Konten dari Pengguna

Tenaga Nuklir: Masa Depan Indonesia?

Felix Lee
Siswa - SMA - Sekolah Citra Berkat Citra Raya - Tangerang
26 Januari 2025 17:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Felix Lee tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia sedang menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk Indonesia. Dalam konteks ini, tenaga nuklir sering diajukan oleh masyarakat sebagai salah satu solusi yang dapat menjawab kebutuhan energi bersih dan berkelanjutan. Namun, apakah tenaga nuklir benar-benar layak menjadi masa depan Indonesia?
Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/landscape-photography-of-factory-459728/
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/landscape-photography-of-factory-459728/
Potensi Tenaga Nuklir di Indonesia
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber energi nuklir yang besar. Namun, hingga saat ini Indonesia belum memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang beroperasi secara komersial. Padahal, sebagai sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan, tenaga nuklir memiliki beberapa keunggulan. PLTN dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar dan stabil dengan emisi karbon yang sangat rendah. Sumber energi utama Indonesia saat ini adalah energi fosil, terutama batubara dan minyak bumi, yang melepaskan banyak karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer, yang berkontribusi secara signifikan terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanfaatan tenaga nuklir dapat menurunkan emisi gas rumah kaca Indonesia scara drastis dan mendukung target Indonesia untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Indonesia memiliki cadangan uranium dan thorium yang cukup. Melansir data Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada 2020, Indonesia memiliki bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan thorium sebanyak 140.411 ton, tersebar di daerah seperti di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Pemanfaatan tenaga nuklir juga dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada impor energi dan memperkuat ketahanan energi nasional. Keberagaman sumber energi, termasuk nuklir, bisa memperbaiki stabilitas pasokan energi, mengurangi harga energi yang fluktuatif, serta menyediakan cadangan energi jangka panjang bagi masa depan.
Tantangan Lingkungan dan Keamanan
Salah satu tantangan terbesar penggunaan tenaga nuklir di Indonesia adalah risiko bencana nuklir. Indonesia berada di wilayah Cincin Api Pasifik yang rawan gempa bumi dan tsunami yang jika terjadi di daerah sekitar sebuah PLTN, akan menyebabkan kecelakaan yang sangat merugikan untuk lingkungan dan masyarakat Indonesia. Kecelakaan nuklir, seperti di Chernobyl (Ukraina, 1986) dan Fukushima (Jepang, 2011), dapat menimbulkan dampak lingkungan dan kesehatan yang sangat serius, seperti melepaskan sejumlah besar bahan radioaktif ke lingkungan, menyebabkan kontaminasi luas pada udara, air, dan makanan, dan mengakibatkan penyakit radiasi langsung bagi orang-orang di dekatnya dan efek kesehatan jangka panjang seperti kanker bagi mereka yang terpapar radiasi tingkat rendah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengelolaan limbah radioaktif menjadi masalah jangka panjang yang memerlukan perhatian serius. Sampai saat ini, pengelolaan limbah nuklir masih menjadi tantangan besar bagi negara-negara yang telah mengoperasikan PLTN. Limbah radioaktif memiliki daya rusak jangka panjang dan memerlukan tempat penyimpanan yang aman selama ribuan tahun. Masalah ini belum sepenuhnya terpecahkan, dan Indonesia harus memikirkan bagaimana cara mengelola limbah tersebut dengan aman jika memutuskan untuk menggunakan tenaga nuklir.
Aspek Sosial dan Ekonomi
Aspek sosial dan ekonomi juga menjadi bagian yang perlu diperhitungkan. Pembangunan PLTN memerlukan investasi besar, baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia. Biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur fisik PLTN dan penelitian dan pengembangan teknologi nuklir sangatlah tinggi. Sebagian besar pembiayaan ini mungkin harus bergantung pada pinjaman atau investasi asing. Selain biaya awal yang tinggi, PLTN juga membutuhkan biaya operasional yang cukup besar, termasuk biaya pemeliharaan untuk menjaga reaktor tetap berjalan dengan aman dan efisien.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dukungan masyarakat terhadap pengembangan tenaga nuklir masih menjadi tantangan besar. Ketidakpahaman tentang teknologi dan tenaga nuklir sering kali menimbulkan ketakutan dan penolakan. Masyarakat sering mengangap bahwa tenaga nuklir hanya berhubungan dengan bom dan senjata perang, padahal tenaga nuklir juga dapat menjadi sumber energi yang sangat efisien. Pembangunan PLTN juga bisa menimbulkan konflik sosial, terutama di sekitar lokasi pembangunan yang mungkin terkena dampak langsung.
Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan selain tenaga nuklir, seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi. Energi terbarukan ini dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan tenaga nuklir, sehingga masyarakat dapat memandang tenaga nuklir sebagai pemborosan waktu dan sumber daya.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Tenaga nuklir memiliki potensi untuk menjadi bagian penting dari masa depan energi Indonesia, tetapi pembangunan dan implementasinya memerlukan perencanaan matang dan pengelolaan risiko yang baik. Pemerintah perlu memastikan bahwa teknologi yang digunakan untuk memanfaatkan tenaga nuklir aman dan sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Penting bagi pemerintah untuk melakukan dialog terbuka dengan masyarakat dan melibatkan ahli-ahli nuklir dalam merancang kebijakan yang tidak hanya menguntungkan dari sisi energi, tetapi juga mengutamakan keselamatan dan keberlanjutan masyarakat Indonesia di jangka panjang.