Konten dari Pengguna

Kita Boleh Menolak

Felicia
Mahasiswa Manajemen 2022 Universitas Pembangunan Jaya (UPJ)
25 Juni 2023 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Felicia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi overjoyed millennial girl wearing headphones have. Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi overjoyed millennial girl wearing headphones have. Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kita boleh menolak, dan kita berhak menolak. Beberapa orang lebih mudah menerima daripada menolak, beberapa orang lebih takut jika orang lain kecewa jika dirinya tidak dapat mewujudkan harapan atau permintaan orang lain.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya menjadi penerima cukup sering mengundang gundah. Ada banyak hal yang tidak ingin kita lakukan, rasanya ingin sejenak singgah untuk beristirahat sejenak dari dunia luar yang serba meminta. Sehingga hal ini pun membuat kita harus berani bahwa kita boleh menolak apa yang sedang mengundang gundah kepada kita.
Ketika kita menolak sesuatu, ada sesuatu semacam perasaan tidak enakan muncul dan menyayat hati. Rasanya kita ingin mewujudkan apa yang mereka inginkan, sehingga hal tersebut mengundang kekecewaan ketika kita sedang tidak ingin menerimanya atau melakukannya.
Ada hari di mana setidaknya untuk beberapa hal kita bukannya tidak dapat menolong mereka, ada waktu di mana kita tidak ingin dulu melakukannya. Apalagi jika kita melakukannya tanpa ikhlas, tentu akan membuat hati kita semakin kecewa kan? Sebab keikhlasan untuk menolong orang lain dari apa yang mereka pinta sungguhlah diperlukan.
ADVERTISEMENT
Apabila suatu hari kita ingin menolak namun ragu untuk menolaknya, mari belajar sama-sama untuk belajar menolak. Jika sedang tidak ingin nongkrong, maka tolak saja tidak apa-apa, jangan ragu dan jangan khawatir mereka akan membenci kita seumur hidup.
Dalam beberapa waktu, kita perlu yang namanya mengikuti kata hati. Setidaknya apa yang kita inginkan adalah dari apa yang ingin kita bebaskan dari dalam diri kita. Menjadi penolak bukan berarti jahat, juga bukan berarti kita kejam kepada mereka. Asal kita jujur mengapa kita menolak ajakan atau bantuan mereka, semuanya akan baik-baik saja. Mereka akan mengerti perasaan kita.
Perasaan yang jujur akan membuahkan isyarat yang jujur. Apa yang hati kita katakan, jika disampaikan dengan baik, maka orang lain akan mengerti kita.
ADVERTISEMENT
Mari sama-sama tidak ragu menolak ajakan atau permintaan jika hati kita sedang tidak mau. Tidak apa-apa, hal tersebut bukan hal yang salah, sesekali tentu boleh supaya kita tidak membenci diri sendiri.
Ilustrasi young modern attractive beautiful asian indian. Sumber: Shutterstock
Tetapi di sini, saya tidak bermaksud untuk mengajak berani menolak bantuan yang sederhana sampai yang benar-benar serius, atau menolak ajakan yang penting. Bahwasanya maksud saya adalah jika perasaan kita sedang tidak punya daya, maka menerima ajakan atau permintaan tolong tentu tidak akan ada gunanya. Pada akhirnya kita akan kecewa jika kita menolong atau menuruti mereka ketika kita melakukannya karena terpaksa.
Karena apa pun yang di lakukan dengan terpaksa, tentu mendatangkan perasaan kecewa kepada diri kita sendiri. Kita jadi memiliki perasaan tidak menyenangkan jika terpaksa ikut nongkrong atau pertemuan lainnya. Pun, kita bisa terlihat bahwa kita sedang tidak ingin melakukannya ketika sedang menolong orang tanpa hati yang tulus. Daripada memperburuk suasana atau membuat orang lain merasa salah paham, lebih baik kita ada dan menerima jika hati dan diri kita sedang ikhlas dan baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
Jadi, menolak pun tidak apa-apa jika kita sedang tidak baik-baik saja. Karena apa pun penolakan yang kita lakukan, asal ada alasan yang baik dan benar, maka semuanya akan baik-baik saja. Perasaan tidak enak karena telah menolak pun akan terasa lebih ringan jika kita menolaknya dengan diselesaikan secara baik-baik.
Jangan lupa istirahat, jangan biarkan diri sendiri merasa bersalah. Mencintai diri sendiri artinya peduli dengan diri sendiri. Karena bahwasanya, mencintai diri sendiri terlebih dahulu adalah hal yang utama sebelum kita peduli dengan orang lain.