Konten dari Pengguna

Perubahan Iklim: Mitigasi dan Adaptasi untuk Kesejahteraan bersama

Fiantika yuni Rosayanti
Mahasiswi PGMI UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan
20 Oktober 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fiantika yuni Rosayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi iklim, sumber: (https://www.pexels.com/id-id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi iklim, sumber: (https://www.pexels.com/id-id)
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim merupakan berubahnya pola cuaca ataupun intensitas unsur iklim pada waktu biasanya terhadap rata-rata 30 tahun. Perubahan iklim ialah suatu perubahan dalam kondisi cuaca rata-rata atau perubahan dalam distribusi kejadian cuaca terhadap kondisi rata-ratanya. Secara umum, perubahan iklim berlangsung dalam waktu yang cukup lama (slow pace) dan berubah secara lambat (slow onset). Perubahan iklim yang terjadi secara perlahan dikarenakan berbagai macam peristiwa ekstrem yang terjadi pada berbagai macam iklim yang berlangsung secara terus-menerus. Di dalam iklim terdapat komponen-komponen perubahan iklim, yaitu suhu, kelembapan, curah hujan, evaporasi, arah dan kecepatan angin, serta awan.
ADVERTISEMENT
Iklim adalah kebiasaan cuaca yang terjadi di suatu tempat atau daerah. Iklim di suatu tempat dipengaruhi oleh letak lintang, lereng, ketinggian, serta seberapa jauh jarak tempat tersebut dari perairan dan juga keadaan arus lautnya. Iklim di permukaan bumi dapat dibedakan antara lain:
• Iklim kutub (polar climate). Iklim ini dicirikan dengan suhu udara yang sangat rendah.
• Iklim tengah (temperate climate). Iklim jenis ini terdapat di lintang tengah antara kawasan kutub dan kawasan tropis, namun batasnya tidak jelas.
• Iklim subtropis (subtropical climate). Ciri utama dari iklim ini adalah kemarau di musim panas dan hujan di musim dingin.
• Iklim tropis (tropical climate). Iklim ini dicirikan oleh suhu yang selalu tinggi dan variasi tahunannya kecil.
ADVERTISEMENT
• Iklim khatulistiwa (equatorial climate). Ciri iklim ini memiliki variasi suhu harian kecil dan hujan terjadi di sembarang waktu. Di samping itu, dalam setahun musim hujan maksimum terjadi dua kali.
Dari kelima macam iklim yang ada di permukaan bumi tersebut, Indonesia termasuk dalam iklim tropis karena terletak di wilayah tropis dan diapit oleh dua Samudera yaitu Samudra pasifik dan Samudera hindia. Negeri ini juga dipengaruhi oleh angin muson barat dan muson timur, karena letaknya berada diantara dua bedua yaitu Asia dan Australia. Pada umumnya musim hujan berlangsung dari bulan oktober dan berakhir pada bulan April. Pada musim tersebut bertiup angin muson barat laut sedangkan musim kemarau berlangsung dari bulan mei dan berakhir pada bulan September.
ADVERTISEMENT
Menurut Drs. Hadi Widiatmoko, M.Si dalam buku Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia faktor penyebab mengenai perubahan iklim terbagi menjadi dua faktor kendali yaitu faktor umum (bersifat alamiah) dan faktor kendali khusus yang dipengaruhi oleh faktor manusia (Astrometeorologi). Fenomena perubahan iklim yang terjadi pada jutaan tahun lalu disebabkan oleh faktor alamiah karena variasi periodik dari orbit Bumi yang berpengaruh pada jumlah energi matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Sedangkan dari faktor kendali khusus perubahan iklim diperoleh berdasarkan data atau fakta dan hasil analisis indikator-indikator lingkungan yang berperan penting pada pemahaman kita tentang perubahan iklim dan faktor-faktor penyebabnya, contohnya Indikator suhu, indikator suhu dapat memberikan informasi mengenai intensitas penggunaan energi (peningkatan kendaraan bermotor, industri, dan lain sebagainya) ataupun kondisi suatu wilayah mengalami degradasi (misalnya deforestrasi, konversi lahan pertanian atau perkebunan menjadi perumahan).
ADVERTISEMENT
Dalam mengatasi perubahan iklim yang semakin nyata, penting bagi kita setiap individu untuk dibekali beberapa Langkah agar kita bisa mengurangi jejak karbon dan menjaga bumi untuk generasi mendatang. Berikut Langkah-langkah yang dapat kita terapkan diantaranya:
• Mendaur ulang sampah. Daur ulang mempromosikan praktik pengelolaan sampah yang yang jauh lebih baik. Dengan mengedukasi masyarakat tentang cara memilah sampah, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan meningkatkan efisiensi proses daur ulang.
