Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Memaknai Hikamah dari Peristiwa Isra wal Mi'raj
27 Januari 2025 16:24 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari FERDI Al-FATIH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Ferdiansah,S.E.,M.M
TANGGAMUS- Peristiwa Isra wal Mi’raj merupakan salah satu bukti kebesaran dari Allah Azza wa Jalla, dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilakukan oleh Rasullah SAW dari Ka’bah (Mekkah) menuju Baitul Maqdis (Yerusalam). Sementara, Mi’raj adalah peristiwa kenaikan, yaitu Dimana Allah SWT menaikkan Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis melewati labgit ke-7 menuju Sidratul Muntaha. Tetapi secara bahasa biasanya ditulis sebagai al-Isra' wal-Mi'raj (الإسراء والمعراج) yang terdiri atas dua kata, yaitu isra'- asra-yusri-isra yang berarti memperjalankan. Sedangkan Miraj artinya adalah alat naik atau tangga.
ADVERTISEMENT
Sebelum Rasullah SAW diperjalankan pada malam hari Isra Mi'raj itu ada banyak makna dan hikmah yang dapat kita ambil, yaitu untuk mengisi hati Rasullah SAW dengan iman dan hikmah, agar beliau tahan menghadapi segala macam cobaan dan juga tabah dalam melaksanakan perintah-perintah Allah SWT. Tahun cobaan itu disebut dengan "`amul khuzn", tahun kesedihan, tahun duka cita. Oleh karnanya dari beberapa sumber, ulama mengatakan bahwa peristiwa Isra’ Mi`raj merupakan hadiah Allah SWT untuk menghibur Nabi dari kesedihan, meningkatkan kesabaran, dan untuk memperteguh semangat beliau dalam menjalankan risalah kenabian yang selalu mendapat tantangan dan ancaman dari dalam (kaum munafiq) dan dari luar (kaum kafir). Peristiwa Isra secara eksplisit dijelaskan Allah SWT di antaranya di dalam QS Al-Isra (17) : 1 dan 78. Sementara Miraj disebut dalam QS Al-Najm (53) : 7-18 dan QS At Takwir (81) : 19-23.
ADVERTISEMENT
Tentu saja bukan hanya alasan itu Nabi Muhammad SAW di Isra’ Mi`raj kan. Banyak makna lain yang hendak diperlihatkan Allah SWT melalui kejadian agung ini, yakni untuk menunjukkan kemaha kuasaan Allah, bahwa apapun yang dikehendaki Allah terjadi, maka akan terjadi, meskipun di luar nalar manusia.
Oleh-oleh terbesar dari peristiwa dari Isra wal Mi’raj itu adalah ibadah sholat yang merupakan ibadah yang sangat pokok dan di abadikan dalam Al Quran surah Al Isra ayat 78 sampai dengan 80 :
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوۡكِ الشَّمۡسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيۡلِ وَقُرۡاٰنَ الۡـفَجۡرِؕ اِنَّ قُرۡاٰنَ الۡـفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُوۡدًا ) ٧٨
Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).(78)
ADVERTISEMENT
وَمِنَ الَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَ ۖ عَسٰۤى اَنۡ يَّبۡعَـثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحۡمُوۡدًا ) ٧٩
Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (79)
وَقُلْ رَّبِّ اَدۡخِلۡنِىۡ مُدۡخَلَ صِدۡقٍ وَّ اَخۡرِجۡنِىۡ مُخۡرَجَ صِدۡقٍ وَّاجۡعَلْ لِّىۡ مِنۡ لَّدُنۡكَ سُلۡطٰنًا نَّصِيۡرًا ) ٨٠
Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong-(Ku). (80)
Perintah shalat diberikan secara langsung oleh ALLAH SWT kepada Nabi Muhammad SAW, tidak seperti perintah-perintah ibadah yang lain yaitu melalui Malaikat Jibril AS, jika ibadah sholat langsung dari ALLAH SWT, karna begitu pentingnya ibadah sholat. Karna hikmah sholat itu sendiri menurut para ulama adalah selain sholat sebagai tiang agama dan kunci syurga, sholat juga untuk menunjukkan keagungan dari shalat itu sendiri, untuk menyampaikan pesan bahwa siapapun hamba yang ingin berbicara kepada Tuhannya, maka laksanakanlah shalat, karna shalat menjadi pengingat kepada Allah SWT. Shalat juga mencegah dari perbuatan keji dan maksiyat, shalat membuat hati menjadi tenang, shalat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, shalat menjadi cahaya di hari kiamat, shalat merupakan amal yang akan ditanyai di hari perhitungan, shalat merupakan mi'rajnya orang yang beriman, serta untuk menunjukkan keutamaan shalat dibanding ibadah lain.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW pun bersabda “Bainar rajuli wa bainal kufri was syirki tarkus shalati” (Yang membedakan seseorang dengan orang kafir dan orang syirik adalah meninggalkan salat); “Innas shalata tanha 'anil fakhsyai wal munkar” (Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar). dan “Inna awwala ma yuhasabu bihil `abdu yaumal qiyamati min `amalihi shalatuhu. Fain shaluhat faqad aflaha wa anjaha wain fasadat faqad khaba wa khasira". (Sesungguhnya perbuatan manusia yang pertama kali dihisab di hari kiamat adalah salatnya. Jika salatnya baik, maka sungguh ia telah beruntung. Tapi jika salatnya rusak, maka sungguh ia telah merugi). (HR Ahmad, Muslim dan Ashabus Sunan, kecuali An-Nasai).
Isra wa Mi'raj bukan hanya sekadar kisah perjalanan fisik intelektual serta spiritual Nabi Muhammad SAW saja, tetapi moment kita untuk memahami dan merenung agar kita lebih mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, dengan bertaqwa meningkatkan kualitas sholat kita dan beramal sholeh.
ADVERTISEMENT
Semoga kita dapat mengambil hikmah dan memaknai peristiwa Isra wal Mi’raj tersebut, sehingga kita sebagai hamba ALLAH SWT dapat meresapi nilai-nilai dari dari ibadah sholat itu bukan hanya sekedar Gerakan-gerakan saja, tetapi menghadirkan ALLAH SWT kedalamnya, karna gerakan sholat tersebut diawali dengan mengagungkan nama ALLAH SWT, kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam kepada nabi “Assalamu’alaika ayyuhan nabiyyu” “Assalamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibadillaahish sholihin” yang menghadirkan Rasullah SAW.