Konten dari Pengguna

Ubrug: Lebih dari Sekadar Hiburan, Warisan Budaya Banten

Fery Agustian
Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi S1 Ilmu Komunikasi
26 Oktober 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fery Agustian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampilan ubrug di SMAN 2 Pandeglang sumber : ( galeri pribadi )
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan ubrug di SMAN 2 Pandeglang sumber : ( galeri pribadi )
ADVERTISEMENT
Asal-Usul dan Makna Ubrug
Kata "ubrug" sendiri berasal dari kata "brug" yang dalam bahasa Sunda berarti bangunan darurat atau tempat bekerja sementara. Dulu, pertunjukan ubrug sering diadakan di tempat-tempat sederhana seperti gubuk di sawah atau ladang. Hal ini mencerminkan asal-usul ubrug sebagai kesenian rakyat yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat pedesaan.
ADVERTISEMENT
Ubrug tidak hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga memiliki fungsi sosial yang penting. Pertunjukan ubrug seringkali diadakan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting seperti panen, hari raya, atau sebagai bentuk syukur atas hasil bumi yang melimpah. Selain itu, ubrug juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral, kritik sosial, atau bahkan sindiran terhadap situasi politik yang terjadi.
Unsur-Unsur Utama dalam Ubrug
Pertunjukan ubrug memiliki beberapa unsur utama yang saling melengkapi, yaitu:
Lakon: Lakon dalam ubrug biasanya mengangkat tema-tema kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti cinta, persahabatan, keluarga, atau masalah sosial.
Musik: Musik yang mengiringi pertunjukan ubrug adalah musik tradisional Sunda yang menggunakan berbagai macam alat musik seperti gamelan, kendang, dan kecrek.
ADVERTISEMENT
Tari: Gerakan tari dalam ubrug bersifat improvisasi dan disesuaikan dengan iringan musik serta lakon yang sedang dimainkan.
Komedi: Unsur komedi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ubrug. Lawakan yang disampaikan oleh para pemain biasanya bersifat jenaka dan seringkali menyindir tingkah laku manusia.
Tantangan dan Pelestarian
Seiring dengan perkembangan zaman, kesenian ubrug menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya minat generasi muda, persaingan dengan hiburan modern, dan minimnya dukungan dari pemerintah. Namun, upaya pelestarian ubrug terus dilakukan oleh para seniman dan komunitas yang peduli terhadap warisan budaya bangsa.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan ubrug antara lain:
Pendidikan: Memperkenalkan kesenian ubrug kepada generasi muda sejak dini melalui pendidikan di sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler.
ADVERTISEMENT
Pementasan: Mengadakan pertunjukan ubrug secara rutin baik di tingkat lokal maupun nasional.
Dokumentasi: Melakukan dokumentasi terhadap seluruh aspek kesenian ubrug, mulai dari sejarah, tokoh, hingga repertoar lakon.
Pengembangan: Mengembangkan bentuk-bentuk pertunjukan ubrug yang lebih kontemporer tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisionalnya.
Ubrug adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut kita lestarikan. Dengan segala keunikan dan pesonanya, ubrug tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi cerminan identitas dan nilai-nilai luhur masyarakat Banten.