Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Menelusuri Program Kampus Mengajar di SDN Bojong 01
24 Oktober 2021 21:19 WIB
Tulisan dari fernanda putra perdana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seorang mantan direktur utama dari perusahaan transportasi online GOJEK, Nadiem Makarim resmi menjadi Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tanggal 23 Oktober 2019. Mentri millenial yang kerap disebut mas mentri ini membawa angin segar dalam dunia pendidikan di indonesia. Beliau melakukan dobrakan melalui program kampus merdeka. Dengan program ini para mahasiswa dibebaskan untuk belajar dari luar program studinya melalui beberapa program yang dicetuskan.
ADVERTISEMENT
Salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah Kampus mengajar yang diluncurkan pada tanggal 9 Februari 2021 melalui website kemendikbud. Dengan adanya program ini, mahasiwa dapat berkontribusi untuk ikut serta membantu sekolah yang termasuk dalam daerah 3T (terluar, tertinggal, terdepan) dan terakreditasi C.
Sebelum diterjunkan secara langsung, mahasiswa harus melakukan pembekalan selama satu minggu yang dimentori oleh beberapa ahli dalam bidang pendidikan. Setiap kelompok yang diterjunkan ke sekolah mitra kampus mengajar mempunyai dosen pembimbing lapangan yang nantinya akan memandu peserta selama kegiatan berlangsung. Selain itu, mahasiswa juga diminta tetap menjaga koordinasi dengan dinas pendidikan dan koordinator wilayah (korwil) setempat.
Sebanyak 15000 mahasiwa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia diterjunkan ke berbagai sekolah mitra di Indonesia. Salah satu sekolah yang menjadi mitra kampus mengajar adalah SDN 01 Bojong yang terletak di Jl.Majalaya-Cicalengka. Sebanyak 8 mahasiwa yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Langlangbuana menjadi peserta setelah melewati proses seleksi administrasi dan tes kebhinekaan untuk mengabdikan diri serta membantu serta memperbaiki pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Program kampus mengajar hadir di waktu yang sangat tepat karena dilaksanakan pada masa pandemi—dimana para siswa memendam kerinduan terhadap pembelajaran tatap muka. Begitu pula dengan SDN Bojong 01, sekolah yang pernah meraih penghargaan sebagai sekolah adiwiyata ini terpaksa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan mengharuskan mengubah pembelajaran secara digital.
Terhitung sejak Covid-19 masuk di Indonesia, sudah hampir setahun para siswa SDN Bojong 01 menerapkan PJJ. Tentu dengan perubahan yang sangat tiba-tiba ini menimbulkan beberapa masalah. Keluhan dari beberapa orang tua siswa dan guru mengatakan bahwa anak kesulitan dalam memahami materi, perlu penguasaan teknologi, dan tidak bisa memenuhi ketercapaian kurikulum. Selain itu, dampak sikis para siswa juga ada seperti penurunan motivasi belajar dan siswa kurang interaksi dengan teman sebayanya.
ADVERTISEMENT
Melihat permasalahan itu, para mahasiwa kampus mengajar melakukan inisiatif melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Namun dengan mempertimbangkan beberapa aspek, pembelajaran ini tidak bisa dilakukan di sekolah. Maka dari itu, pembelajaran dilakukan dengan menyebar beberapa titik kelompok belajar dengan tetap melakukan protokol kesehatan dan izin dari warga setempat.
Melihat senyum dan keceriaan para siswa saat belajar secara langsung seakan memberikan arti harapan agar pandemi cepat selesai dan kami bisa belajar seperti biasa kembali. Namun sayang, karena keterbatasan sumber daya manusia, pembelajaran seperti ini tidak bisa berlangsung setiap saat karena para mahasiwa harus berganti mengajar kepada kelas lain supaya merata.
Selain melakukan kelompok belajar, para mahasiswa melakukan pembelajaran secara daring. Mahasiswa melakukan percobaan dengan menggunakan Platform Zoom sebagai medianya. Meskipun terdapat masalah teknis seperti lemahnya sinyal dan tidak semua orang tua mempunyai ponsel pintar. Sistem belajar seperti ini memberikan pengalaman berbeda untuk para siswa. Salah satu daya tariknya ketika melaksanakan pesantren Ramadhan yang dilaksanakan serentak oleh para siswa.
ADVERTISEMENT
Setelah 3 bulan program berlangsung, kehadiran mahasiswa di SDN Bojong 01 memberikan dampak yang positif terhadap proses pembelajaran, transformasi digital, dan administrasi sekolah. Bapak Cecep selaku guru PAI mengatakan “Dengan adanya program kampus mengajar di SD kami, sangat membantu sekali guru dalam menyampaikan materi kepada siswa” pada acara pelepasan mahasiswa kampus mengajar.
Pada tanggal 26 juni 2021, mahasiswa resmi dilepas dan program kampus mengajar angkatan 1 di SDN 01 Bojong berakhir dengan pemberian plakat kepada sekolah yang dihadiri oleh guru, mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan.