Konten dari Pengguna

Kita Adalah Manajemen

Felicia
Mahasiswa Manajemen 2022 Universitas Pembangunan Jaya (UPJ)
18 Desember 2022 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Felicia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambaran Teknik Sidang Manajemen Dari Teman-Teman Manajemen UPJ 2022 Yang Sudah Menerapkan Perilaku Manajemen Dasar.
zoom-in-whitePerbesar
Gambaran Teknik Sidang Manajemen Dari Teman-Teman Manajemen UPJ 2022 Yang Sudah Menerapkan Perilaku Manajemen Dasar.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kita adalah manajemen. Yang saya maksud disini adalah kita hidup berdampingan dengan manajemen. Yang pertama yang paling sering kita dengar adalah Manajemen Waktu. Kita semua pasti pernah mendengar waktu adalah emas. Itu benar, waktu adalah emas, investasi masa depan, dan aset. Saya pernah membaca salah satu buku karya Robert T. Kiyosaki yang berjudul Rich Dad Poor Dad. Disana penulis menjelaskan bahwa kebanyakan orang lebih berfokus pada liabilitas ketimbang aset. “Orang kaya membuat uang bekerja untuk mereka, orang menengah dan miskin justru sebaliknya. Orang kaya membeli aset, orang miskin hanya mempunyai pengeluaran, kelas menengah membeli liabilitas yang mereka pikir adalah aset.” Robert T. Kiyosaki (2021)
ADVERTISEMENT
Satu detik yang terlewat bisa disamakan dengan sesuatu yang paling berharga di hidup Anda. Misalnya, jika saya terus menerus malas membaca kelanjutan buku yang saya baca, maka saya akan melupakan apa yang saya baca di halaman sebelumnya dan saya akan lebih malas untuk membaca kelanjutan isi bukunya karena sudah terlanjur tidak tertarik dan terlupakan. Memang soal waktu cukup sederhana untuk di dengar. Mau sesederhana apapun kedengarannya, akan ada dampak besar yang datang secara tiba-tiba tanpa menapak di jalan. Pernahkah kalian merasakan sesuatu dari hati kalian, dari diri kemanusiaan kalian yang berbicara keras-keras kepada diri kalian sendiri? Hingga akhirnya hari esok bukan hari yang tepat, dan seseorang itu terlambat kemudian sadar bahwa peluang telah pergi meninggalkan dirinya. Jadi, benar bahwa waktu adalah emas, investasi masa depan, dan aset.
ADVERTISEMENT
Saya harap, hal-hal sederhana seperti Manajemen Waktu ini masih dapat diperhatikan lagi. Andai kita tidak di atur oleh detik dan menit, bisa Anda bayangkan betapa berantakannya sesuatu yang telah diatur demikian? Tanpa Anda sadari, waktu terus bergerak dan tidak peduli seberapa sering kita membuang peluang yang diberikan.
Hal ke dua yang perlu kita semua ketahui adalah Manajemen Pikiran dan Perasaan. Selain berpikir secara manajemen, perasaan pun juga ikut serta membantu kalian dalam me-manage keseharian kalian. Menggunakan perasaan dan emosional tentu menjadi bagian dari kehidupan kita. Disaat kita sedang terpuruk namun terpaksa harus tetap tersenyum, disaat kita berdiri di tengah keramaian namun Anda adalah seseorang yang mudah merasa lelah ketika berkegiatan di tengah orang banyak, semua hal yang menyangkut perasaan memang tidak semudah kita membalikkan telapak tangan. Pekerjaan kita jadi terhambat, semua urusan jadi mudah tertunda.
ADVERTISEMENT
Para pembaca sekalian, hendaknya manajemen pikiran dan perasaan ini menjadi salah satu yang paling penting bagi kita semua. Memang lagi-lagi kedengarannya sederhana, namun jika kalian pikirkan lagi, manajemen ini cukup menguras tenaga. Itulah mengapa saya ingin memperkenalkan kembali dari apa yang pernah saya baca bahwasanya manajemen perasaan dan pikiran kiranya dapat di perhatikan kembali oleh para pembaca sekalian untuk dapat menyadari bahwa manajemen ini adalah manajemen yang sederhana namun rumit untuk dilakukan.
