Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Gaya Hidup Gen Z Bikin Susah Kaya??
1 Desember 2024 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fellita Amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1998 hingga 2012, dikenal sebagai generasi yang tumbuh bersama pesatnya perkembangan teknologi. Kehadiran internet dan media sosial sejak usia dini membuat mereka lebih akrab dengan tren global dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, di balik segala inovasi dan kreativitas yang mereka bawa, gaya hidup Gen Z sering kali menjadi sorotan, terutama terkait kebiasaan konsumtif mereka. Salah satu fenomena yang mencolok adalah budaya "self-reward." Setelah menyelesaikan tugas atau meraih sesuatu, Gen Z cenderung memberikan hadiah kepada diri sendiri, seperti nongkrong di coffee shop atau makan di restoran dengan harga yang cukup mahal. Meskipun pada dasarnya konsep self-reward adalah bentuk apresiasi yang positif, sering kali hal ini menjadi alasan untuk konsumtif tanpa batas. Selain itu, pengaruh media sosial menjadi faktor signifikan dalam pola konsumsi mereka. Media sosial tidak hanya mempermudah akses informasi, tetapi juga mempercepat munculnya tren, baik dalam hal fashion, kuliner, hingga gaya hidup. Ketika orang-orang di media sosial berlomba menunjukkan pencapaian atau barang baru yang mereka miliki, banyak Gen Z yang merasa terpicu untuk mengikuti demi menghindari FOMO (Fear of Missing Out). Akibatnya, muncul tekanan sosial yang memengaruhi cara mereka mengelola keuangan.
Gen Z juga dikenal lebih berani berekspresi dan tidak ragu untuk mengeluarkan uang demi menunjang penampilan. Tren pakaian, gadget terbaru, atau aksesoris yang sedang viral sering kali menjadi prioritas, dibandingkan dengan kebutuhan jangka panjang seperti investasi atau tabungan. Bahkan, banyak yang memilih membeli kendaraan atau barang konsumtif lainnya yang nilainya terus menurun, dibandingkan menyisihkan uang untuk aset properti. Namun, bukan berarti semua Gen Z terjebak dalam pola ini. Namun di sisi lain, ada banyak dari mereka yang sukses membangun sumber penghasilan sejak usia muda dengan merintis bisnis atau menjadi konten kreator.
ADVERTISEMENT
Generasi ini dikenal memiliki kreativitas tinggi dan kemampuan memanfaatkan teknologi, yang jika diarahkan dengan bijak, bisa menjadi potensi besar untuk masa depan. Permasalahannya, apakah gaya hidup konsumtif ini bisa sejalan dengan cita-cita keuangan jangka panjang? Ataukah, seperti pepatah yang sering muncul, mereka memilih "gaya dulu baru kaya"? Agar tidak terjebak dalam lingkaran tersebut, menabung, berinvestasi, atau bahkan mengalokasikan pengeluaran secara bijak dapat menjadi solusi. Bagaimanapun, generasi ini adalah harapan masa depan. Dengan sedikit perubahan pola pikir, gaya hidup Gen Z yang penuh ekspresi dan inovasi dapat menjadi modal besar untuk meraih sukses tanpa harus mengorbankan kestabilan finansial mereka.