Makna pada Kata Terserah dari Sudut Pandang Semantik

Feilasufa Sania
Mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Konten dari Pengguna
21 Desember 2020 4:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Feilasufa Sania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: listennotes.com
Komunikasi merupakan kebutuhan manusia guna berinteraksi dengan manusia yang lain. Setiap manusia tidak pernah bisa lepas dari komunikasi. Dalam hal ini, manusia berkomunikasi melalui bahasa. Bahasa sendiri ada bahasa lisan dan bahasa tulisan. Setiap manusia yang berkomunikasi menginginkan agar apa yang disampaikan itu dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh lawan bicara atau pembaca yang lain. Berkomunikasi pasti menyampaikan isi pikiran kita kepada orang lain dengan menggunakan bahasa.
ADVERTISEMENT
Dalam berkomunikasi, pasti banyak kendala yang terjadi saat menyampaikan bahasan yang kita bicarakan. Yang paling utama adalah, apakah bahasan tersebut dalam dipahami secara penuh oleh pembaca atau lawan bicara kita? Atau malah tidak dapat dipahami sama sekali. Sedih bukan kalau kita berbicara tapi tidak ada yang paham? Sedih pastinya. Kendala-kendala tersebut timbul dari faktor dalam dan faktor luar dari bahasa itu sendiri. Dari dalam ada sesuatu yang terdapat dalam bahasa itu sendiri, dari luar ada sesuatu yang terdapat di luar bahasa itu sendiri.
Dari faktor-faktor tersebut, kendala paling besar yang menjadikan komunikasi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pembicara dan kurang dipahami oleh lawan bicara adalah ambiguitas. Ambiguitas dalam komunikasi bisa terjadi dengan menggunakan bahasa tulis atau bahasa lisan. Ambiguitas sering sekali muncul ketika kita sebagai pendengar atau pembaca sulit untuk memahami apa yang kita baca atau apa yang kita dengar. Salah satunya bahasa lisan, sering terjadi ambiguitas karena apa yang kita dengar itu belum tentu sepaham dengan apa yng dikatakan oleh pembicara. Contoh halnya dengan kata 'terserah'.
ADVERTISEMENT
Dalam KBBI, makna kata 'terserah' adalah sudah diserahkan (kepada); tinggal bergantung (kepada); masa bodoh. Artinya memang kata terserah ini sudah terealisasikan dalam kehidupan nyata seseorang. Kata 'terserah' sudah menjadi kata yang sering digunakan dalam menjawab pertanyaan seseorang. Tapi untuk menentukan artinya setiap orang pasti beda-beda persepsi, sesuai dengan apa yang dibicarakan. Atau malah memang benar-benar tidak tau arti kata terserah yang dimaksud. Karena kata terserah ini mengandung ambiguitas.
Mengenai ambiguitas, menurut Ullmaan dalam Pateda, ambiguitas merupakan kondisi linguistik yang dapat muncul dalam berbagai cara. Artinya, ambiguitas dapat muncul dengan variasi bahasa yang berbeda. Dalam hal ini, ambiguitas sama dengan masuk ke dalam makna leksikal atau semantik leksikal. Menurut Pateda, makna leksikal merupakan suatu kata yang ada dalam kata yang berdiri sendiri. Makna leksikal juga makna dari tiap kata yang ada dalam kamus. Untuk itu, ambiguitas dalam kata terserah merupakan ambiguitas leksikal yang terjadi pada tataran kata yang memiliki lebih dari satu makna.
ADVERTISEMENT
Makna leksikal di sini terjadi karena adanya perubahan arti. Yang menyebabkan adalah sebab kebahasaan. Perubahan arti kata ini diakibatkan oleh pemakaian yang terlalu tinggi yang bersamaan dengan unsur lain. Artinya, pemakaian kata ‘terserah’ ini terjadi karena adanya perubahan arti karena pemakaiannya diterjunkan dalam bermacam-macam kegiatan. Entah dalam berkomunikasi dengan pasangan yang akhirnya menimbulkan konflik, atau malah terjadi di dalam diskusi yang juga dapat menimbulkan konflik.