• Hindari pembakaran hutan dan lahan. Pembakaran hutan merusak ekosistem dan mengancam spesies yang dapat mengurangi kemampuan alam untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Selain untuk tetap menjaga kelestarian hutan, pembakaran hutan juga berbahaya karena pembakaran hutan melepaskan karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer, hal ini yang dapat menyebabkan pemanasan global yang dilakukan akibat ulah manusia.
ADVERTISEMENT
• Menanam pohon. Penanaman pohon dapat memulihkan habitat alami, mendukung keanekaragaman hayati dan memperbaiki keseimbangan ekosistem, pohon juga menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer melalui fotosintesis yang membantu mengurangi gas rumah kaca.
• Beralih menggunakan sumber energi rendah emisi. Contohnya dari kayu bakar atau minyak tanah menjadi gas elpiji. Dengan menggunakan gas elpiji selain lebih untuk memudahkan dalam memasak juga dapat mengurangi asap yang dapat menyebabkan karbon dioksida (CO2) dan, polusi udara yang kurang sehat bagi kehidupan manusia.
Dari macam-macam upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi juga terdapat dampak dari perubahan iklim di Indonesia perubahan iklim dapat terjadi secara lambat maupun cepat dalam kurun waktu yang relative lama, berubahnya iklim disuatu wilayah menyebabkan dampak yang berbeda-beda diantaranya, Banyak spesies yang punah akibat dari perubahan iklim, karena dari perubahan iklim yang terjadi disuatu wilayah yang berbeda-beda suhu udara menjadi meningkat dan pola cuaca berubah dapat mengubah habitat alami yang membuatnya tidak layak bagi spesies tertentu untuk bertahan, selain itu ketersediaan makanan juga dapat mempengaruhi proses pertumbuhan makanan dan rantai makanan sehingga mengurangi ketersediaan makanan bagi spesies herbivora dan predator. Dampak perubahan iklim juga dapat Menyebabkan wabah penyakit meningkat, dikarenakan berubahnya cuaca menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit, contohnya seperti malaria dan demam berdarah, hal ini dikarenakan adanya peningkatan suhu global dan perubahan pola curah hujan karena nyamuk pembawa malaria dan demam berdarah lebih mudah berkembang biak di daerah yang lebih hangat dan lembab, memperluas area penyebaran mereka ke wilayah yang sebelumnya lebih sejuk. Selain itu perubahan iklim juga dapat memperburuk masalah air bersih terutama di suatu wilayah yang mengalami kekeringan. Keterbatasan air bersih juga dapat meningkatkan penyakit yang ditularkan melalui air seperti diare, disentri, dan tifus. Selain dapat menyebabkan wabah penyakit meningkat, dampak perubahan iklim juga dapat merugikan para petani karena Lahan pertanian berkurang dan tidak produktif, lahan pertanian berkurang dan tidak produktif dapat terjadi akibat dari perubahan iklim karena beberapa faktor diantaranya perubahan pola curah hujan, perubahan iklim menyebabkan curah hujan yang tidak teratur yang dapat menyebabkan banjir sehingga dapat merusak tanaman sedangkan kekeringan juga dapat terjadi akibat perubahan iklim ini maka tanah akan semakin kering dan sulit untuk ditanami tanaman yang dapat menurunkan angka produksi tanaman. Kemudian Tenggelamnya pesisir dan pulau-pulau kecil juga merupakan dampak dari suatu perubahan iklim di Indonesia, perubahan iklim yang terjadi mengakibatkan tenggelamnya pesisir dan pulau-pulau kecil khususnya di daerah Pantai karena kenaikan permukaan air laut diakibatkan suhu global meningkat karena pencairan es di kutub yang menyebabkan permukaan air laut naik. Selain itu abrasi yang kuat akibat badai atau cuaca ekstrem dikarenakan perubahan iklim dapat mempercepat pengikisan garis Pantai akibatnya lahan pesisir perlahan-lahan terkikis dan tenggelam. Selanjutnya Menurunnya kualitas air dapat terjadi akibat dari perubahan iklim menyebabkan musim kemarau yang lebih panjang sehingga debit Sungai, danau, dan sumber air lainnya berkurang, penurunan volume air meningkatkan konsentrasi polutan, karena tidak cukup air untuk melarutkannya akibatnya kualitas air menjadi lebih buruk. Selain itu banjir yang terjadi karena curah hujan yang tinggi dapat mengalirkan limbah maupun bahan kimia dari pabrik dapat merusak air sehingga kualitas air menurun.
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim merupakan fenomena jangka panjang yang melibatkan perubahan suhu global, gas rumah kaca, dan pola cuaca, yang dampaknya mencangkup kenaikan suhu global, perubahan pola curah hujan, kenaikan pola permukaan air laut dan cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi. Akibatnya kualitas air memburuk, lahan pertanian menjadi tidak produktif, serta pesisir dan pulau-pulau kecil tenggelam. Maka diperlukan upaya mitigasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta adaptasi yang membantu masyarakat beradaptasi terhadap dampaknya.
Fiantika Yuni Rosayanti: Mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan.