Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kenapa Orang Jarang Menggunakan Jas Hujan pada Musim Hujan?
8 Desember 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ferdy Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kehidupan masyarakat di Indonesia sangat tergantung pada cuaca hujan karena iklim tropis yang menyebabkan curah hujan tinggi sepanjang tahunnya. Namun tampaknya ada fenomena menarik yang kerap terjadi di jalanan kita yaitu, banyak orang tidak menggunakan jas hujan saat hujan turun tiba-tiba terutama para pengendara motor padahalan seharusnya jas hujan digunakan untuk melindungi kita dari kuyup dan membuat perjalanan lebih nyaman. Apakah sebenarnya yang menjadi penyebab kebiasaan ini?
ADVERTISEMENT
Sebagian besar orang merasa merepotkan untuk mengenakan jas hujan terutama saat hujan turun secara tiba-tiba. Mereka harus berhenti di pinggir jalan dan membuka tas untuk mengambil jas hujan. Hal ini dianggap sebagai pemborosan waktu terutama jika mereka sedang terburu-buru atau hujan datang secara mendadak. Situasi ini bisa menjadi lebih buruk jika tidak ada tempat yang aman untuk berhenti seperti di jalan raya yang ramai atau area tanpa tempat berteduh. Selain itu ada juga yang beranggapan bahwa hujan mungkin tidak akan bertahan lama sehingga mereka memilih melanjutkan perjalanan tanpa perlindungan.
Indonesia beriklim tropis dengan suhu relatif hangat sepanjang tahunnya. Jas hujan dengan bahan PVC atau plastik sering kali membuat tubuh terasa panas dan gerah, terutama dalam kondisi udara dengan kelembapan yang tinggi. Maka dari itu, banyak orang lebih memilih untuk tidak menggunakan jas hujan dan terkena hujan langsung dibanding merasa panas dan gerah saat menggunakan jas hujan, terutama para pengendara motor.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki pemikiran kalau hujan bukan sesuatu yang dapat membahayakan. Masyarakat beranggapan jika tidak masalah kalau harus basah sedikit dan hujan tidak menyebabkan penyakit jika hanya sedikit. Meskipun tidak sepenuhnya salah, hal ini membuat banyak orang memilih untuk tidak memakai perlindungan saat hujan, terutama untuk perjalanan jarak dekat.
Kualitas bahan jas hujan yang sering kita temukan di pasaran sering tidak memenuhi harapan pengguna. Bahannya yang tipis, mudah sobek/rusak, dan kurang efektif untuk menerjang hujan yang deras. Akibatnya, orang yang menggunakannya tetap basah meskipun sudah menggunakan jas hujan. Sebaliknya, jas hujan dengan kulitas yang lebih bagus dijual dengan harga yang relatif mahal. bagi sebagian orang membeli jas hujan dengan harga yang mahal dianggap sebagai pemborosan, karena hanya dipakai pada saat tertentu saja.
ADVERTISEMENT
Jas hujan sering kali dianggap kurang menarik dari segi penampilan. Dalam budaya modern, hanya sedikit orang yang mempromosikan jas hujan sebagai perlengkapan yang keren. Oleh karena itu, para kalangan muda atau remaja lebih memilih memakai jaket anti air dibandingkan jas hujan karena terlihat lebih keren. Pilihan ini bukan hanya soal fungsi, tetapi juga mencerminkan keinginan untuk tetap tampil menarik meskipun dalam kondisi hujan. Kesadaran akan pentingnya keselamatan terkadang terpinggirkan oleh kebutuhan untuk menjaga penampilan.
Kesimpulan
Kebiasaan masyarakat Indonesia, terutama pengendara motor, yang jarang memakai jas hujan saat musim hujan dipengaruhi oleh berbagai alasan. Salah satunya adalah anggapan bahwa mengenakan jas hujan merepotkan dan memakan waktu, terutama ketika hujan turun mendadak. Suhu tropis yang panas juga membuat jas hujan terasa gerah, sehingga banyak orang lebih memilih melanjutkan perjalanan tanpa perlindungan. Selain itu, kualitas jas hujan yang sering kali rendah dan dianggap kurang menarik secara visual membuatnya kalah populer dibandingkan dengan jaket anti air yang lebih nyaman dan stylish.
ADVERTISEMENT