Perubahan yang terjadi sebab kebahasaan yang terkaitt dengan perubahan bentuk tertentu juga mmenjadi bagian dari elemen gramatikal suatu bahasa. Contohnya kata ‘terserah’ yang berasal dari ‘serah’ sehingga kata tersebut memberikan arti ‘tinggal bergantung (kepada)’.
Makna kata terserah ini mempunyai banyak mana yang sedari awal saya katakan bahwa dapat bermakna banyak (ambiguitas). Di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Terserah = bingung dengan pilihan
Artinya, seseorang bingung dengan tingkah laku yang dilakukan oleh lawan bicaranya sehingga ia mengatakan kata terserah. Atau malah saking bingungnya dengan jalan pikiran seseorang bisa saja kata terserah itu keluar.
2. Terserah = bodo amat
Artinya, bilamana ada seseorang telah menceritakan sesuatu hal yang dianggap penting, tetapi respon lawan bicaranya adalah terserah. Namun, terserah ini dengan menunjukkan raut wajah yang tidak peduli dengan cerita tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa lawan bicara ini menunjukkan sikap bodoamat atau tidak peduli dengan apa yang dibicarakan.
3. Terserah = marah
Artinya, bisa saja seseorang berbicara yang dapat menimbulkan konflik batin yang dialami oleh lawan bicara atau tidak sepemikiran dengan apa yang dikatakan orang tersebut. Karena dalam hal berbicara di depan umum (misalnya: diskusi) perlu adanya persetujuan agar semua diskusi mencapai mufakat. Jadi, jika ada yang tidak setuju bisa saja ia akan mengeluarkan kata terserah dari mulutnya (Terserah deh apa yang dipilihnya sekarang. Seenak hati saja tidak melalui diskusi dahulu).
ADVERTISEMENT
Dari beberapa makna kata terserah di atas, sudah sejak lama kata terserah ini viral di kalangan remaja tepatnya di dalam lingkup media sosial. Banyak yang mengatakan bahwa kata terserah ini keluar dari mulut perempuan. Kenapa keluar dari mulut perempuan? Karena pada kenyataan yang terjadi memang keluar dari mulut perempuan. Bisa dikatakan perempuan tersebut adalah pacarnya. Contoh:
Laki-laki : “Mau makan di mana?”
Perempuan : “Nggak tau. Terserah!”
L : “Makan di warung biasanya, ya.”
P : “Terserah!”
Dari contoh di atas, sebagai laki-laki pasti bingung dengan kata terserah ini. Karena dari si perempuan sendiri tidak menunjukkan pilihan tempat makan di mana, tetapi malah dijawab terserah. Padahal, kata terserah ini mengandung banyak arti, entah terserah mau makan, terserah mau minum, atau malah terserah mau tidur karena sudah terlanjur kesal dengan tingkah laki-laki tersebut sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa kata ‘terserah’ dapat memberikan banyak arti atau banyak mana. Tergantung konteks dan lawan bicara yang kita hadapi. Apabila menghadapi lawan bicara yang sedikit kemampuan memahaminya kurang ya akan terjadi perubahan arti dalam setiap kalimat yang diterimanya. Jadi, berhati-hatilah dalam berbicara dan menulis agar tidak terjadi salah pemahaman oleh lawan bicara atau pembaca.
SUMBER
Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Subuki, Makyun. 2011. SEMANTIK Pengantar Memahami Makna Bahasa. Jakarta: Transpustaka.
Trismanto. 2018. Ambiguitas dalam Bahasa Indonesia. IV (1), hal. 42.
Ullmaan, Stephen. 2014. Pengantar Semantik (diadaptasi oleh Sumarsono). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.