Antropologi Budaya: Tradisi Ancak Agung dalam Memperingati Maulid Nabi

Feby Dewi Pratiwi
Mahasiswa FKIP Universitas Jember
Konten dari Pengguna
23 April 2022 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Feby Dewi Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Pribadi diambil tanggal 22 April 2022
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Pribadi diambil tanggal 22 April 2022
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kali ini saya akan membahas mengenai budaya yang berada di Kabupaten Situbondo. Situbondo sendiri adalah sebuah Kabupaten yang berada di Jawa timur, dengan pusat pemerintahan dan ibu kota Kabupaten terletak di kecamatan Situbondo. Situbondo memiliki budaya asli yaitu "Ancak Agung", yang mana budaya ini dilakukan setiap tahun dalam rangka memperingati maulid nabi Muhammad SAW. Budaya Ancak Agung merupakan tradisi yang sampai saat ini masih rutin dilakukan pada saat bulan rabi'ul awwal yang merupakan bulan kelahiran nabi Muhammad SAW atau dengan kata lain maulid nabi besar Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Ancak agung merupakan ritual keagamaan berbasis lokalitas yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2011 oleh pemerintah Situbondo dan diikuti oleh seluruh masyarakat Situbondo secara terbuka. Ancakan ini merupakan tradisi yang sudah ada di tengah masyarakat pada zaman dahulu tepatnya setiap tanggal 12 rabi'ul awwal kalender Hijriyah. Pada awalnya tradisi ini merupakan ide dari salah satu masyarakat yang menginginkan tradisi ini menjadi agenda tahunan, kemudian Pemkab Situbondo menindaklanjuti hal tersebut dikarenakan mempunyai tujuan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat Situbondo.
Ancak Agung yang digagas oleh pemerintah sebagai perwujudan dari slogan bumi sholawat nariyah dan peringatan maulid ini mendapat bimbingan dan tuntunan dari KH. Sufyan Miftahul Arifin sebelum beliau wafat. Mantan Bupati Situbondo Almarhum Dadang Wigiarto mengatakan dalam membangun bangsa yang besar tidak cukup hanya mengandalkan orang pintar yang duduk dalam pemerintahan tetapi juga harus mencontoh kepemimpinan nabi Muhammad. Sehingga niat membangun bangsa untuk melindungi, mensejahterahkan dan memakmurkan masyarakat memiliki bentuk yang hakiki untuk mendapatkan pertolongan dan ridho Allah.
ADVERTISEMENT
Ancak Agung ini menggunakan bahan-bahan yang berasal dari budaya setempat yaitu nasi lemak atau nasi kuning yang disertai oleh lauk dengan atribut janur kuning serta aneka sayur dan buah-buahan yang disusun atau ditata menjadi bentuk kerucut raksasa yang indah dengan ukuran 1 sampai 3 meter. Biasanya Ancak Agung ini diarak setelah selesai adzan isya’ dengan menggunakan pick up dan ada juga yang dipikul, untuk start-nya dari tahun ke tahun itu berbeda disesuaikan dengan kondisi dan banyaknya peserta. Selama perjalanan kegiatan ini dihiasi dengan aneka lampu warna-warni, iringan musik religi dan kembang api. Setelah diarak Ancak Agung dikumpulkan dan didoakan dengan membaca shalawat nabi dan ceramah agama di Alun-Alun Kabupaten Situbondo.
ADVERTISEMENT
Tradisi Ancak Agung ini dari tahun ke tahun semakin berkembang karena diperkuat oleh Pemkab Situbondo yang menganggap bahwa tradisi ini dapat membangun dan memperkokoh nilai-nilai spiritual dalam pelaksanaan pembangunan. Acara ini sangat mengkristal kekuatan potensi daerah sehingga sangat layak untuk dijadikan objek wisata bagi masyarakat Situbondo. Acara Ancak Agung di Situbondo kini lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya karena mendapatkan dukungan dari masyarakat Situbondo, hal ini terlihat dari jumlah peserta serta tambahan rangkaian acara yang cukup banyak mulai dari pawai, parade hadra, pengajian akbar, pameran produksi masyarakat, lomba musik islami, pawai fashion dan musik religi.
Tradisi Ancak Agung ini harus terus dipertahankan karena dalam kegiatan ini seluruh lapisan masyarakat Situbondo saling berbaur menjadi satu untuk mengagungkan kelahiran nabi Muhammad. Ancak Agung ini sangat cocok dengan karakteristik warga kota santri Situbondo dan bisa membawa nama Kabupaten Situbondo secara regional maupun nasional yang tidak hanya mengenal Situbondo sebagai kota santri tetapi mempunyai nilai-nilai yang patut untuk dijadikan rujukan atau pedoman dalam menggali tradisi Islam.
ADVERTISEMENT