Konten dari Pengguna

Mahasiswa Kkn Unand Upayakan Regenerasi Budidaya Ikan Air Tawar Di Nagari Magek

Feliks Rolandus Sujono
Mahasisw Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
29 Agustus 2024 6:21 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Feliks Rolandus Sujono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Kkn Unand Upayakan Regenerasi Budidaya Ikan Air Tawar Di Nagari Magek
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa KKN Reguler Universitas Andalas (Unand) Nagari Magek Tahun 2024 turut mengupayakan kembali pembudidayaan ikan air tawar di Nagari Magek melalui sosialisasi dan pelatihan pembibitan ikan lele di Mesjid Al- Jihad Jorong Kasiak, Nagari Magek, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut diinisiasikan oleh mahasiswa KKN Unand bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Eng. Dendi Adi Saputra, S.T., M.T. dalam rangka mengupayakan kembali pembudidayaan ikan air tawar. Hal ini disebabkan karena dahulunya Nagari Magek merupakan salah satu tempat pembudidayaan ikan yang maju dan terkenal di Sumatera Barat.
Kegiatan diawali dengan pelatihan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 03 Agustus 2024. Kegiatan tersebut menghadirkan tokoh masyarakat, pemuda, Wali Nagari, dan pemateri dari Kelompok Budidaya Perikanan (POKDAKAN) Sangkuriang Jaya Agam. Ketua POKDAKAN Sangkuriang, Elfi Yanto, S.E. atau yang akrab dipanggil Epi mengatakan, dahulunya Nagari Magek merupakan sentral perikanan yang maju di Sumatera Barat bahkan Nagari Magek diberi gelar Nagari Panjua Anak. Gelar tersebut diberikan karena dari berbagai pelosok daerah di Sumatera Barat datang mengambil bibit ikan berkualitas dari Nagari Magek. Namun kondisi tersebut tidak bertahan hingga saat ini, berbagai permasalahan seperti air bersih, ketergantungan akan pakan industri, dan permasalahan lingkungan lainnya menjadikan Nagari Magek tidak lagi produktif dalam pembudidayaan ikan.
ADVERTISEMENT
Selain permasalahan pakan dan lingkungan, Epi mengatakan permasalahan utama putusnya pembudidayaan ikan di Nagari Magek adalah regenerasi. “Orang tua dulu tidak ingin anaknya melanjutkan pekerjaannya seperti beternak ikan, kalau bisa anaknya bekerja lebih baik dari mereka, rajin sekolah menjadi dokter, kerja di kantor, dan segala macam.” ungkap Epi.
Ia juga mengatakan, karena pola pikir masyarakat untuk membudidayakan ikan masih menggunakan cara lama, pekerjaannya kotor main lunau, sehingga proses regenerasi pembibitan ikan terputus. Padahal zaman sekarang pembudidayaaan ikan kebanyakan sudah dilakukan dengan cara kekinian dan memanfaatkan teknologi tanpa harus berkeliling kampung untuk memasarkan bibit ikan.
“Saat ini upaya yang dilakukan seperti ungkapan Mambangkik Batang Tarandam yang mana tindakannya dibutuhkan sosialisasi serta pelatihan yang mumpuni bagi generasi sekarang agar budidaya ikan yang dahulunya menjadi penghasilan pokok masyarakat Nagari Magek tidak hanya menjadi sejarah tetapi bisa kembali dikembangkan.” lanjut Epi.
ADVERTISEMENT
Selain sosialisasi dan pemaparan materi Mahasiswa KKN Unand juga melakukan pilot project pembuatan kolam ikan lele menggunakan terpal bersama pemuda Jorong Kasiak tepat di belakang Mesjid Al- Jihad Jorong Kasiak. Proyek tersebut didampingi langsung oleh ketua POKDAKAN Sangkuriang, Epi, menggunakan metode yang ia kembangkan di lahan perikanannya.
Pembuatan kolam tersebut menggunakan rangka bambu dan dilapisi terpal dengan ukuran kolam 3 m × 2,5 m sebanyak tiga kolam, diantaranya satu kolam untuk tempat kawin indukan dengan ketinggian kolam 1 m dan ketinggian air 50 cm, sedangkan dua kolam lainnya setinggi 75 cm dengan ketinggian air 30 cm yang dipergunakan untuk tempat penetasan telur.
Tidak hanya pembuatan kolam, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pelepasan dua pasang indukan ikan lele pada hari Minggu, 11 Agustus 2024 pukul 16.00 WIB. Namun sebelum itu kolam sudah terisi dengan air dan ijuk agar telur-telur ikan yang dihasilkan dapat dipindakan ke dua kolam lainnya. Epi mengatakan proses pembuahan akan terjadi selama 6 hingga 8 jam jika tidak ada gangguan dari manusia atau hewan lain.
ADVERTISEMENT
“Kita masukkan ikan antara pukul 15.00-20.00 WIB supaya proses pembuahannya terjadi pada malam hari, sehingga hasilnya bisa kita lihat besok pagi pukul 08.00 WIB telur-telur ikan sudah menempel pada ijuk bentuknya seperti kacang padi. Setelah itu pada pukul 11.00 WIB baru kita pindahkan ke dua kolam lainnya agar dilanjutkan untuk proses penetasan yang berlangsung selama 24 hingga 36 jam. Proses ini dinamakan pembenihan. Kemudian proses selanjutnya tinggal pendederan dan juga pembesaran.” jelas Epi.
Di sisi lain ia juga mengatakan saat ini teknologi dan cara-cara pembudidayaan ikan sudah banyak dan mudah untuk diterapkan masyarakat. Namun untuk Nagari Magek sendiri tantangan terbesar selain kualitas air dan lingkungan adalah kurangnya minat dan juga semangat dari generasi muda untuk mengembangkan pembudidayaan ikan. Ia juga sudah beberapa kali melakukan sosialisasi dan diundang untuk memberikan bimbingan dan pelatihan kepada masyarakat dan generasi muda tetapi tetap saja kendalanya pelaku yang memotori tidak ada. Sehingga dengan kegiatan ini besar harapannya pemuda Nagari Magek khususnya Jorong Kasiak yang terlibat dalam proses pelatihan ini dapat melanjutkan pengembangbiakan ikan kedepannya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya dari pakarnya, hal baik tentu juga diharapkan oleh Mahasiswa KKN Unand yang tengah mengabdi di Nagari Magek. Wido Turizal selaku ketua KKN Unand Nagari Magek mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan program unggulan yang diinisiasikan oleh DPL Dr. Eng. Dendi Adi Saputra, S.T., M.T. hal tersebut ia harapkan dapat memberikan manfaat baik bagi mahasiswa karena di dunia kampus tidak diajarkan skill dalam mengerjakan proyek seperti ini. Begitu juga untuk generasi muda Nagari Magek dalam usaha perikanan ikan terpadu, besar harapannya dengan adanya kegiatan ini, budidaya ikan di Nagari Magek dapat kembali jaya dan dapat turut membangkitkan perekonomian masyarakat Nagari Magek.
Selain itu DPL Dendi Adi Saputra juga mengatakan kedepannya lokasi pembibitan yang digagas oleh mahasiswa KKN Unand pada periode kali ini akan menjadi pusat pelatihan perikanan yang dapat dikembangkan oleh generasi muda Nagari Magek untuk kepentingan masyarakat dalam pembudidayaan ikan. Sehingga besar harapannya masyarakat dapat menjaga dan terlibat langsung dalam proses yang sudah ia upayakan.
ADVERTISEMENT