Gula Aren, Produk Kearifan Lokal Rokan Hulu

Feradis
Perencana pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Konten dari Pengguna
30 Juni 2021 23:21 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Feradis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gula Aren. Foto: rumah.com
zoom-in-whitePerbesar
Gula Aren. Foto: rumah.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa sih yang tidak kenal gula aren. Gula aren adalah pemanis yang dibuat dari air nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon aren atau dikenal juga dengan sebutan pohon enau.
ADVERTISEMENT

PeIaku Usaha Gula Aren di Kabupaten Rokan Hulu

Selain menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Riau, Kabupaten Rokan Hulu juga terkenal sebagai daerah penghasil gula aren.
Lahan perkebunan aren di Kabupaten Rokan Hulu yang tercatat hanya di dua kecamatan yaitu Kecamatan Rokan IV Koto seluas 9,7 Ha dan Kecamatan Tandun seluas 17,01 Ha. Namun berdasarkan informasi yang penulis peroleh dari Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Rokan Hulu, terdapat tanaman aren yang tumbuh secara liar (tidak dibudidayakan) di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Rambah, Rambah Samo, Rambah Hilir dan Bangun Purba.
Di Kabupaten Rokan Hulu terdapat beberapa orang pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) gula aren. Para pelaku usaha gula aren tersebut tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Rambah, Rambah Samo, Rambah Hilir dan Bangun Purba.
ADVERTISEMENT
Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rokan Hulu menunjukkan bahwa pelaku usaha gula aren di Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 64 orang dengan rata-rata produksi sebesar 311 kg per hari atau sebanyak 117 ton per tahun.

Pembuatan Gula Aren

Pengolahan air nira menjadi gula aren di Kabupaten Rokan Hulu masih menggunakan alat yang sangat sederhana. Pohon aren disadap dua kali sehari, pagi dan sore hari. Air nira hasil sadapan yang diambil pada pagi hari hasilnya lebih banyak dari pada nira hasil panen sore hari. Hal ini terjadi karena saat malam hari suhu lebih dingin sehingga air nira mengalir lebih deras.
Panen air nira. Foto: pertanianku.com
Untuk mencegah agar air nira yang ditampung tidak menjadi asam, para pelaku usaha gula aren memasukkan kulit kayu Raru yang telah dipukul-pukul terlebih dahulu ke dalam tempat penampungan.
ADVERTISEMENT
Setelah dipanen dari pohon aren yang ditampung menggunakan potongan bambu, air nira disaring dan dimasak di dalam kuali besar selama 4 hingga 5 jam atau hingga air nira mengental menjadi gula. Lalu dicetak membentuk balok hingga gula mengeras dan dikemas menggunakan daun kering dan siap untuk dijual. Gula aren dihargai sebesar Rp. 25.000 per kilo gramnya.
Ibu Serly, salah satu pelaku usaha gula aren yang berhasil penulis temui menuturkan bahwa kebutuhan gula aren selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena tidak hanya sebagai pemanis makanan dan minuman, gula aren juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan dan kerap dijadikan alternatif penggunaan gula putih. Banyak orang mengaitkan manfaat gula aren untuk kesehatan dengan perawatan diabetes.
Penulis bersama Ibu Sherly, salah satu pelaku usaha gula aren di Kabupaten Rokan Hulu. Foto: dokumen pribadi.

