Konten dari Pengguna

Anak Mantan Presiden Yang Kurang Diminati Rakyat

Ferryal Abadi
Dosen FEB Universitas Esa Unggul
23 Juni 2021 10:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ferryal Abadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa minggu lalu ramai di beritakan oleh media bahwa Puan Maharani yang saat ini sedang menjabat Ketua DPR RI digadang-gadang akan dijadikan calon Presiden RI pada tahun 2024 oleh PDIP. Puan Maharani merupakan putri Presiden RI ke 5 Megawati Soekarno Putri yang juga Cucu dari Presiden RI ke 1 Soekarno. Namun dilihat dari survey yang dilakukan lembaga survey bahwa tingkat elektabilitas Puan Maharani tidak setinggi nama-nama lainya seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ridwan Kamil bahkan Ganjar Pranowo yang merupakan sama-sama dari PDIP.
ADVERTISEMENT
Anak mantan Presiden mencalonkan Presiden atau anak mantan Perdana Menteri mencalonkan Perdana Menteri merupakan hal yang biasa di dunia politik. Bahkan di negara lain juga banyak yang mengalami seperti Presiden Amerika George H W Bush dan George W Bush, Presiden Suriah Bashar Al Assad dan Hafez Al Assad, Perdana Menteri Pakistan Zulfikar Ali Butho dan Benazir Butho. Mereka mampu memenangkan pemilu yang diselenggarakan negaranya dan menjadikan anak mantan presiden atau mantan perdana menteri menjadi pemimpin di negaranya.
Di Indonesia juga terjadi hal yang sama. Anak mantan Presiden mencalonkan atau di calonkan untuk menjadi Presiden. Pada level di bawah Presiden sebenarnya justru sudah sering terjadi pada jabatan Gubernur,Walikota atau Bupati di suatu daerah. Ada yang berhasil dan ada yang gagal mengikuti jejak orang tuanya. Namun untuk anak mantan Presiden mencalonkan menjadi Presiden belum pernah ada yang berhasil. Megawati menjadi Presiden bukan karena dipilih sewaktu pemilihan presiden namun karena pada saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden dan Presiden saat itu Gus Dur berhenti menjadi Presiden karena adanya tekanan politik.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2004 Pemilihan Presiden pertama secara langsung Megawati yang berpasangan Hasyim Muzadi tidak memenangkan Pilpres 2004 dan dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla. Di tahun 2009 Megawati berpasangan dengan Prabowo juga tidak memenangkan Pilpres dan SBY terpilih kembali untuk ke dua kalinya bersama Budiono. Megawati masih lebih beruntung karena masih bisa ikut Pilpres walau tidak menang di bandingkan anak Presiden lainnya seperti anak Presiden Soeharto sama sekali tidak bisa maju sampai tahap Pilpres. Anak-anak Soeharto yang terjun ke politik seperti Hutomo Mandala Putra dan Titek Hediati sama sekali tidak pernah masuk dalam bursa Pilpres. Anak dari Presiden Habibie sama sekali tidak terlibat dalam politik walau secara kualitas memadahi. Anak dari Presiden Gus Dur walau sering terlibat dalam aktivitas politik namun juga tidak bisa muncul ke permukaan. Yang agak menonjol saat ini adalah Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) putera dari Presiden SBY. Di beberapa survey angka elektabilitasnya AHY lebih baik walau pada saat mencalonkan menjadi Gubernur DKI tidak mendapat suara terbanyak. Adiknya AHY yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang terjun ke politik lebih dulu juga tidak pernah muncul dalam bursa Pilpres. Putera Presiden Joko Widodo saat ini menjabat sebagai Walikota Solo Gibran Rakabuming saat ini memang belum masuk dalam survey namun kita lihat 5-10 tahun kedepan apakah elaktabilitasnya mampu masuk dalam bursa pilpres dimasa yang akan datang seperti orang tuanya Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Menjadi anak mantan Presiden mempunyai keuntungan lebih dikenal oleh masyarakat. Rata-rata mereka juga mempunyai pendidikan dan ekonomi yang lebih baik namun semua itu bukan jaminan untuk bisa terpilih menjadi Presiden. Logistik kampanye juga memadadai. Jika mencalonkan menjadi Anggota DPR lebih mudah mendapatkan suara terbanyak sehingga rata-rata anak mantan Presiden mampu menjadi anggota DPR terpilih. Namun ketika masuk ke Pilpres sepertinya mereka belum mampu bisa memikat rakyat.
Pada dasarnya rakyat tidak mempermasalahkan siapa yang menjadi Presiden dari manapun termasuk anak mantan Presiden karena yang terpenting bisa membawa Indonesia lebih maju. Namun ada faktor yang menyebabkan anak mantan Presiden belum menjadi pilihan rakyat untuk menjadi Presiden. Diantaranya faktor penyebabnya. Pertama, Anak mantan Presiden tidak teruji dan tidak dekat dengan rakyat. Anak mantan Presiden menurut kacamata rakyat biasa hidup enak penuh dengan fasilitas. Intinya tidak tahu atau tidak pernah merasakan penderitaan rakyat. Berbeda dengan para orang tuanya yang pernah merasakan hidup dalam kesulitan khususnya kesulitan ekonomi. Kedua, Gaya kepemimpinannya sudah di ketahui rakyat sehingga rakyat menilai bahwa ketika anaknya menjadi Presiden kebijakannya tidak akan jauh berbeda atau bahkan orang tuanya bisa mencapurinya merasa punya pengalaman. Ketiga, Rakyat tidak menginginkan politik dinasti karena bukan kerajaan yang turun temurun menjadi Presiden dan memberikan kesempatan kepada keluarga yang lain untuk menjadi Presiden. Pertimbangan tersebut mungkin bersifat subjektif namun pada kenyataannya saat ini anak Presiden belum mampu menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk menjadi Presiden. Tentu mereka tetap mempunyai peluang yang tinggi untuk menjadi Presiden jika diiringi oleh kerja keras pribadi anak Presiden tersebut dan tim kampanyenya.
ADVERTISEMENT
Ferryal Abadi, Sekretaris PD Muhammadiyah Kabupaten Bekasi