mereka tapi juga mendukung tim nasional Indonesia. Meskipun sepakbola Indonesia bisa dibilang tidak begitu baik di kancah dunia. Namun kefanatikan itu muncul karna rasa bangga yang lahir secara mekanis pada diri pendukung masing-masing.
Oleh karna itu, saya selaku penulis berita opini ini akan membahas bagaimana pandangan masyarakat terhadap pendukung tim sepakbola di Indonesia hingga memiliki stigma atau anggapan sebagai kriminal dalam lingkup kecil.
ADVERTISEMENT
Stigma buruk tersebut lahir di kalangan masyarakat karena kejadian-kejadian yang sangat merugikan dalam dunia sepak bola. Kita bisa melihat kasus kanjuruhan pada tahun 2022, dimana pada kasus tersebut banyak lini yang harus bertanggungjawab atas terjadinya tragedy tersebut. Ditambah dengan kejadian tersebut stigma masyarakat menjadi semakin buruk terhadap supporter di Indonesia.
Padahal tidak menutup kemungkinan banyak kesalahan kesalahan dari oknum yang jauh lebih berwenang terhadap dunia sepakbola di Indonesia. Banyak sekali kasus yang memang bisa dikatakan membangun stigma buruk tersebut di masyarakat, tetapi jika kita berkeinginan untuk membenahi itu dari sekarang bukan lah hal yang terlambat melainkan menjadi salah satu bagian awal menuju kesuksesan sepakbola Indonesia.
Pandangan masyarakat selalu ikut andil dalam berbagai hal, sama halnya terhadap supporter di Indonesia. Pandangan masyarakat yang buruk memang tidak jauh dari fakta lapangan yang terjadi, banyak supporter yang melakukan tindakan-tindakan yang menurut masyarakat itu sangat tidak terpuji. Berbicara perihal supporter di negara kita, sudah pasti kita harus mencakup segala aspeknya bahkan dari persepakbolaan nya pula. Karna sepak bola yang baik akan menghasilkan supporter yang baik pula. Dan sepakbola yang baik itu lahir dari federasi yang bersih. Dengan keadaan federasi kita yang bisa dibilang masih jauh dalam kata baik, maka tidak banyak yang bisa kita harapkan dalam hal apapun dalam sepakbola kita. Dan hal dasar yang seharusnya dapat dicapai oleh federasi sepakbola di negri ini menjadi sangat sulit untuk digapai, karena banyak faktor yang mempengaruhi termasuk korupsi serta mafia di industry sepakbola Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, sepakbola seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh kalangan dalam masyarakat. Yang berarti semua khalayak bisa ikut atau berpartisipasi untuk menonton sepakbola sebagai salah satu waktu untuk istirahat dikala mereka sibuk dengan kesibukan yang dilakukan. Sebab jika kita berpandang terhadap sepakbola diluar negeri, jelas sepak bola adalah sebuah hiburan bagi mereka, bahkan juga dijadikan sebagai bentuk protes terhadap sesuatu melalui olahraga. Namun di Indonesia itu belum terjadi sepenuhnya, banyak hal yang harus dibenahi seperti jadwal pertandingan, fasilitas yang mendukung, regulasi yang baik dan benar dan masih banyak lagi hal yang harus dibenahi. Jika kita berkaca ke sapakbola luar negri, mengapa mereka bisa menjadikan sepakbola sebagai bentuk istirahat bagi masyarakat, karena jadwal mereka yang sudah tertata rapih dari federasinya. Sedangkan di Indonesia perihal jadwal selalu saja menjadi masalah yang besar, dengan kurang jelasnya jadwal-jadwal yang membuat masyarakat berfikir “untuk apa nonton bola, kalo jadwalnya aja gajelas”. Jadi menurut saya “jika ingin menonton sepakbola di Indonesia itu harus benar-benar karna cinta sama tim yang mereka dukung, karena menurut gue, ada dua tolak ukur penonton di sepakbola Indonesia. Yang pertama orang-orang yang nonton hanya sekedar bahan rehat dari kesibukannya dan yang kedua adalah orang yang benar-benar mencintai tim asal mereka”.
ADVERTISEMENT
Dan fakta lapangannya bahwa rata-rata supporter di indoensia itu mendukung karna mereka benar-benar cinta terhadap tim asal mereka. Maka dari itu banyak pandangan bermunculan dalam masyarakat “ngapain harus nonton ke stadion” karna seperti yang sudah dijelaskan bahwa di Indonesia belum bisa menjadikan sepakbola sebagai bahan rehat dari kesibukan di karenakan jadwal yang belum tertata rapih. Langkah yang sangat minimum untuk mengurangi pandangan negative dari masyarkat adalah tidak rusuh di dalam stadion serta menjadi sepakbola sebagai bahan hiburan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Sejauh ini supporter selalu saja dipandang negative dikarenakan banyak masyarkat yang hanya berspekulasi saja tanpa berkeinginan untuk terjun langsung atau menonton langsung ke stadion. Hal itu yang harus di edukasi terhadap berbagai masyarkat sebagai contoh kita harus bisa ngeyakinin sama ngedukasi ke mereka terutama ke masyarakat awam, gimana kita nyaman dari sebelum datang ke stadion sampe kita pulang ke rumah. Dalam mewujudkan langkah tersebut tokoh yang berperan penting adalah diri masing-masing supporter tersebut dan orang-orang yang mencintai tim tersebut. Seperti contoh kecilnya, kita sebagai pendukung saling mengingatkan bahwa masuk menggunakan tiket itu sangat penting. Karna jika masih banyak dari mereka yang tidak menggunakan tiket sama saja merugikan orang lain yang sudah susah untuk mendapatkan tiket dan hal tersebut juga merugikan tim yang mereka dukung. Langka ini pula sudah dilakukan dari sekarang tetapi langkah ini tidak bisa diukur dalam waktu jangka pendek melainkan harus jangka panjang. Karna pandangan masyarakat akan terus berubah seiring terjadinya kejadian-kejadian dalam sepakbola. Menurut saya perubahan pandangan masyarakat yang paling minimal ketika sudah tidak ada lagi pemikiran “ngapain sih nonton bola, cuma dapet rusuh doang”. Jadi jika pemikiran itu sudah berkurang, kita bisa merasakan bahwa pandangan negatif masyarakat sudah sedikit lebih berkurang.
