news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mencicipi Kuliner Legendaris Depot Hok Lay di Malang

Fery Arifian
Blogger based in Malang
Konten dari Pengguna
19 Mei 2019 14:53 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fery Arifian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Depot Hok Lay tampak depan (Foto: Fery Arifian)
zoom-in-whitePerbesar
Depot Hok Lay tampak depan (Foto: Fery Arifian)
ADVERTISEMENT
Tidak hanya terkenal dengan udara sejuknya saja, Kota Malang juga terkenal dengan keanekaragaman kuliner legendaris yang masih menjadi pilihan para wisatawan yang ingin berkunjung. Salah satu tempat makan legendaris itu berada di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Klojen, Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Terkenal lewat menu Cwie Mie, Lumpia Semarang, dan Es Fosconya yang melegenda, membuat Depot Hok Lay masih menjadi primadona di hati para pengunjung yang kebetulan sekadar mampir ataupun berwisata ke Kota Malang. Ya, Depot Hok Lay yang sudah ada sejak tahun 1946 ini masih menjadi acuan bagi para pelancong untuk merasakan sajian kuliner legendaris Kota Malang sembari bernostalgia.
Suasana Depot Hok Lay yang masih otentik dan tempo dulu (Foto: Fery Arifian)
Depot Hok Lay, berada tidak jauh dari lokasi Alun-alun Kota Malang dan kompleks Pasar Besar Malang. Sehingga para pengunjung dapat dengan mudah menemukan lokasi tempat ini. Lebih dari 70 tahun sudah bangunan Depot Hok Lay berdiri kokoh menghiasi pinggiran Jalan KH. Ahmad Dahlan. Bangunannya yang masih asli dan otentik ini memang menyimpan sejuta cerita dari masa awal kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kali ini saya berkesempatan untuk mencicipi sajian kuliner legendaris di sini. Cwie mie, Lumpia Semarang, dan Es Fosco, beberapa menu fenomenal yang ada di sini. Tidak heran jika menu-menu tersebut selalu dipesan para pengunjung, karena Depot Hok Lay menyajikan beberapa menu itu dengan menjaga cita rasa resep yang tidak pernah berubah sejak awal berdiri.
Meja bersekat di Depot Hoklay (Foto: Fery Arifian)
Saat saya memasuki tempat ini, suasana Malang tempo dulu memang benar-benar terasa. Bangunan yang luasnya kurang lebih sekitar 8x4 meter ini masih menggunakan ubin lantai zaman dulu. Beberapa meja panjang juga terlihat berjajar di tembok bangunan. Tiga buah meja panjang di sebelah kiri dilengkapi dengan sekat motif kain zaman dulu, sedangkan tiga meja lain di sebelah kanan dibiarkan terbuka tanpa sekat. Setiap mejanya terdapat enam sampai tujuh kursi yang cukup untuk satu rombongan keluarga.
ADVERTISEMENT
Saya memesan beberapa menu yang selalu dipesan pengunjung yaitu Cwie Mie, Lumpia Semarang, dan Es Fosco. Sebagai tambahannya saya juga memesan Lomie. Dan pesanan saya pun akhirnya datang semua.
Pertama saya mencicipi Lumpia Semarangnya. Tekstur kulit Lumpia yang saya pesan ini begitu crispy dan lembut. Rasa rebung dan wortelnya begitu kuat saat saya mengunyah Lumpia ini. Ditambah lagi kesan gurih yang saya dapat sembari sesekali mencelupkan irisan lumpia ini ke saus tauco yang disandingkan bersama dengan Lumpia.
Lumpia Semarang Depot Hok Lay (Foto: Fery Arifian)
Rasanya memang sedikit berbeda dari Lumpia Semarang yang cenderung manis. Lumpia di Depot Hoklay ini disesuaikan dengan selera lidah orang Malang yang lebih suka dengan rasa masakan gurih. Rasa gurih Lumpia Depot Hok Lay seharga Rp 20.000 ini, sukses menggoyang lidah saya.
ADVERTISEMENT
Kedua, saya mencicipi menu Cwie Mienya. Cwie Mie adalah olahan mie khas Malang yang hampir mirip dengan mie ayam. Tapi yang membedakan adalah topping daging ayam cincang yang disajikan di atas cwie mie, ditambah dengan taburan bawang goreng dan irisan daun bawang atau seledri.
Tak ketinggalan juga pangsit goreng berbentuk seperti mangkuk yang jadi pelengkap menu cwie mie. Cwie mie juga menggunakan kuah yang lebih bening dibandingkan kuah mie ayam pada umumnya.
Cwie mie Depot Hok Lay yang nikmat dan gurih kesukaan saya (Foto: Fery Arifian)
Rasa cwie mie ini benar-benar cocok di lidah saya. Rasa gurih dan asin bercampur menjadi satu sehingga menghasilkan rasa yang nikmat. Apalagi irisan daging ayam cincangnya juga menambah kenikmatan rasa olahan mie ini. Harga untuk satu porsi pangsit cwie mie dengan bakso adalah Rp 25.000.
ADVERTISEMENT
Ada juga Lomie, sajian kuliner mie yang berbeda dari cwie mie yang saya santap tadi. Lomie adalah sajian mie dengan kuah. Disajikan dengan daging ayam cincang, sawi, taoge, dan suwiran bawang goreng. Kuah pada Lomie ini sedikit lebih kental, karena dicampur dengan tepung maizena. Sangat cocok disantap ketika masih panas. Harga seporsi Lomie Rp 22.000.
Lomie, sajian mie dengan kuah kental (Foto: Fery Arifian)
Nah, setelah kenyang menyantap makanan tadi, kemudian saya mencoba Es Fosco yang katanya fenomenal ini. Es Fosco adalah susu cokelat dingin yang dibuat dari susu sapi murni. Jadi rasa yang dihadirkan Es Fosco ini pun benar-benar unik. Manis, gurih, dan sedikit asin, semua bercampur menjadi satu.
Tak heran kalau Es Fosco ini begitu fenomenal, karena sangat jarang ditemukan di manapun. Penyajiannya juga unik, tidak menggunakan gelas pada umumnya, tapi disajikan di dalam botol coca-cola. Benar-benar unik dan otentik. Harga sebotol Es Fosco ini Rp 13.000.
Es Fosco yang begitu fenomenal (Foto: Fery Arifian)
Buat kamu yang penasaran dengan kuliner legendaris di Depot Hoklay ini, kamu bisa datang dari pukul 09.00 - 13.00 WIB dan pukul 17.00 - 20.30 WIB saja. Karena di luar jam itu tempat makan legendaris ini tutup.
ADVERTISEMENT
Oiya, Depot Hoklay ini buka setiap harinya, namun di hari Selasa tempat ini hanya buka dari pukul 17.00 - 20.30 WIB saja. Pastikan kamu mengajak keluarga dan teman buat ke sini ya. Dan siap-siap juga saat datang ke sini kamu harus rela antre di depan bangunan, karena hanya ada enam meja yang disediakan di sini.
Jadi, kamu tertarik buat mencicipi kuliner legendaris yang satu ini? Share di kolom komentar ya!