Konten dari Pengguna

UMKM Go Digital

Ferryal Abadi
Dosen FEB Universitas Esa Unggul
27 Desember 2021 21:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ferryal Abadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun 2021 perekonomian sudah mulai mengalami perbaikan karena pandemi relatif sudah terkendali di 3 bulan terakhir. Berharap di tahun 2022 perekonomian sudah kembali pulih dan stabil walau 1- 2 tahun kedepan akan masuk fase tahun politik yang tentunya akan kembali mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi. Program vaksinasi sudah berjalan dengan baik di seluruh wilayah Indonesia. Dengan catatan kondisi pandemi bisa teratasi di 2022 termasuk mengatasi berbagai varian virus baru maka seharusnya UMKM di tahun 2022 sudah bisa beraktivitas normal. UMKM akan menjadi ujung tombak dalam pemulihan ekonomi. Seperti krisis-krisis tahun sebelumnya UMKM menjadi basis pertumbuhan ekonomi dibanyak negara. IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,9%, dan ini adalah peluang bagi pengembangan UMKM pasca krisis akibat pandemi.
ADVERTISEMENT
Pemerintah mengajak usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk menjalankan usahanya berbasis digital. Pengalaman selama masa pandemi covid-19 UMKM yang berbasis digital bisa bertahan dalam menghadapi krisis akibat berbagai pembatasan kegiatan masyarakat. Trend ini akan terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Perubahan teknologi menyebabkan perilaku konsumen mengalami perubahan dan mau tidak mau pelaku UMKM harus mengikuti perkembangan teknologi agar tidak kehilangan konsumennya. Konsumenpun saat ini sudah mulai terbiasa melakukan transaksi digital dari mulai mencari barang hingga melakukan transaksi pembayaran.
Bagi sebagian UMKM ini tentu sangat menyulitkan khususnya di UMKM di daerah karena sudah terbiasa buka toko atau offline. Belum lagi harus belajar berbagai aplikasi yang tentunya akan memusingkan pelaku UMKM. Tidak simple dan rumit. Selain ini jaringan internet yang tidak stabil diberbagai daerah dan kondisi daerah yang berbeda-beda. Biasa konsumen langsung transaksi memberikan uang cash dan barang bisa langsung dibawa pulang.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi tidak bisa dihindari oleh UMKM. Banyak manfaat yang didapatkan dari UMKM jika menggunakan digital diantaranya memperluas jaringan penjualan. Jika produk yang dipasarkan melalui digital seperti sosial media atau e commerce maka konsumen yang berada diluar daerah produk tersebut dijual bisa membeli. Contoh ketika produk telur asin Brebes dipasarkan lewat sosial media atau e commerce maka konsumen yang berada di luar Brebes bisa membelinya tanpa harus datang ke Brebes. Pangsa pasar yang luas bisa menambah omset penjualan dibandingkan hanya pasif menunggu datang konsumen datang ke toko. Manfaat lainnya segala transaksi keuangan menggunakan digital sehingga lebih mudah tercatat, aman dari virus dan terhindar uang palsu atau uang rusak.
Tantangan kedepan adalah bagaimana pemerintah bisa mengedukasi para UMKM mau menjual produknya secara digital. Pemerintah lewat kementerian terkait seperti Kemenparekraf atau Kemenkop & UKM terus berusaha mengajak UMKM untuk mengenal dan mengembangkan dunia digital. Dengan berbagai program pemulihan ekonomi diharapkan UMKM bisa menjadi ujung tombak menggerakan sektor rill dan menjaga dunia usaha tetap kondusif. Mampu mengatasi pengangguran yang tentunya meningkat akibat pandemi ini. Kemudian tumbuh para wirausaha mandiri yang bisa membantu membangun perekonomian Indonesia di masa depan.
ADVERTISEMENT
Ferryal Abadi, Dosen FEB Universitas Esa Unggul, Jakarta.