Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari Cinta Beracun ke Gangguan Perilaku
5 Desember 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari FEODORA AULIA ZHARFANNESSA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
A. Definisi Gangguan Perilaku
Gangguan perilaku adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan pola perilaku negatif dan melanggar norma sosial, yang dapat terjadi pada anak-anak maupun remaja serta merupakan perilaku yang berulang dan bertahan lama yang menyangkut masalah dalam mengontrol emosi dan tingkah laku. Biasanya ditandai dengan perilaku agresif, emosi yang tidak stabil, ketidakmampuan dalam mengolah emosi, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
B. Definisi Toxic Relationship
Toxic relationship terdiri dari dua kata, yaitu toxic yang artinya racun, dan kata relationship yang artinya keterhubungan. Maka, toxic relationship merupakan hubungan antara dua individu atau kelompok yang beracun yang bersifat merusak. Sehingga toxic relationship dapat diartikan sebagai hubungan yang didalamnya terdapat banyak unsur negatif yang dapat merusak kenyamanan hingga menimbulkan gangguan perilaku jika dibiarkan terus menerus. Tidak hanya berdampak pada satu individu melainkan bisa berdampak kepada semua individu yang terlibat didalamnya. Toxic relationship memiliki dampak yang dapat dirasakan oleh korbannya dalam jangka pendek maupun jangka panjang maka dari itu pentingnya memahami dampak dari toxic relationship terhadap kesehatan mental dan memahami ciri ciri dari toxic relationship itu sendiri agar tidak menjadi salah satu individu yang berada didalamnya.
ADVERTISEMENT
C. Hubungan antara Toxic Relationship dan Gangguan Perilaku
Hubungan antara toxic relationship terhadap gangguan perilaku dimulai dari rasa memiliki yang berlebihan yang mengakibatkan individu mulai mengatur bahkan mengekang pasangannya dalam batas yang tidak wajar, contohnya adalah mengancam pasangannya jika tidak menuruti apa yang dia mau. Banyak dari pelaku toxic relationship ini yang memberikan kekerasan verbal hanya karena pasangannya tidak menuruti apa yang dia inginkan. Selain itu terdapat gaslighting yaitu bentuk manipulasi psikologis yang sering terjadi dalam toxic relationship, di mana pelaku secara sistematis meragukan atau mengubah persepsi korban terhadap kenyataan, memaksanya untuk meragukan ingatan, perasaan, atau pengamatannya sendiri, yang pada akhirnya mengikis kepercayaan diri dan kestabilan mental korban.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Toxic Relationship
ADVERTISEMENT
1. Pola asuh orangtua yang buruk
Pola asuh orangtua yang buruk dapat mengakibatkan seseorang kekurangan kasih sayang, yang menyebabkan individu mencari kasih sayang dari orang lain dan saat dia mendapatkannya dia menjadi protektif karena tidak ingin kehilangan kasih sayang yang didapatkan.
2. Pengalaman yang buruk dimasa lalu
Individu yang memiliki pengalaman buruk dimasa lalu pada hubungannya mengakibatkan trust issues seperti merasa lebih takut atau cemas akan segala hal yang dilakukan oleh pasangan tanpa sepengetahuannya, biasanya seseorang yang memiliki trust issues ini lebih membutuhkan konfirmasi atau pembuktian dan terkadang seorang individu ini menjadi tidak percaya terhadap seseorang.
3. perilaku yang harus ditoleransi
Perilaku toxic relationship yang ditolerir terus menerus seperti saat melakukan kekerasan verbal dan individu menoleransi hal tersebut hanya karena alasan sayang yang membuat perilaku tersebut berulang terus menerus, susahnya untuk menyadari dan bertingkah denial bahwa perilaku yang dilakukan tersebut tidak sepantasnya didapatkan oleh seorang individu.
