Konten dari Pengguna

Tokoh Wayang Werkudara Sebagai Simbol Rukun Islam kedua

FERDY HAYKAL MARTHA
MAHASISWA JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
15 Juli 2024 8:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari FERDY HAYKAL MARTHA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tokoh Wayang Werkudara. Sumber: pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tokoh Wayang Werkudara. Sumber: pribadi
ADVERTISEMENT
Werkudara merupakan salah satu tokoh teladan dari pandawa lima. Ia dikenal sebagai bima dan juga anak kedua dari Prabu Pandu Dewanata dan Dewi kunti. Dikisahkan Werkudara merupakan titisan dari dewa Bayu dan mampu mengalahkan Prabu Duryudana ketika perang Bharatayudha. 
ADVERTISEMENT
Wekundara digambarkan sebagai tokoh yang sangat kuat dan pemberani, sehingga terlihat sangat menakutkan di mata musuhnya. Ia mempunyai senjata bernama Kuku Pancaka yang selalu ia gunakan ketika perang. Saking kuatnya, ia mampu mengendalikan kekuatan angin dan mampu menghancurkan gunung. Meskipun begitu, ia memiliki hati yang lembut, jujur, tabah, dan patuh. 
Digambarkan Werkudara memiliki perawakan yang besar dan gagah. Memiliki wajah yang rupawan dan berhidung tumbul dengan berambut gelung (kuncir). Postur tubuh Werkudara terlihat seperti orang yang sedang mengerjakan sholat, karena ia selalu menundukkan wajahnya seperti orang yang sedang melakukan rukuk dan posisi belakangnya menjulang tinggi. Werkudara memiliki warna kulit hitam, melambangkan bahwa dirinya adalah seorang kesatria yang sudah menikah begitupun juga melambangkan sosok kesatria terkuat. 
ADVERTISEMENT
Tokoh teladan pandawa lima berperan sebagai simbol rukun islam dan penyimbolan ini sesuai dengan urutan kelahiran. Werkudara menduduki urutan rukun islam yang kedua yaitu sholat lima waktu. Ada beberapa alasannya yaitu Werkudara tidak bisa melayani orang lain apabila urusannya belum diselesaikan. Hal ini menjadi pertanda bahwa sholat tidak boleh ditinggalkan hanya demi urusan lain. Dalam setiap cerita perwayangan, werkudara selalu tidur dalam keadaan berdiri, Yang mana ini menandakan bahwa sholat harus selalu ditegakkan. Dan ciri khas dari Werkudara adalah memiliki senjata yang bernama Kuku Pancaka. Senjata ini berbentuk kuku panjang dan tegak, sehingga disimbolkan sebagai isyarat bahwa sholat itu diwajibkan bagi umat islam dan harus ditegakkan dalam kondisi apapun. 
ADVERTISEMENT