Konten dari Pengguna

Mengenal Lebih Dekat Bunga Kenanga, Si Kembang Mistis nan Harum Menawan

Asih Perwita Dewi
Periset di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi - BRIN
26 Agustus 2024 7:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asih Perwita Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penulis: Izu Andry Fijrdiyanto, Asih Perwita Dewi, Rani Asmarayani
Siapa yang tak kenal dengan bunga kenanga? Tumbuhan yang bunganya selalu disertakan hampir dalam setiap ritual budaya ini telah tersohor di seluruh penjuru negeri dan juga dunia. Beragam penafsiran nilai budaya dan mitos juga beredar di masyarakat dan seringkali dihubungkan dengan kemakmuran, kebahagiaan, dan keabadian. Dari mana sebenarnya asal bunga kenanga ini, dan seperti apa ciri-cirinya? Mari kita kenali lebih dekat.
ADVERTISEMENT
Secara botani, kenanga memiliki nama latin Cananga odorata (Lam.) Hook.f. & Thomson dan merupakan anggota dari suku Annonaceae atau sirsak-sirsakan. Kenanga merupakan tumbuhan asli Indonesia dan secara alami juga ditemukan tumbuh di Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Quennsland dan Kepulauan Solomon. Selain itu, tanaman ini juga telah diintroduksi ke Cina, India, Afrika, dan Amerika.
Ciri morfologi tumbuhan Kenanga
Kenanga termasuk jenis pohon yang cepat tumbuh (fast growing), tingginya bahkan bisa mencapai 40 m. Kenanga memiliki daun tunggal yang tersusun berseling dengan bentuk bulat telur-lonjong sampai elips lebar, dengan tepi daun bergelombang, ujung meruncing dan bagian dasar membulat yang tidak sama. Permukaan atas daun berwarna hijau tua mengkilat, sedangkan permukaan bawah daun lebih kusam dan berwarna hijau muda. Adapun rerata ukuran daun adalah panjang 9–21 cm dan lebar 4–9 cm.
ADVERTISEMENT
Bunga kenanga merupakan bagian yang paling popular di masyarakat karena aromanya yang sangat harum. Panjang bunga dapat mencapai 7,5 cm. Kelopak bunga berjumlah tiga dan berukuran lebih lebar daripada mahkota bunga. Mahkota bunga panjangnya 4-6 cm, berjumlah enam, memutar dengan ujung yang lancip, berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi kuning sampai kuning kecoklatan ketika sudah tua. Berbeda jauh dengan warna bunganya, buah kenanga yang berbentuk bulat telur ini berwarna hijau gelap dan akan berubah menjadi hitam ketika masak,.
Pemanfaatan Kenanga
Minyak essensial dari bunga kenanga sudah dimanfaatkan secara luas di industri makanan, parfum, kosmetik dan aromaterapi. Ada dua macam minyak essesial yang dihasilkan dari budidaya kenanga, yaitu ylang-ylang oiI yang memiliki aroma bunga lebih kuat dihasilkan dari bunga kenanga kultivar Genuina Group dan cananga oil dengan aroma yang lebih lembut dihasilkan dari bunga kenanga kultivar Macrophylla Group.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan kenanga secara tradisional biasa digunakan untuk mengobati malaria, asma, sakit perut, depresi/kecemasan, menurunkan tekanan darah, meredakan rasa gatal, ketombe, jerawat, sakit kepala, radang mata, asam urat, rematik, penghilang dahak, maag, demam dan sebagai afrodisiak.
Masyarakat Indonesia sering mengunakan bunga kenanga dalam upacara keagamaan, pernikahan, selamatan, dan ritual tradisional lainnya. Keberadaannya dianggap memberikan kesucian, keberkahan dan membawa keberuntungan dalam perayaan-perayaan tersebut. Selain itu, dari berbagai sumber kajian farmakologi juga menyebutkan bahwa kenanga juga memilikinya fungsi sebagai antibakteri, antioksidan, mencegah dan meringankan diabetes, mengganggu sistim reproduks, mencegah pembentukan pigmentasi kulit, pengusir serangga, dan obat penenang.
Kandungan bahan alam
Minyak essensial dari bunga kenanga mengandung senyawa kimia yang kaya molekul-molekul beraroma harum. Komponen kimia utamanya adalah: (E,E)-farnesene, benzyl acetate, linalool, 'DELTA'-cadinene, p-methylanisole, 'BETA'-caryophyllene, methyl benzoate, benzyl benzoate, geranyl acetate. Komposisi kimia ini sangat bervariasi tergantung pada tahapan kematangan bunga dan juga geografis kawasan yang mempunyai kondisi lingkungan dan agronomi yang berbeda di mana pohon kenanga tersebut tumbuh.
ADVERTISEMENT
Variasi Kenanga
Kenanga memiliki variasi ukuran pohon yang kerdil dengan tinggi pohon hanya sekitar 1-2 m, dikenal dengan nama Cananga odorata var. fruticosa (Craib) Sinclair. Jenis ini biasanya sebagai penghias taman dan memiliki karakter kelopak bunga yang lebih banyak serta sangat keriting. Walaupun bisa berbunga sepanjang tahun, tetapi tidak pernah menghasilkan buah.
Secara umum kenanga tumbuh di daerah tropis dataran rendah hingga ketinggian 850 m dan bisa dibudidayakan sampai ketinggian 1200m, dengan curah hujan tahunan sekitar 1500—2000 mm dan suhu rata-rata tahunan 21—27°C. Jenis ini tumbuh baik pada tanah yang memiliki drainase baik dengan pH 4,5—8, lebih menyukai tanah vulkanik yang kaya atau tanah berpasir yang subur. Karena akar tunggangnya panjang, diperlukan tanah yang dalam. Kawasan dengan genangan air dalam jangka waktu lama, kondisi rawa permanen, tanah salin dan basa tidak cocok untuk tempat tumbuh pohon kenanga.
ADVERTISEMENT
Budidaya kenanga umumnya diperbanyak melalui biji, walaupun bisa diperbanyak dengan menggunakan stek tetapi tingkat keberhasilan tumbuhnya bervariasi. Bisa juga dengan mengumpulkan anakan yang masih kecil dari pohon induk di alam, kemudian dipindah di polybag untuk dipelihara sekitar 2-3 bulan sebelum ditanam.
Luasnya persebaran dan pemanfaatan kenanga menyebabkan bunga ini memiliki sebutan nama lokal yang beragam. Beberapa nama lokal kenanga yang dihimpun dari berbagai sumber diantaranya adalah sepalen (Maluku); chenanga (Malaysia); ylang-ylang, ilang-ilang, alangilang (Phillipina); kadatngan, kadapgnam, sagasein (Myanmar); kradangnga-thai, kradangnga-songkhla, sabannga-ton (Thailand).