Manfaat Gula Aren

Gula aren memiliki banyak manfaat, di antaranya, Pertama, tingkatkan kekebalan tubuh. Gula aren mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh. Antioksidan membantu mencegah peradangan dan infeksi yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. Gula aren juga mampu meningkatkan energi dengan cepat. Efek ini mampu mengatasi rasa lelah karena kekurangan energi.
ADVERTISEMENT
Kedua, efek antiseptik. Gula aren memiliki sifat anti peradangan dan anti mikroba. Keduanya mampu membantu penyembuhan luka dan mencegah infeksi. Gula aren dapat bermanfaat bagi penyembuhan sariawan pada gusi atau bibir. Gula aren juga mampu melawan reaksi alergi seperti alergi kulit, pernapasan, hingga pencernaan.
Ketiga, hangatkan tubuh. Gula aren memiliki sifat menghangatkan tubuh. Mencampurkan gula aren ke dalam minuman, dan meminumnya saat tubuh kedinginan, ternyata ampuh untuk membuat tubuh menjadi lebih hangat. Gula ini biasa menjadi bahan tambahan dalam wedang jahe dan minuman hangat lainnya. Ini karena gula aren mampu menjaga stabilitas suhu tubuh.
Keempat, redakan demam dan flu. Sifat anti peradangan sekaligus menghangatkannya, menjadikan gula aren solusi yang bagus untuk demam dan flu. Mengonsumsi minuman hangat dengan gula aren mampu mencegah dan meredakan demam dan flu. Gula aren mampu menetralkan suhu tubuh yang dapat menurunkan demam.
ADVERTISEMENT
Kelima, cegah obesitas. Dibandingkan dengan gula putih, gula aren cenderung rendah kalori. Konsumsi gula aren dalam jumlah cukup mampu mengontrol berat badan dan mencegah timbulnya obesitas. Satu sendok teh (4 gram) gula aren bisa mengandung 15 kalori, sedangkan jumlah gula putih yang sama mengandung 16,3 kalori. Kalori rendah dalam gula aren sangat cocok untuk menurunkan berat badan secara efektif. Gula aren bisa menjadi alternatif pemanis untuk diet. Kelebihan berat badan dan obesitas adalah faktor risiko diabetes dan komplikasinya. Namun, jumlah konsumsinya juga perlu diperhatikan agar tidak berlebihan.
Keenam, lancarkan pencernaan. Gula aren juga berguna untuk melancarkan pencernaan. Gula aren membantu meningkatkan fungsi sistem pencernaan lambung. Gula aren juga mengandung serat makanan yang berguna untuk kelancaran pencernaan. Inulin dalam gula aren juga bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Inulin adalah serat prebiotik yang dapat difermentasi yang bermanfaat bagi bakteri usus.
ADVERTISEMENT
Ketujuh, cegah penuaan dini. Antioksidan dan vitamin B yang ada pada gula aren mampu mencegah tanda-tanda penuaan dini di kulit. Tanda-tanda penuaan ini seperti kerutan, garis halus dan noda hitam. Gula aren juga membantu melindungi kulit dari berbagai masalah seperti jerawat dan komedo. Gula aren dapat melembabkan dan menghaluskan kulit. Manfaat ini tentu akan membuat kulit jadi lebih bersih, segar dan tampak awet muda.
Kedelapan, atasi kram menstruasi. Gula aren cenderung lebih banyak mengandung kalium dan zat besi dibanding gula putih. Nutrisi ini dapat membantu mengatasi kram saat menstruasi. Kandungan kalium dalam gula aren dapat meredakan nyeri dan melancarkan menstruasi. Gula aren juga membantu meningkatkan energi yang berguna untuk mengusir rasa lemas dan lemah saat menstruasi datang.
ADVERTISEMENT
Kesembilan, atasi anemia. Gula aren juga mengandung zat besi yang tinggi. Zat besi berguna untuk mengatasi anemia yang disebabkan oleh kekurangan besi. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat memproduksi cukup zat dalam sel darah merah yang memungkinkan mereka membawa oksigen (hemoglobin). Akibatnya tubuh akan terasa lelah dan pusing.
Kesepuluh, relatif aman untuk penderita diabetes. Gula aren cenderung memiliki indeks glikemik rendah yang aman bagi penderita diabetes. Gula aren juga mengandung serat makanan yang disebut inulin, nutrisi ini dikenal mampu menjaga kadar gula darah. Gula aren juga rendah fruktosa. Fruktosa merupakan sejenis gula yang dengan cepat diubah tubuh menjadi trigliserida. Meski cenderung aman untuk penderita diabetes, konsumsi gula aren juga tak boleh berlebihan (Anugerah Ayu Sendari, 2020).
ADVERTISEMENT

Dukungan Pemerintah

Pemerintah Provinsi Riau dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah memberikan perhatian dalam pengembangan usaha gula aren di Kabupaten Rokan Hulu dengan memberikan pembinaan dan bantuan peralatan kepada pelaku usaha gula aren. Diharapkan bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha IKM gula aren sehingga dapat meningkatkan kuantitas maupun kualitas gula aren yang dihasilkan para pelaku usaha.
Baca juga artikel lainnya di https://kumparan.com/feradis-nurdin
***