Konten dari Pengguna

Pentingnya Menjaga Kualitas Bahan Baku Pada Produksi Sate Lima Saudara

felbi rahmadia fitri
Mahasiswa Manajemen Universitas Andalas
14 Oktober 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari felbi rahmadia fitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber : Felbi Rahmadia Fitri (Mahasiswi jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas)
Sumber : Felbi Rahmadia Fitri (Foto Sate Lima Saudara,Tandikek,Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat)
Sate merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang selalu digandrungi atau digemari oleh para pecinta kuliner dimulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Penjual sate selalu ditemui di setiap daerah salah satunya adalah Sate Lima Saudara yang merupakan sate khas Pariaman yang terletak di Jl. Simaka, Tandikek Utara, Kec. Patamuan, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat. Sate Lima Saudara ini diproduksi dan dijual oleh Bapak Lopok, serta dibantu oleh istrinya yaitu Ibu Mali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biasanya dijual menggunakan gerobak di hari Senin sampai Sabtu di depan SDN 09 Patamuan dan di hari Minggu berjualan di pasar Tandikek. Sate ini memiliki ciri-ciri utama yaitu kuahnya yang berwarna merah, cita rasa yang pedas, dan bumbu kuah yang kental. Sate Lima Saudara ini hanya memiliki beberapa menu saja seperti sate daging ayam, tahu yang ditusuk menggunakan lidi yang sudah diberi bumbu rempah-rempah, kerupuk, dan ketupat yang terbuat dari daun kelapa.
ADVERTISEMENT
Dalam memenuhi permintaan konsumen , manajemen produksi yang efisien dan efektif sangat dibutuhkan. Manajemen produksi sate ini dimulai dari tahap perencanaan produksi hingga tahap penjualan. Tahap perencanaan produksi merupakan langkah awal yang penting dalam melakukan manajemen Sate Lima Saudara ini. Karena bertujuan untuk mengatur sumber daya yang diperlukan dalam mengelola biaya produksi maupun waktu yang digunakan. Kita harus melakukan analisis pasar dahulu untuk memahami kebutuhan konsumen. Kemudian menganalisis penjualan sebelumnya agar dapat memberikan gambaran tentang permintaan akan sate berikutnya.
Sumber: Felbi Rahmadia Fitri ( Foto Sate Lima Saudara, Tandikek, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat)
Kualitas sate sangat bergantung pada bahan baku yang digunakan. Oleh karena itu, bahan baku yang digunakan harus diperhatikan dengan sebaik mungkin. Daging ayam yang digunakan pada sate harus segar dan berkualitas baik. Bumbu rempah-rempah seperti kunyit, jahe, cabai, daun bawang, daun jeruk, daun salam dan kacang tanah yang sudah ditumbuk juga merupakan komponen penting. “Bumbu rempah-rempah yang digunakan harus alami dan digiling sendiri agar dapat menciptakan rasa yang khas pada sate saya.” Ujar Bapak Lopok selaku pemilik Sate Lima Saudara ini.
ADVERTISEMENT
Pada tahap produksi dimulai dari pemotongan daging ayam dengan potongan yang kecil kemudian diberi bumbu rempah-rempah yang sudah digiling dan selanjutnya di masak sampai matang. Setelah dimasak daging tersebut dibiarkan dingin terlebih dahulu kemudian dilakukan penusukan daging ayam tadi menggunakan lidi dan melakukan pemanggangan daging sate tersebut di atas bara api atau arang sehingga menghasilkan aroma yang khas. Untuk pembuatan kuah sate dimulai dari memanaskan air secukupnya ke dalam panci terlebih dahulu, masukkan bumbu-bumbu yang sudah disiapkan tadi seperti bawang dan cabai yang sudah ditumiskan bersama bawang putih giling, dan jahe. Lalu masukkan tepung beras yang sudah diaduk menggunakan sedikit air ke dalam panci dan tunggu hingga mendidih.
Salah satu konsumen Sate Lima Saudara bernama Ibu Mia mengatakan “ Rasa kuah pada sate ini sangat memiliki ciri khas tersendiri dari sate yang lain dan daging ayam pada sate ini juga mempunyai rasa yang lezat ketika sudah dibakar menggunakan bara api atau arang ditambah dengan adanya kerupuk dan ketupat membuat perut semakin kenyang.” Dan Ibu Lina selaku masyarakat setempat yang dekat dengan tempat berjualan Bapak Lopok ini berkata “Saya lihat Sate Lima Saudara yang dijual oleh Bapak Lopok ini selalu digemari terutama di kalangan anak-anak SD, karena harga yang dijual sangat murah sesuai dengan uang jajan anak-anak yang diberikan orang tua pada umumnya.”
ADVERTISEMENT
“Sate ini saya jual dengan harga yang murah, tidak mengambil keuntungan terlalu tinggi dan menjaga kualitas bahan baku agar para pembeli atau konsumen saya senang membeli sate saya ini.” Ujar Bapak Lopok. Namun Bapak Lopok juga menjelaskan tantangan dalam menjual sate ini adalah selera konsumen yang berubah-ubah, hal ini membuat sedikit kesulitan dalam penjualan sate.