Konten dari Pengguna

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menikah dengan Pria Bule

Feronika Sunardi
A Diplomat who Loves Chilies to Spice Her Live Up
21 Agustus 2019 16:43 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Feronika Sunardi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bisa menikahi pria idaman adalah impian setiap perempuan. Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Bisa menikahi pria idaman adalah impian setiap perempuan. Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri, perempuan Indonesia banyak yang ingin menikah dengan pria berkewarganegaraan asing atau biasa kita sebut dengan istilah bule. Ada yang sebatas keinginan namun tidak berusaha untuk mendapatkannya, ada juga yang serius mencari jodoh melalui aplikasi online dating khusus. Di lain pihak, banyak pula ditemukan wanita Indonesia yang tidak pernah berpikir atau mencari pasangan warga negara asing namun pada kenyataannya berjodoh dan menikah dengan pria warga negara asing.
ADVERTISEMENT
Memang bagi kebanyakan orang Indonesia, bisa menikah dengan pria asing itu keren. Bisa dikaruniai keturunan yang biasanya cantik dan ganteng, bisa tinggal dan menetap di luar negeri, bisa jalan-jalan setiap hari, posting foto pemandangan di luar negeri yang cantik, dan tentunya hidup 'terjamin'. Begitulah pandangan mayoritas masyarakat kita saat ditanya pendapat tentang menikah dengan pria bule.
Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki. Foto: Pixabay.com
Menikah dengan warga negara asing, tidaklah se-simple pemikiran kita
Banyak yang harus dipelajari serta dikorbankan ketika kita memutuskan untuk menikah dengan warga negara asing. Pertama, pernikahan beda negara membutuhkan kemampuan beradaptasi dengan kebudayaan dan cara hidup di negara setempat. Culture shock banyak dialami setiap orang pada saat menetap di lingkungan yang baru. Kedua, pernikahan beda negara juga berarti kita harus siap untuk meninggalkan keluarga kita, meninggalkan pekerjaan, teman-teman di Indonesia dan tentunya meninggalkan comfort zone kita.
Ilustrasi bepergian ke luar negeri. Foto: Pixabay.com
Selain itu, banyak yang harus diwaspadai sebelum kita memutuskan untuk menikahi pria warga negara asing dan menetap di negara lain. Hal ini yang kurang disadari oleh kita, perempuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kenapa kita harus waspada?
Sebenarnya, pernikahan beda negara sama saja dengan menikahi sesama warga Indonesia. Sebelum menikah, kita tetap harus mengetahui latar belakang calon suami, bukan? Hanya saja, menikah dengan warga negara asing memerlukan perhatian yang lebih khusus karena status kependudukan kita nantinya dapat berubah menjadi warga negara asing jika tinggal dan menetap di negara asal suami. Dari yang semulanya WNI menjadi WN di negara lain.
Selain hak yang berbeda, banyak pula kewajiban yang harus kita lakukan. Pengetahuan akan aturan hukum dan perlindungan terhadap perempuan yang selama ini kita pahami tentunya tidak akan sama dengan negara setempat.
Ilustrasi KDRT. Foto: Pixabay.com
Mungkin tidak banyak diketahui, banyak wanita Indonesia yang menikah dengan warga negara asing dan menjadi salah satu korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tapi sayangnya, tidak semua korban KDRT tersebut mau melaporkan kejadian ini ke pihak lain termasuk kepada teman dekat.
ADVERTISEMENT
Saya yakin di antara para pembaca, ada yang saat ini sedang menjalin hubungan dengan warga negara asing dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. Sebelum menikah, ada baiknya untuk melakukan hal-hal sebagai berikut. Yuk, kita simak.
Bertatap muka dengan pihak keluarga calon suami
Tidak semua yang kita dengar akan sama dengan kenyataan. Foto: Pixabay.com
Upayakan untuk bertemu langsung dengan pihak keluarga suami sebelum pernikahan terjadi. Hal ini bisa dilakukan dengan berkunjung ke negara suami untuk memastikan apakah hal-hal yang pernah disampaikan calon suami sesuai dengan kondisi sebenarnya. Mengingat banyak dari kita yang berkenalan dengan calon suami melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, maupun situs pencarian jodoh, jangan mudah percaya dengan cerita yang disampaikan tanpa melihat langsung kondisi calon suami kita di negaranya.
ADVERTISEMENT
Berteman dengan WNI lainnya yang menetap di kota yang sama
Bangun komunikasi dengan sesama warga Indonesia di negara setempat. Selain menambah teman, mereka akan membantu kita untuk cepat beradaptasi di negara tersebut.
Manfaatkan peran media sosial seperti Facebook, Instagram, atau Twitter untuk menjalin pertemanan dengan masyarakat Indonesia yang menetap di kota yang sama dengan tempat tinggal calon suami. Tujuannya, agar pada saat kita tiba di negara tersebut, sudah ada masyarakat Indonesia yang kita kenal, yang sewaktu-waktu dapat kita hubungi dan membantu kita untuk beradaptasi di negara setempat.
