Konten dari Pengguna

Kelor Merevolusi Ekonomi Desa: Sinergi PKM UNESA dan Petani Batang-Batang Daya

Asrul Bahar
Dr. Ir. Asrul Bahar, M.Pd., adalah dosen ilmu pangan di jurusan tata boga ,fakultas teknik, Universitas Negeri Surabaya.
21 September 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asrul Bahar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kerja Sama Tim PKM Unesa dengan Desa Batang-batang Daya
zoom-in-whitePerbesar
Kerja Sama Tim PKM Unesa dengan Desa Batang-batang Daya
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah inisiatif yang inovatif, Tim PKM Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang diketuai oleh Dr. Ir. Asrul Bahar, M.Pd telah bekerja sama dengan masyarakat Desa Batang Batang Daya, Sumenep. Khususnya Kelompok Tani "Sumber Tani" yang diketuai oleh Ibu Mikiyah untuk mengeksplorasi budidaya dan pemanfaatan tanaman yang sangat bermanfaat yakni kelor. Moringa atau kelor, yang sering disebut sebagai "pohon ajaib" telah mendapatkan perhatian yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena profil nutrisinya yang luar biasa serta dapat tumbuh di lahan yang kurang subur. Kolaborasi antara Unesa dan Desa Batang Batang Daya berfokus pada pengoptimalan teknik budidaya kelor dengan mempertimbangkan kondisi tanah di daerah tersebut.
Foto Lahan di Desa Batang-Batang Daya, Sumenep
zoom-in-whitePerbesar
Foto Lahan di Desa Batang-Batang Daya, Sumenep
Proyeksi tingkat kecuraman atau kemiringan lahan
Kondisi tanah yang tandus dan berlereng mencuri perhatian tim PKM untuk menemukan solusi hingga didapatkan solusi terbaik yakni sistem penanaman 10.000 kelor dengan sistem klaster. Dimana penanaman kelor akan digolongkan sesuai dengan bagian kelor yang akan dipanen. Klaster tersebut antara lain : biji, batang, daun, dan akar. Sinergi metode ilmiah dengan kearifan pertanian tradisional ini diharapkan dapat meningkatkan hasil dan kualitas tanaman kelor sehingga berpotensi membuka peluang ekonomi baru bagi petani lokal.
Foto pembibitan untuk penanaman 10.000 kelor
Sifat interdisipliner dari kolaborasi ini menggabungkan keahlian dalam kimia, agronomi, dan biologi. Tim PKM Unesa sedang melakukan analisis mendalam terhadap senyawa bioaktif yang terdapat dalam moringa untuk mengungkap potensi penuh mereka untuk aplikasi dalam nutrisi, kedokteran, dan pertanian berkelanjutan. Pendekatan ilmiah ini dilengkapi dengan pengetahuan praktis dan pengalaman warga Desa Batang Batang Daya , yang telah membudidayakan tanaman ini selama beberapa generasi.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan kemajuan proyek, lokakarya dan sesi pelatihan sedang diselenggarakan untuk memberdayakan petani lokal dengan keterampilan dan pengetahuan baru. Kegiatan ini mencakup topik seperti teknik penanaman yang optimal, metode pengendalian hama organik, dan pengolahan pasca-panen untuk memaksimalkan nilai hasil pertanian mereka. Pertukaran pengetahuan mengalir dua arah, dengan Tim PKM Unesa mendapatkan wawasan berharga mengenai praktik pertanian tradisional yang telah teruji oleh waktu.
Kolaborasi ini menjadi representasi untuk inisiatif pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan antara dunia akademik dan kelompok tani. Tidak hanya mempromosikan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati lokal dan praktik pertanian tradisional.
Selanjutnya, tim PKM berencana untuk memperluas ruang lingkup proyek dengan mencakup pengembangan produk bernilai tambah, seperti suplemen nutrisi berbasis moringa. Inisiatif ini memiliki potensi untuk menciptakan pasar dan industri baru, yang akan mendorong ekonomi lokal dan memosisikan Desa Batang Batang Daya sebagai pusat pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan berlanjutnya upaya kolaboratif ini, hal ini menjadi bukti kekuatan menggabungkan penelitian ilmiah dengan keterlibatan masyarakat. Budidaya moringa di Desa Batang Batang Daya lebih dari sekadar proyek pertanian. Hal ini adalah langkah menuju masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi komunitas pedesaan di Indonesia.