Usaha Warung Jadi Pilihan Alternatif Menurunkan Angka Pengangguran

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia ada sebanyak 5,45% dari total penduduk usia kerja. Dari angka tersebut menunjukan jika tingkat pengangguran di Indonesia terbilang cukup tinggi.

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab pengganguran, antara lain persaingan ketat dalam melamar pekerjaan karena terbatasnya lapangan pekerjaan, tidak memenuhi kualifikasi yang dicari perusahaan, serta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Jumlah pengangguran akan sangat mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia.

Membuka usaha sendiri menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pengangguran. Usaha warung bisa menjadi salah satu pilihan untuk para masyarakat yang ingin memulai usaha kecil - kecilan dengan modal yang tidak terlalu besar dan rumah sendiri bisa menjadi tempat usaha. Warung ini sering kita jumpai di kawasan penduduk karena target pasar dari usaha ini adalah masyarakat sekitar warung tersebut. Warung menyediakan berbagai kebutuhan sehari - hari seperti sembako, makanan ringan, minuman, rokok, sabun, alat tulis sekolah, dan sebagainya.

Contoh Usaha Warung (Sumber : Foto Milik Shutterstock https://www.shutterstock.com/image-photo/purwodadi-central-java-indonesia-on-august-1795225318)

Kita mungkin sering mendengar pepatah yang mengatakan "Hasil tidak akan mengkhianati usaha". Keberhasilan dari usaha warung rumahan ini tergantung dari kegigihan dari pemilik warung tersebut. Dengan modal awal yang tidak besar, pemilik warung harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan warung lainnya. Beberapa strategi yang dapat dilakukan agar warung bisa bersaing, antara lain :

1. Menjaga Kualitas Produk yang Dijual

Sebagai pemilik warung harus selalu menjaga lualitas produk yang dijual. Jika kualitas produk terjaga, maka pembeli akan percaya untuk membeli produk yang ada di warung.

2. Inovasi dalam Produk

Dalam usaha warung, sangat penting untuk selalu berinovasi dalam produk yang ditawarkan. Misalnya, menawarkan produk makanan dalam berbagai macam varian rasa agar pembeli tidak bosan jika hanya satu varian saja.

3. Memberikan Pelayanan yang Baik

Hal yang diharapkan pembeli adalah pelayanan yang baik dan ramah dari penjual. Jika pelayanan yang diterima pembeli kurang ramah maka penjual akan mendapatkan kesan yang buruk dari pembeli dan kemungkinan besar pembeli tidak akan datang membeli kembali. Jadi, pelayanan menjadi faktor yang cukup penting agar dapat menarik pembeli.

4. Menjaga Kebersihan

Kebersihan Produk yang dijual (Sumber : Dokumen Pribadi)

Pertama kali yang dilihat pembeli adalah kebersihan. Jika warung tidak bersih dan terlihat kumuh maka pembeli juga tidak akan tertarik untuk membeli di warung tersebut. Sebaliknya, pembeli akan merasa nyaman berbelanja jika warung terlihat bersih.

5. Tatanan Produk yang Rapi dan Bersih

Tatanan Produk yang Rapi (Sumber : Dokumen Pribadi)

Tidak jauh berbeda dari kebersihan warung, tatanan produk yang ditawarkan juga bisa menarik perhatian pembeli. Tatanan yang rapi juga akan memudahkan penjual untuk mencari produk yang di inginkan pembeli serta pembeli juga mudah untuk memilih produk yang ia cari.

Masih banyak strategi yang bisa dilakukan oleh para pelaku bisnis warung kecil ini. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat, pengusaha warung harus bisa beradaptasi dengan lingkungannya serta selalu mengembangkan inovasi - inovasi terbaru agar dapat tetap bertahan dan bersaing dengan usaha warung lainnya. Warung bukan hanya sekedar tempat untuk membeli kebutuhan sehari - hari, tetapi sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan masyarakat sekitar sehingga usaha warung ini bisa menjadi pilihan untuk masyarakat yang ingin memiliki usaha kecil - kecilan.

Walaupun usaha ini sering dipandang sebelah mata, namun dengan ketekunan serta kegigihan pengusaha warung bisa mendapatkan keuntungan yang besar serta yang awalnya hanya warung kecil - kecilan bisa menjadi sebuah toko agen yang menjadi supplier ke beberapa warung kecil lainnya. Untung dan rugi adalah salah satu hal yang wajar dalam membuka usaha, maka jangan mudah menyerah dalam melakukan pekerjaan.