Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Naik Kereta Magnet di Shanghai, Jarak 30 Km Cuma 8 Menit
10 November 2017 17:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Feby Dwi Sutianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Shanghai, China telah memiliki fasilitas transportasi mumpuni, salah satunya adalah kereta magnet. Kereta berteknologi magnetically levitated (maglev) berkecepatan 431 kilometer (km) per jam ini melayani rute Shanghai Pudong International Airport-Longyang Road Station sepanjang 30 km dengan waktu tempuh 8 menit.
Shanghai Maglev yang beroperasi sejak Desember 2001 ini disebut sebagai kereta tercepat kedua di dunia setelah Yamanashi Maglev, Jepang.
ADVERTISEMENT
Untuk menjajal kereta maglev ini, saya berangkat dari stasiun yang berada di area terminal Shanghai Pudong International Airport. Tujuan akhir saya adalah stasiun kereta, Cepat Hongqiao Railway Station, tetapi kereta Shanghai Maglev hanya sampai Longyang Road Station, sehingga nantinya saya harus berpindah kereta menggunakan Shanghai Metro atau subway.
Pertama, saya membeli tiket one-way Shanghai Maglev di loket seharga RMB 50 atau setara Rp 100.000 untuk kelas ekonomi.
Setelah tiket di tangan, saya masuk menuju ke ruang keberangkatan. Di sini, penumpang wajib melalui pemeriksaan barang bawaan di mesin x-ray, kemudian masuk ke pintu otomatis (e-gate) dengan menempelkan tiket ke mesin. Sebagai informasi, pemeriksaan barang bawaan melalui mesin x-ray lumrah ditemui pada moda transpotasi massal seperi stasiun kereta cepat, subway, hingga halte Buss Rapit Transit (BRT) di China.
ADVERTISEMENT
Ketika berada di ruang keberangkatan, seorang petugas kereta memberi arahan untuk menunggu kedatangan kereta. Tak butuh waktu lima menit, kereta tiba dan penumpang diarahkan ke peron kereta.
"Kereta tiba, silahkan menuju area peron kereta," tutur seorang petugas.
Sebelum masuk ke dalam kereta, saya menyempatkan mengambil gambar di depan logo kereta Shanghai Maglev. Usai berfoto, saya masuk ke dalam kereta. Di sini, penumpang ekonomi bebas memilih lokasi tempat duduk. Pada perjalanan kali ini, tak banyak penumpang menggunakan Shanghai Maglev. Tampak banyak kursi-kursi kelas ekonomi yang kosong.
Kereta berangkat sesuai jadwal yang tertera di tiket. Sepanjang perjalanan, rekan saya dan beberapa penumpang tampak mengabadikan foto perjalanan dengan mengarahkan kamera ponsel hingga DSLR ke pemandangan sepanjang perjalanan.
Tak butuh waktu lama, kereta hanya menempuh waktu delapan menit. Begitu keluar, beberapa penumpang baik lokal dan asing masih mengabadikan gambar dengan latar kereta Shangai Maglev. Saya memilih menuju pintu keluar otomatis. Begitu tiket dimasukkan ke dalam e-gate, pintu terbuka dan saya menuju Line 2, Shanghai Metro Subway.
Kali ini, saya membeli tiket one-way di vending machine. Mesin tiket otomatis ini terbilang sangat user friendly bagi traveler asing karena memiliki pilihan menu Bahasa Inggris. Cukup memilih line, kemudian stasiun yang dituju maka mesin akan menunjukkan tarif. Kali ini saya harus membayar RMB 6 atau setara Rp 12.000. Pembayaran dengan mesin tiket otomatis ini bisa dilayani menggunakan uang kertas dan koin.
ADVERTISEMENT
Begitu tiket diperoleh, saya langsung menuju line 2 Metro Shanghai. Kembali, saya harus melalui pemeriksaan barang. Ketika masuk ke dalam stasiun, petunjuk arah bisa dikatakan sangat jelas, dalam Bahasa Mandarin dan Inggris.
Ketika kereta tiba, saya bergegas masuk ke dalam. Jarak antara Longyang Rood Station dan Hongqiao Railway Station adalah 27.9 km dengan waktu tempuh 50 menit. Perjalanan pagi kali ini berbarengan dengan rombongan para pekerja yang akan berangkat ke kantor masing-masing. Metro Shanghai penuh sesak oleh penumpang, meski tidak sepenuh KRL Commuter di Jabodetabek saat jam sibuk.
Akhirnya saya sampai juga di stasiun kereta cepat, Honqiao Railway Stasion yang berlokasi di jantung kota Shanghai.
Selain Kereta 'Magnet', Bandara Shanghai Tersambung 'KRL'
ADVERTISEMENT
Selain tersambung kereta 'magnet', Shanghai Pudong International Airport juga dilayani oleh 'KRL', taksi, hingga bus jarak jauh.
Bagi traveler, Shanghai Metro atau 'KRL' versi kota Shanghai bisa menjadi pilihan. Sebagai ilustrasi, penumpang wajib mengeluarkan 'kocek' RMB 56 bila memilih moda Shanghai Maglev dan harus transit menggunakan Shanghai Metro menuju Shanghai Hongqiao Station. Waktu tempuhnya, termasuk transit adalah 1 jam 9 menit.
Sebaliknya, traveler cukup mengeluarkan biaya RMB 8 atau setara Rp 16.000 bila memilih naik Shanghai Metro dari Pudong Airport Stasion menuju Shanghai Hongqiao Station. Waktu tempuh adalah 1 jam 33 menit dengan jarak 57.4 km.
Bila tak ingin naik kereta, traveler bisa memilih memakai taksi namun tarifnya terbilang tinggi, apalagi bila tiba tengah malam.
ADVERTISEMENT
China Akan Kembangkan Kereta Magnet hingga 600Km/Jam
Shanghai Maglev sendiri dikembangkan oleh perusahaan patungan asal Jerman, Siemens dan ThyssenKrupp. Dihimpun dari berbagai sumber, pengembangan Shanghai Maglev saat itu menelan biaya investasi US$ 1.2 miliar. Disebut-sebut pula, biaya operasional kereta magnet ini sangat tinggi, namun tingkat isian penumpang rendah sehingga Shanghai Maglev masih merugi. Meski hal ini belum dapat dikonfirmasi.
Namun, media China Daily merilis bahwa China melalui CRRC Corp Ltd, sedang mengembangkan kereta maglev buatan lokal varian terbaru dengan kecepatan maksimal 600 km per jam.
Selain itu, beberapa kota di China sedang melakukan uji coba operasional dan akan mengembangkan kereta maglev dengan kecepatan sedang atau sekitar 160 km per jam.
ADVERTISEMENT