Ketahui dan pahami aturan negara setempat
Luangkan waktu untuk mempelajari aturan hukum negara setempat. Foto: Pixabay.com
Jangan ragu untuk mulai mencari informasi sebanyak mungkin, terutama mengenai aturan pernikahan dengan warga negara asing yang berlaku di negara calon suami. Berdasarkan pengamatan saya, mempelajari dan memahami aturan negara setempat akan sangat bermanfaat bagi kita untuk mengetahui hak kita sebagai istri, serta perlindungan seperti apa yang diberikan oleh pemerintah negara tersebut terhadap warga negara asing.
ADVERTISEMENT
Di beberapa negara maju seperti Belgia, pernikahan yang telah dilakukan secara resmi, namun tidak dilaporkan ke pencatatan kependudukan ke pemerintah setempat dapat berdampak negatif terhadap hak-hak pihak istri. Pastikan pada saat kita menetap di negara tersebut pihak suami segera mencatatkan pernikahan ke pemerintah setempat. Kelalaian pencatatan pernikahan dapat berakibat pada hak dan perlindungan kepada kita sebagai pasangan sah tidak dapat terpenuhi.
Bekali diri dengan penguasaan bahasa setempat serta keterampilan atau skills
Jangan pernah menggantungkan hidup kepada suami. Kita tidak akan pernah mengetahui apa yang akan terjadi pada masa depan. Bisa saja dalam kurun beberapa tahun setelah menikah, terjadi permasalahan dalam rumah tangga dan mengancam pernikahan. Situasi akan semakin rumit apabila ada anak dalam perkawinan tersebut. Di beberapa negara, hak pengasuhan anak mengatur pembagian waktu pengasuhan. Apabila anak akan dibawa pulang ke Indonesia, harus atas persetujuan kedua orang tua.
Penguasaan bahasa setempat sangat penting dan berguna untuk memudahkan kita hidup di negara lain.
Bayangkan jika kita tidak dapat kembali ke Indonesia dikarenakan aturan hukum setempat yang memaksa kita mematuhinya untuk mempertahankan hak pengasuhan anak. Kita diposisikan untuk berjuang mencukupi kebutuhan hidup sendiri dan anak.
ADVERTISEMENT
Kemampuan menguasai bahasa setempat, termasuk memiliki keterampilan khusus yang bernilai jual akan sangat bermanfaat untuk mendapatkan pekerjaan di negara setempat. Kemampuan kita berkomunikasi dengan masyarakat lokal serta diiringi oleh keterampilan atau skills tertentu akan berguna untuk menopang perekonomian kita nantinya.
Ilustrasi mencari pekerjaan. Foto: Pixabay.com
Lapor diri ke Perwakilan RI di negara setempat
Ada satu hal yang sering dilupakan saat baru pindah ke suatu negara. Lapor diri ke kantor perwakilan Indonesia seperti di KBRI, KJRI, atau KRI. Lapor diri wajib dilakukan oleh seluruh warga Indonesia yang baru tiba ke negara mana pun untuk menetap dalam kurun waktu yang panjang. Cukup sekali lapor diri bagi warga yang akan menetap minimal enam bulan di negara setempat.
Proses lapor diri di KBRI Brussel. Foto: Dokumentasi pribadi
Lapor diri ini berguna untuk mencatat keberadaan kita di negara tersebut. Pada saat lapor diri, kita akan melaporkan alamat, nomor telepon serta kontak keluarga yang dapat dihubungi pada saat keadaan emergency. Nah, seandainya kita tidak pernah melaporkan kepindahan kita, kecil kemungkinan pihak KBRI mengetahui keberadaan kita di negara tersebut. Bayangkan apabila kita sangat membutuhkan bantuan, namun terkendala karena pihak perwakilan RI tidak memiliki alamat jelas kita.
ADVERTISEMENT
Kenali tetangga terdekat
Segeralah berkenalan dan berhubungan yang baik dengan tetangga terdekat di lingkungan tempat tinggal kita yang baru. Foto: Pixabay.com
Jangan sungkan untuk segera berkenalan dengan tetangga terdekat. Apabila suatu waktu kita mendapat masalah, tetangga kita adalah yang dapat memberikan bantuan pertama kali kepada kita. Peran tetangga dalam memberikan bantuan atas kasus di rumah tangga cukup significant. Hal ini pernah dibuktikan oleh salah satu WNI kita yang pada suatu waktu mengalami KDRT dari suaminya. Tetangganyalah yang secara sigap memberikan bantuan dengan mengamankan, memberi penampungan sementara serta menghubungi pihak kepolisian terdekat.
Simpan nomor kontak penting
Jangan lupa menyimpan nomor kontak penting seperti nomor polisi dan hotline KBRI. Foto: Pixabay.com
Terlihat sepele, namun dapat berdampak besar karena mayoritas dari kita cenderung tidak menyimpan nomor kontak atau hotline penting di handphone kita. Simpan nomor kepolisian terdekat termasuk nomor hotline perwakilan RI. Jika perlu, samarkan nomor penting tersebut dengan menggunakan nama samaran.
ADVERTISEMENT
Nah, ladies, semoga tips ini bermanfaat dan menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan warga negara asing sebelum melangkah lebih jauh.