Oleh sebab itulah manajemen pikiran dan perasaan saya nyatakan kembali sebagai manajemen yang cukup menguras tenaga, dan hendaknya para pembaca sekalian dapat menghindari pikiran negatif yang dapat mengganggu Anda sekalian. Dengan begitu, kita pasti bisa lebih semangat dalam menjalankan produktivitas kerja dan kegiatan rutin sehari-hari nya. Karena apapun yang dikerjakan dengan perasaan yang tenang, bak angin yang menyapu dedaunan kering, maka semuanya akan berakhir seperti merak putih di hadapan ombak laut yang bergema tenang.
ADVERTISEMENT
Hal ketiga yaitu, perencanaan. Membuat perencanaan adalah tahap awal yang sangat diperlukan. Misalnya, seseorang berencana untuk mencalonkan dirinya sebagai ketua himpunan, maka yang harus orang itu lakukan adalah mencari pasangan atau calon wakil yang cocok untuk menjalankan tanggung jawab bersama selama satu periode ke depan, lalu membuat program kerja, sampai akhirnya memasuki masa kampanye.
Terakhir motivasi. Tentu kita bisa mendapatkan motivasi dengan mudah dari orang-orang sekitar. Bahkan orang yang tidak saling kenal saja, dengan melihat raut wajah seseorang yang sedang sedih, mereka cukup paham akan kondisi orang itu lalu memberikan atau menuturkan semangat atau motivasi yang tulus. Hendaknya dengan kita memberi atau menerima motivasi, apa yang sedang kita atur demikian, maka setidaknya akan berpengaruh pada diri kita. Hendaknya dengan motivasi, kita sebagai orang manajemen bisa menjalankan perencanaan atau kegiatan kita lebih baik dari perasaan yang sebelumnya.
ADVERTISEMENT
-----------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan yang sudah dijelaskan sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa manajemen memanglah bagian dari kehidupan. Tidak hanya ilmu manajemen yang dipelajari, tetapi sisi lain dari manajemen terhadap psikologis juga ikut andil dalam hidup kita. Baik perasaan dan pikiran, waktu, perencanaan sampai pada motivasi yang memang berpengaruh pada kehidupan kita.
Kita adalah manajemen, berarti kita adalah pelaku manajemen. Dapat disimpulkan, pelaku manajemen terbagi menjadi dua golongan. Golongan yang tidak menyadari bahwa mereka adalah manajemen, dan mereka yang sadar bahwa mereka adalah manajemen. Misalnya, satu orang bermimpi menjadi penulis, lalu dia membuat perencanaan seperti menulis bagian-bagian penting untuk isi buku yang sedang ia tulis. Kemudian, perencanaan itu akan terus bertumbuh dan bertahap, dan dia terus menolak membuang-buang waktu karena dia sadar hal itu akan menghambat pekerjaannya. Kemudian golongan ke dua memiliki mimpi yang sama, hanya saja dia tidak menulis apapun atau hanya sekedar menulis satu sampai tiga paragraf yang kemudian selesai begitu saja. Hal itu tidak dilakukan secara rutin sampai akhirnya cerita yang ingin ditulis lama kelamaan memudar di pikiran.
ADVERTISEMENT
Meskipun sesederhana apapun kedengarannya, manajemen-manajemen yang telah dibahas ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan bagian dari diri setiap individu. Kemampuan manajemen sangatlah di sarankan bagi diri setiap orang untuk dapat mengatur diri yang nantinya akan berpengaruh pada apa yang sedang masing-masing individu lakukan atau kerjakan. Hal-hal sederhana yang sebelumnya dibahas sangatlah umum untuk dilakukan. Apalagi bagi mereka yang akan menjadi manager di kemudian hari. Menerapkan tindakan-tindakan kecil merupakan sebuah langkah awal yang paling penting untuk keberlangsungan jangka panjang.
Waktu adalah emas, perasaan dan pikiran adalah kunci, dan kita adalah pelaku manajemen. Penulis berharap tulisan yang sederhana ini dapat membantu para pembaca sekalian untuk lebih peka terhadap prinsip kehidupan yang satu ini. Menjadi pelaku manajemen adalah sebuah langkah awal untuk kita semua baik sebelum maupun sesudah mempelajari ilmu manajemen yang mutlak bagi seorang manajer dan bagi kita semua sebagai pelaku manajemen.
ADVERTISEMENT