Generasi Zoom

Ferryal Abadi
Lecturer/Socioprenuer/Writer
Konten dari Pengguna
8 Juli 2020 6:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ferryal Abadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Zoom. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Zoom. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
Arti generasi dalam kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ) adalah sekalian orang yang kira-kira sama waktu hidupnya ; angkatan ; turunan. Di Indonesia ada generasi 28, 45, 66 dan juga 98 menurut tahun kejadian politik. Begitu juga ada generasi baby boomer, generasi X, Y, Z atau generasi milineal bahkan ada generasi zoomer, semua itu berdasarkan jarak tahun dari perubahan karakteristik atau gaya hidup.
ADVERTISEMENT
Saat ini kita hidup pada waktu yang sama pada kejadian yang sama diseluruh dunia terkena wabah Covid-19 di tahun 2020. Kini kita memasuki era Covid-19 yang memunculkan generasi Zoom dengan karakteristik baru dalam tatanan kehidupan. Setiap generasi mempunyai ciri kekhasan yang unik dan bisa merubah perilaku konsumen dan perilaku organisasi.
Aplikasi online meeting Zoom menjadi sangat populer sejak adanya Covid-19. Eric Yuan sebagai CEO Zoom kini masuk menjadi daftar orang terkaya dunia versi Forbes dengan kekayaan sebesar 5,5 milliar dolar USA atau sekitar Rp. 89,6 Triliyun. Kenaikan popularitas ini mengalahkan aplikasi lain seperti FaceTime milik Apple, Skype milik Microsoft dan Hangout Met milik Google. Di Indonesia Zoom masih paling banyak digunakan oleh personal, dunia pendidikan maupun bisnis walau Zoom sempat terkena masalah keamanan data tapi sepertinya tidak berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi Zoom.
ADVERTISEMENT
Generasi Zoom tumbuh dan berkembang didalam Covid-19. Awalnya tidak semua tahu tentang Zoom atau ada sudah tahu tapi tidak mau menggunakan. Kalo bekerja di perusahaan multinasional/global mungkin Zoom sering dipakai untuk rapat dengan karyawan dengan lokasi di diberbagai wilayah.
Indonesia sebagai salah satu negara yang berdampak Covid-19. Salah satu dampaknya adalah seluruh aktivitas pekerjaan dan aktivitas pendidikan terhenti. Dari perusahaan kecil hingga besar terhenti dan sekolah dari mulai TK sampai kuliah S3 juga terhenti. Aktivitas masyarakat antar wilayah juga terhenti lokal maupun internasional. Sehingga masyarakat tidak bisa berinteraksi secara langsung.
Pada awal penerapan work form home akibat pemerintah memberlakukan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) maka praktis seluruh kegiatan ekonomi dan pendidikan menjadi lumpuh dan saat itu aplikasi Zoom menjadi populer. Perusahaan-perusahaan mulai mengadakan rapat termasuk kantor pemerintahan. Sekolah yang sama sekali tidak pernah menggunakan Zoom akhirnya menggunakan di pagi hari untuk memberikan materi pelajaran kepada siswa-siswinya. Kampus yang tidak mempunyai aplikasi online learning terpaksa menggunakan Zoom untuk memberikan materi perkuliahaan. Setelah Zoom meeting banyak di pakai kemudian mulai banyak untuk dilakukan seminar online dengan fasiltas Zoom Webinar yang pesertanya bisa ratusan hingga ribuan dari yang gratis hingga berbayar. Setiap hari dalam 24 jam akhirnya kita tidak lepas dari penggunaaan Zoom Meeting maupun Zoom Webinar. Di hari lebaran ketika kita tidak mudik dan berkumpul maka kita menggunakan Zoom untuk bersilahturahmi. Reuni dilakukan menggunakan Zoom bahkan ketika salah satu keluarganya yang meninggal karena tidak bisa hadir dilakukan menggunakan Zoom dalam prosesi pemakaman. Menikah karena tidak bisa mengadakan resepsi menggunakan Zoom. Wisuda TK hingga lulus Doktoral menggunakan Zoom. Ujian sekolah hingga promosi Doktoral juga menggunakan Zoom. Awal tahun ajaran dan awal perkuliahan kemungkinan akan menggunakan Zoom. Dan selama satu semester ke depan Zoom akan tetap digunakan.
ADVERTISEMENT
Sampai kapan Zoom ini akan digunakan. Mungkin akan digunakan seterusnya walau jika pandemi ini sudah usai maka terjadi pengurangan penggunakan Zoom. Lepas dari segala manfaat Zoom yang harus di antisipasi adalah interaksi sosial akan menjadi berkurang. Jika interaksi sosial berkurang bisa menyebabkan kepekaan dan kepedulian sosial akan berkurang. Zoom menjadi suatu kebiasaan baru dalam era Covid -19 ini. Kini di setiap smartphone dan laptop udah terinstall aplikasi Zoom. Jarak bukan menjadikan suatu masalah jika ingin berkumpul bersama dengan kolega, teman, saudara atau keluarga.
Ferryal Abadi, Dosen Magister Manajemen, Kalbis Institute, Jakarta.