news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bentuk Perjuangan Bangsa Myanmar dalam Memproklamasikan Kemerdekaan

Feby Dewi Pratiwi
Mahasiswa FKIP Universitas Jember
Konten dari Pengguna
24 April 2022 8:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Feby Dewi Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Foto Bendera Myanmar Milik Pribadi Dibuat Pada Tanggal 23 April 2022
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Foto Bendera Myanmar Milik Pribadi Dibuat Pada Tanggal 23 April 2022
ADVERTISEMENT
Perang Dunia II memiliki dampak yang luar biasa di seluruh Asia Tenggara. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki nasionalisme yang cukup tinggi demi terbebas dari belenggu penjajahan, dengan adanya rasa nasionalisme yang tumbuh dan bangkit negara-negara di kawasan Asia Tenggara dapat memperoleh kemerdekaan serta terbebas dari belenggu penjajahan. Namun, hal tersebut tidak selesai begitu saja. Dalam memperoleh kemerdekaan ataupun mempertahankan kemerdekaan memerlukan usaha yang sangat menguras tenaga, waktu serta melalui perjuangan yang sangat panjang. Secara umum pola nasionalisme di kawasan Asia Tenggara merupakan reaksi untuk mengusir penjajah dari tanah mereka. Usaha-usaha yang dilakukan negara di kawasan Asia Tenggara berupa pergerakan nasional.
ADVERTISEMENT
Gerakan nasional Myanmar dimulai pada tahun 1906 yang ditandai dengan pembentukan YMBA (Young Men Buddhist Association) atau Persatuan Pemuda Birma. Awalnya organisasi tersebut bergerak dalam bidang agama dan sosial sehingga belum bercorak politik tapi lebih banyak bergerak dalam bidang pendidikan. Perkembangan nasionalisme Myanmar mulai terlihat setelah perang dunia I, terutama setelah Inggris memisahkan Myanmar dari konstitusi India. Perang dunia I cukup mengguncangkan Myanmar dan segera mendorong lahirnya kesadaran politik dan rasa nasionalisme. Hal ini ditandai dengan berlangsungnya pemogokan di universitas dan dilanjutkan dengan perubahan YMBA menjadi GCBA (Dewan Umum Persatuan Burma) pada tahun 1921 yang merupakan organisasi politik nasional yang luas.
Setelah gerakan nasional Burma menunjukkan tujuan politik yang jelas, Inggris mengubah haluan politik kolonialnya. Tahun 1923 Inggris memperkenalkan sistem Dyarchy seperti yang diterapkan di provinsi di India, usaha Inggris dapat memecah CGBA dalam dua partai yaitu partai 21 yang puas dengan perubahan dan bersedia duduk dalam dewan perundang-undangan serta partai U Chit Hlaing yang membela prinsip non koperasi dan ingin berjuang untuk memperoleh konsesi baru.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1930 an komisi Simon mengajukan ide untuk pemisahan Myanmar dari India. Pada awalnya ide pemisahan tersebut berasal dari kaum nasionalis, akan tetapi kemudian kaum nasionalis mencurigai bahwa Inggris akan mengambil alih Myanmar setelah India lepas dari Inggris. Karena pertimbangan tersebut kemudian kaum nasionalis mendirikan liga anti pemisahan. Kaum nasionalis berupaya untuk mempengaruhi publik Myanmar yang pada akhirnya berhasil memperoleh dukungan pabrik setelah diadakan pemungutan suara. Peristiwa tersebut membuat Inggris marah dan memutuskan untuk mengadakan momentum guna memilih untuk tetap bersatu dengan India atau memisahkan diri dan menolak usul kaum nasionalis untuk menyetujui memasukkan Myanmar dalam federasi India dengan hak mengundurkan diri. Pemisahan pun terjadi pada tahun 1935 dan lahir organisasi Dobama Asiayone (kami masyarakat Burma).
ADVERTISEMENT
Gerakan ini diilhami pada sosialis dan ajaran komunis, serta pengaruh modernisasi Jepang karena para anggotanya saling menyebut Thakin (Tuan) sehingga partai tersebut bernama partai Thakin. Tujuan penyebutan nama tersebut ialah agar Inggris juga menyebut Thakin kepada para anggota partai itu. Dengan demikian secara tidak langsung Inggris mengakui kedudukan yang sama dengan orang-orang Myanmar. Partai ini bersifat revolusioner, tuntutannya bersifat radikal karena mereka menuntut kemerdekaan penuh bagi Myanmar. Untuk mencapai tujuannya partai Thakin bersedia menerima bantuan dari manapun datangnya.
Taktik perjuangan partai Thakin merupakan pembangkit semangat nasionalisme rakyat dengan mengorganisir petani, buruh dan gerakan pemuda. Dengan meningkatnya agitasi partai Thakin maka menjadi semakin besar gerakan menentang Inggris dan secara tidak langsung menjadi penyebab jatuhnya kabinet pertama saat itu. Saat itu sesungguhnya nasionalisme Myanmar berada di simpang jalan antara kelompok nasionalis modern yang berkuasa dengan kelompok nasionalis radikal yang mencoba mencari dukungan rakyat guna merebut kepemimpinan dari tangan politisi yang lebih tua. Akhirnya generasi muda pimpinan U Aung San berhasil merebut kepemimpinan pergerakan di Myanmar. Setelah perang dunia kedua Inggris kembali ke Myanmar.
ADVERTISEMENT
Gerakan politik Myanmar yang dipimpin oleh U Aung San diajak berunding tentang kemerdekaan Myanmar. Pada saat sidang mempersiapkan kemerdekaan Myanmar, tiba-tiba segerombolan orang bersenjata masuk dan membunuh U Aung San. Ternyata gerombolan tersebut utusan U Saw, sehingga U Saw akhirnya dihukum mati. U Aung San diganti oleh U NU dan pada tanggal 4 Januari 1948 kemerdekaan Myanmar diproklamasikan.