Konten dari Pengguna

Mengoptimalkan Peran Puskesmas

Ferryal Abadi
Dosen FEB Universitas Esa Unggul
26 Februari 2021 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ferryal Abadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gedung Puskesmas Ngroto, Blora, Jateng. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung Puskesmas Ngroto, Blora, Jateng. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang lebih dikenal Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang dialami oleh masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah dan di daerah-daerah yang tidak terjangkau akses kesehatan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga Agustus 2019, Puskesmas di Indonesia berjumlah sebanyak 9.993 unit, tersebar di 254 Kabupaten di 34 Provinsi. Namun, dari data tersebut, belum semua kecamatan tersedia Puskesmas. DKI Jakarta memiliki rasio paling tinggi tersedianya Puskesmas di Kecamatan, sedangkan Papua dan Papua Barat mempunyai rasio terendah tersedianya Puskesmas.
Bagi sebagian masyarakat, Puskesmas sangat bermanfaat. Biaya pengobatan gratis dan harga obat yang murah menjadi solusi alternatif bagi masyarakat menengah ke bawah. Ibu yang melahirkan juga banyak ditangani oleh bidan-bidan yang ada di Puskesmas, begitu pun balita-balita menjadi balita yang sehat merupakan salah satu manfaat adanya Puskesmas.
Bagi masyarakat menengah ke atas mungkin hanya datang ketika akan mendaftar haji karena surat keterangan sehat dari Puskesmas merupakan salah satu syarat pendaftaran.
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 ini, peran puskesmas semakin vital. Dari fungsi edukasi, pendataan hingga penanganan dini pasien COVID-19 sangat diperlukan. Apalagi di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh akses kesehatan.
Di banyak daerah juga tersedia Puskesmas Keliling (Pusling) dan juga ada Puskesmas Keliling Perairan (Perahu). Pusling ini merupakan penunjang bagi puskesmas untuk menjangkau masyarakat. Namun banyak juga fasilitas Puskesmas yang belum memadai, sehingga bisa mengganggu pelayanan kesehatan di daerah yang memerlukan layanan kesehatan.
Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan wilayahnya yang luas, memang sebaiknya mempunyai sistem mitigasi kesehatan yang baik.
Tantangan ke depan dalam menangani berbagai macam penyakit yang sudah ada maupun penyakit yang baru ada seperti COVID-19 sudah harus dipersiapkan sejak dini. Ditambah banyaknya bencana yang melanda Indonesia dari mulai banjir, tanah longsor, gempa bumi, hingga meletusnya gunung api.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara yang rawan bencana maka pusat pelayanan kesehatan pun sangat menopang korban-korban dari masyarakat akibat bencana alam tersebut. Karena itu, peran Puskesmas harus dioptimalkan.
Pertama, fasilitas sarana dan prasarana harus dilengkapi. Jika ada yang rusak dan tidak berfungsi harus segera diganti yang baru. Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan jenjang pertama tentu akan menjadi ujung tombak. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, terdapat aturan standar sarana dan prasarana dari Puskesmas. Pemerintah daerah maupun pusat harus benar-benar menganggarkan sarana dan prasarana ini.
Kedua, ketersediaan sumber daya manusia. Jumlah dokter kita memang masih kurang, karena itu, universitas harus bisa menyediakan dokter-dokter berkualitas baik dan berperilaku baik. Tidak hanya kompetensi, namun kemampuan dokter untuk menyesuaikan lingkungan di sekitarnya harus dimiliki, karena tingkat stres di Puskesmas lebih tinggi dibandingkan bekerja di rumah sakit yang lebih nyaman. Kadang dokter di daerah harus bekerja sendirian dan melakukan pekerjaan selain dokter. Begitu pun tenaga perawat, bidan, petugas farmasi, hingga sopir ambulans.
ADVERTISEMENT
Ketiga, mungkin sudah saatnya puskesmas ada di setiap desa atau kelurahan. Selama ini ada poskesdes atau Pos Pelayanan Desa. Poskesdes ini dibentuk untuk menyediakan pelayanan dasar bagi masyarakat desa dan menjadi binaan Puskesmas. Kini sudah saatnya poskesdes ditingkatkan sekelas Puskesmas.
Dengan optimalisasi Puskesmas maka kesehatan masyarakat Indonesia lebih terjamin. Selain itu Indonesia sebagai negara yang rawan bencana cepat melakukan langkah darurat dalam menangani korban bencana. Ketika salah satu daerah terkena bencana maka daerah yang aman bisa membantu daerah yang terkena bencana. Selain itu kita juga sudah siap melawan virus-virus baru yang akan menyerang masyarakat di masa depan.
Ferryal Abadi, Dosen FEB Univesitas Esa Unggul, Jakarta