Melestarikan Budaya Jawa Lewat Wayang

Fia Khofifah Paramadina
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
20 Mei 2022 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fia Khofifah Paramadina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
CREDIT : PENULIS
zoom-in-whitePerbesar
CREDIT : PENULIS
ADVERTISEMENT
PURWOKERTO - Sebelum mengenal tulisan dan masih berpegang pada paham animisme, wayang telah menjadi instrumen bagi masyarakat kuno untuk bercerita. Pementasan wayang menjadi media tutur yang melibatkan nilai magis religius.
ADVERTISEMENT
Di dalam museum wayang Banyumas ini, terdapat banyak jenis wayang. Dari wayang kulit, wayang golek, wayang golek purwa, wayang suluh, wayang suket, dan masih banyak lainnya.
Wayang-wayang di museum ini tertata rapi didalam lemari kaca, beserta penjelasan atau sejarah wayang tersebut agar pengunjung dapat mengerti. Seperti, wayang suluh yang fungsinya untuk memberikan penyuluhan, penerangan dan membangkitkan semangat perjuangan. Wayang suluh ini merupakan peningkatan dari wayang wahana yang diciptakan oleh Raden Mas Soedarto Hardjowahono.
Wayang yang menjadi ikon kota Banyumas yakni wayang kulit, yang tempo dulu dibuat pada masa Kerajaan Pajang. Wayang kulit adalah warisan budaya yang bernilai tinggi, karena merupakan sebuah seni kriya, dan penggabungan dari sastra, seni musik, sampai seni rupa. Bukan hanya terkenal di Indonesia, wayang kulit sudah dikenal di mata dunia yang dibawa oleh pedalang terkenal Ki Purbo Asmoro. Dalam pertunjukannya, wayang kulit menampilkan kisah dan cerita Mahabarata atau Ramayana.
ADVERTISEMENT
Masuknya unsur kebudayaan asing ke Indonesia akan mengakibatkan tergesernya budaya asli bangsa Indonesia termasuk wayang. Jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus bukan hal mustahil kesenian wayang akan lenyap dari Indonesia dan generasi anak cucu tidak dapat lagi melihat dan mengenal wayang. Untuk itu diperlukan berbagai usaha agar kesenian wayang tetap lestari. Seperti adanya museum wayang di Banyumas ini sangat membantu anak muda untuk mempelajari wayang dan melestarikannya.
credit : penulis
credit : Penulis