ADVERTISEMENT
E. Dampak
Dampak toxic relationship terhadap gangguan perilaku adalah banyak individu yang mungkin menjadi lebih tertutup, mengisolasi diri, atau mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sehat dengan orang lain. karena adanya rasa ketidakpercayaan diri karena mendapat perilaku kekerasan verbal dan sebagainya. Yang kedua adalah dapat memicu stress dan gangguan kecemasan karena mengalami tekanan selama menjalani hubungan yaitu cemas saat melakukan sesuatu hal karena takut hal tersebut membuat pasangannya terganggu atau marah, dan dampak setelah hubungan itu berakhir adalah kecemasan yang masih sering terbawa karna terbiasa dengan hal hal tersebut selama menjalin hubungan. Toxic relationship tidak hanya merugikan kesehatan mental tetapi juga memiliki dampak serius terhadap kesehatan fisik, yaitu dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan perubahan hormonal yang berbahaya. Individu seringkali kehilangan nafsu makan atau mengalami masalah pencernaan akibat ketegangan emosional. Dapat mengalami luka fisik jika di dalam hubungan terdapat kekerasan fisik.
ADVERTISEMENT
F. Upaya Pencegahan dan Penanganan Korban Toxic Relationship
Upaya penanganan bisa dimulai dari mencari informasi tentang tanda tanda kekerasan yang terjadi didalam hubungan seperti perubahan mood yang drastis secara tiba tiba, sering berkata kasar, pemaksa, bersifat mengekang, amarah yang meledak ledak. Saat mulai timbul tanda tanda seperti itu kita harus lebih bersifat tegas dan tidak mentoleransi perilaku tersebut karena jika kita menoleransi maka mereka akan semakin seenaknya dan dapat menjatuhkan harga diri korban. Penanganan korban toxic relationship yang dapat dilakukan yaitu memberikan motivasi agar korban dapat kembali percaya diri, memberikan dukungan agar dapat keluar dari hubungan toxic relationship, jika korban merasakan trauma maka lebih baik membawanya ke psikiater atau psikolog, memberikan edukasi tentang bahayanya toxic relationship agar tidak terjadi lagi di hubungan selanjutnya, serta memberikan dukungan dari teman serta keluarga agar memberikan rasa aman bagi korban.
ADVERTISEMENT
G. Kesimpulan
Toxic relationship adalah hubungan yang menimbulkan banyak dampak negatif yang bisa bertahan lama dan terkadang individu merasa susah untuk keluar dari hubungan seperti ini karena merasa denial akan segala tindakan yang diterima dan banyak mentoleransi tindakan tersebut yang berimbas pada perilaku yang berulang. Dampak dari toxic relationship sangat merugikan bagi korban tidak hanya fisik namun juga psikis maka dari itu pentingnya mencari informasi dan aware terhadap tanda tanda dari toxic relationship agar tidak terjebak di dalamnya. Selain itu kita juga harus bersikap tegas dalam hubungan untuk menjaga diri kita sendiri dari perilaku yang tidak diinginkan.
Referensi
Setiawati,Y. Ardani,I.G.A.I . (2019). Penatalaksanaan Modifikasi Perilaku Pada Gangguan Tingkah Laku. Surabaya:Universitas Airlangga.
ADVERTISEMENT
Nadia,N.N. (2023). Perilaku Toxic Relationship Terhadap Kesehatan Remaja Di Kota Makassar. Pusat Kajian Dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI.
Priscilia. Punia,I.N. Mahadewi,N.M.A.S. Fenomena Perilaku Toxic Relationship Dalam Hubungan Berpacaran Kawula Muda di Jakarta Selatan.
Putra, D.A. Tyas,P.H.P. (2023). Fenomena Toxic Relationship dalam Berpacaran.Universitas Sanata Dharma.
Keny ,W.C. Syahputra,F.R. (2023). Pengalaman Toxic Relationship dan Dampaknya Pada Kalangan Generasi Muda. Universitas Negeri Surabaya.