ADVERTISEMENT
Menurut saya untuk saat ini belom ada cara lain. Dan menurut saya hal tersebut sudah menajadi acara yang paling. Karena dengan langkah diatas seperti saling mengingatkan dalam hal kecil sampai menjadi kebiasaan itu sudah termasuk langkah yang tepat untuk sedikit merubah pemikiran masyarakat. Walaupun kita tidak bisa mengatur pemikiran masyarakat tersebut. “Langkah ini sudah dilakukan, tapi dalam konsistensi dan kesadaran belum terlalu baik, dan mungkin jika itu terjadi dengan baik, bisa saja pandangan masyarakat sedikit demi sedikit berubah”. Seluruh supporter di Indonesia sudah melakukan Langkah tersebut dalam kehidupan sosialnya untuk merubah stigma masyarakat, yang mungkin kurang kita sadari atau kurang peka dalam hal tersebut.
Selain hal yang dijelaskan di atas, bahwasannya penting juga untuk memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan oleh federasi seperti, pembangunan fasilitas yang baik bagi klub-klub yang ada di Indonesia. Agar para klub bisa menunjang para pemain serta bisa mengontrol para supporter untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan tim kebanggaan mereka ketika berlaga maupun tidak berlaga. Federasi bahkan pemerintah memiliki peranan penting juga terhadap apa yang terjadi di lapangan pada saat ini. Pemerintah harus bisa memberikan regulasi yang tepat terhadap federasi untuk mencapai keseimbangan di segala lini pada dunia sepakbola di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan juga ketika fasilitas yang disediakan tersebut terpenuhi maka tim nasional Indonesia akan banyak bicara di kanca Internasional. Dimana hal tersebut bisa membanggakan nama Indonesia. Dalam hal ini diperlukan kerja sama yang baik dari segala lini, bukan hanya dari sudut pandang para pendukung. Melainkan juga dari pihak-pihak yang memiliki ketegasan bahkan wewenang lebih terhadap industri sepakbola di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, sudah bukan waktunya lagi untuk menyalahkan atau bahkan membangun pemikiran buruk terhadap berbagai lini. Sudah saatnya kita sebagai negara dengan fanatisme sepakbola ke-5 di asia menurut tempo.com untuk membenahi segala lini yang berpengaruh terhadap sepakbola Indonesia demi sepakbola yang jauh lebih baik lagi kedepannya. Karena akan banyak sekali keuntungan yang didapat ketika hal-hal dasar tersebut dibenahi. Contohnya, akan banyak pemain Indonesia yang akan berkarir di sepakbola dunia, banyak warga-warga internasional yang akan datang ke Indonesia hanya untuk sekedar melihat sepakbola di Indonesia seperti layaknya di Inggris. Jika kita bandingkan sepakbola Indonesia dengan Inggris sudah jelas jauh berbeda bahkan dari segi prestasi pun sangat jauh. Bahkan sepakbola di Inggris sudah menjadi industry dan juga bisnis, karena sangat menjanjikan jika sepakbola bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik oleh pihak-pihak yang memiliki wewenang lebih di banding masyarakat sipil yang hanya sekedar penikmat sepakbola di akhir pekan.
ADVERTISEMENT
Jadi dari pandangan-pandangan di atas, saya selaku penulis opini bisa menarik kesimpulan. Bahwa kita bisa merubah stigma buruk masyarakat terhadap supporter dengan cara melakukan hal-hal kecil sampai ke hal-hal besar yang tidak merugikan diri sendiri, orang lain serta tim kebanggaan yang mereka dukung sepenuh hati dengan atas dasar cinta. Dan kerja sama dari segala lini yang berkeinginan melihat sepakbola Indonesia berbicara di kancah internasional. Karena pada dasarnya para pemegang wewenang tersebut yang bisa merubah sepakbola di Indonesia menjadi lebih baik secara signifikan atau bahkan bertahap. Sehingga tidak akan ada lagi pandangan buruk terhadap para pendukung tim kebanggaan mereka, karena mereka hanya mendukung atas dasar cinta dan bangga terhadap apa yang sudah memberikan mereka kegembiraan dari segala aspek di kehidupan sehari-harinya. Karena pada dasarnya kita semua terlahir untuk menjadi pendukung meskipun hanya sekedar menjadikan sepakbola menjadi bahan tontonan di setiap minggunya. Kita juga bisa melihat sepakbola dari berbagi aspek sehingga bisa menghidupi segala lini di masyarakat bahkan bisa menjadikan sepakbola sebagai bentuk penyampaian informasi melalui olahraga. Karena pada dasarnya pula sepakbola tanpa pendukung layaknya seoarang anak tanpa orang tua, sebab “football without fans is nothing”.
ADVERTISEMENT