Konten dari Pengguna

Embung Kledung: Memanfaatkan Peran Goceng Dalam Konsep Pengalaman Wisata

Ferdika Dwi Cahya
Mahasiswa Program Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada
17 November 2024 13:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ferdika Dwi Cahya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian mengenali istilah embung? Banyak sekali destinasi wisata terutama di kota kecil dengan pesona cantik alamnya yang belum banyak orang tahu mengenai definisi embung ini. Embung memiliki arti waduk kecil buatan yang dibuat oleh manusia yang berfungsi untuk menampung air hujan supaya tidak mengalami bencana banjir terutama di dataran tinggi. Setelah mengetahui definisi embung ini, pasti kalian masih berfikir, apa yang menarik dari embung itu?
Pemandangan alam wisata Embung Kledung. Sabtu, 18 Mei 2024. Foto: Ferdika Dwi Cahya.
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan alam wisata Embung Kledung. Sabtu, 18 Mei 2024. Foto: Ferdika Dwi Cahya.
Embung Kledung, merupakan salah satu embung kebanggaan dari kota Temanggung yang terletak di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pesona alam dengan dinginnya hembusan angin, pohon-pohon yang menari, hingga melihat tenangnya waduk buatan ini yang akan memanjakan mata, seolah hidup di dalam dunia fantasi. Dataran tinggi tidak selalu berarti pegunungan, Embung Kledung berada di kaki Gunung Sumbing dan Sindoro yang tidak jauh juga dengan destinasi wisata alam menarik lainnya yang berada di Kabupaten Temanggung. Tak perlu memikirkan seberapa banyaknya kunjungan ke suatu destinasi, disini Anda akan merasakan bagaimana konsep kualitas lebih berharga dibandingkan konsep kuantitas dalam berwisata.
ADVERTISEMENT
Harga Tiket Masuk
Berkunjung ke destinasi ini, wisatawan tidaklah perlu khawatir akan banyaknya biaya yang dikeluarkan. Cukup membayar dengan uang goceng atau Rp5.000,00 saja pengunjung sudah bisa menikmati pesona alam yang disuguhkan. Apabila Anda berfikir untuk mengadakan camping disini, pengelola juga memberikan tawaran dengan membayar sebesar Rp15.000,00 untuk tiket camping saja. Tidak lain, wisata ini sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga, teman, maupun sahabat dengan harga tiket masuk relatif murah, tetapi pengunjung akan merasakan bagaimana pengalaman berwisata lebih berperan aktif di Embung Kledung ini.
Aksesibilitas dan Transportasi
Embung Kledung memiliki akses yang cukup mudah untuk dikunjungi. Jalan yang masih bebatuan hingga sebagian jalan yang sudah di aspal, transportasi seperti motor, mobil hingga bus dengan ukuran kecil masih bisa dijangkau dengan mudah. Lahan parkir yang luas memberikan pengunjung kebebasan dalam mobilitas menuju destinasi.
ADVERTISEMENT
Daya Tarik Wisata
Sebuah destinasi wisata tidak akan menarik minat bagi wisatawan apabila dalam suatu destinasi tidak memiliki daya tarik yang signifikan untuk dikunjungi. Embung Kledung memiliki pesona keindahan alamnya yang dikelilingi oleh Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Keberadaan embung yang luas menjadikan spot wisata yang asik untuk dikunjungi walaupun sekadar berjalan santai di sekitar embung dan duduk berdiam diri dengan menikmati suasana sekitar. Wisata seperti ini yang menjadikan pengunjung lebih suka berlama untuk berkunjung karena dapat melepas segala aktivitas dari ramainya hiruk pikuk di kota.
Embung buatan manusia ini menjadikan suatu kegiatan yang tidak hanya sebagai tempat berwisata saja, namun di Embung inilah pengunjung juga bisa melihat berbagai macam ikan yang ada di dalamnya. Tidak hanya melihat, pengunjung yang memiliki uang lebih dapat membeli pakan ikan yang langsung diberikan tanpa adanya larangan atau regulasi yang di tetapkan oleh pengelola. Namun pengunjung tidak boleh memberi pakan ikan selain apa yang dijual di destinasi wisata Embung ini.
Menyediakan sewa tenda untuk camping. Sabtu, 18 Mei 2024. Foto: Nur Syiffa Putri Nabilla.
Apabila pengunjung yang berminat untuk mengadakan camping di Embung ini, maka mereka akan disuguhkan dengan pemandangan sunrise dan sunset. Saat pagi hari tiba, matahari akan terlihat dari balik Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang menciptakan suasana tenang dalam jiwa, di sore hari, matahari terbenam dari ufuk barat yang menciptakan suasana yang tak terlupakan. Pengalaman ini tentu akan menambah kesan tersendiri dari pengunjung.
ADVERTISEMENT
Fasilitas yang Memadai
Pengelolaan fasilitas di Embung Kledung ini sangat mengedepankan kepuasan tersendiri bagi pengunjung. Pengelola lebih mengedepankan bagaimana seharusnya sebuah destinasi yang nyaman dan aman bagi para pengunjung dengan menyediakan beberapa fasilitas, seperti toilet, mushola, tempat untuk mengadakan outbound, hingga warung kecil yang menjual beberapa macam makanan, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat yang beberapa warung menjual makanan khas dari daerah Temanggung. Konsep seperti inilah yang menjadikan wisatawan memiliki pengalaman yang autentik.
Peran Masyarakat Dalam Mengelola
Banyak masyarakat sekitar Embung Kledung memiliki kesadaran akan pentingnya destinasi wisata buatan yang dapat berkembang hingga di masa depan nanti. Pengelola tempat wisata ini juga tidak melarang pedagang kecil lainnya untuk berjualan di sekitar lokasi wisata, mungkin ini akan menjadikan pengalaman wisata bagi pengunjung dengan merasakan makanan apa saja yang dijual di tempat ini. Tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini bukan hanya tentang cara pengelolaannya saja, melainkan bagaimana cara mereka melakukan promosi agar wisata Embung Kledung ini banyak dikunjungi tidak hanya warga lokal, namun wisatawan dari luar kota bisa berdatangan ke Embung Kledung ini. Zaman sekarang, Gen-Z lebih suka berwisata apabila mereka melihat konten di sosial media dengan kata lain fomo atau takut ketinggalan informasi. Oleh karena itu, pengelola wisata Embung Kledung perlu untuk menerapkan konsep quality tourism seperti basic competitiveness, sustainability, uniqueness, dan high value tourist. Dengan kata lain, pengelola tidak hanya memenuhi permintaan dari pendapat wisatawan, tetapi konsep ini akan menjadikan sebuah destinasi wisata menjadi berkualitas di masa yang akan datang.
Ayunan yang menjadi spot foto menarik bagi pengunjung. Sabtu, 18 Mei 2024. Foto: Nur Syiffa Putri Nabilla.
(Ferdika Dwi Cahya, Mahasiswa Pariwisata Universitas Gadjah Mada).
ADVERTISEMENT