Aparatur Sipil Negara Pilih Discord atau Clubhouse?

Silvia Fibrianti
Perancang Peraturan Perundang-undangan, ASN di Kementerian Komunikasi dan Informatika
Konten dari Pengguna
21 Februari 2021 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Silvia Fibrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                 foto ilustrasi unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
foto ilustrasi unsplash.com
ADVERTISEMENT
“Yuk, join Clubhouse!”,“Bro, kirimin dong invite-nya”, kata-kata ini sedang sering seliweran di media sosial tidak terkecuali di lingkungan Aparatur Sipil Negara. Clubhouse sebuah layanan audio-chat yang sedang digandrungi. Dikutip dari laman tekno kompas, clubhouse ini bisa diartikan sebagai platform untuk mengadakan diskusi virtual dengan topik tertentu yang nantinya dapat disaksikan secara langsung oleh pengguna lainnya. Berawal dari Elon musk pada tanggal 1 februari membagikan tautan sebuah ruang obrolan clubhouse di twitter dan mengunggahnya ke youtube.
ADVERTISEMENT
Clubhouse
Dengan clubhouse pengguna bisa membuat ruang obrolan secara langsung, ada interaktif dengan pendengar secara (real-time). Pengguna dapat memilih obrolan-obrolan menarik yang tersedia dalam ruang clubhouse dan membuat sebuah diskusi virtual. Pengguna bisa datang dan pergi sesuka hati. Clubhouse memberikan kesempatan untuk bisa berinteraksi langsung dengan orang-orang terkenal yang hadir dalam sebuah diskusi.
Eksklusivitas membuat clubhouse cepat popular di Indonesia. Clubhouse baru tersedia untuk perangkat telepon yang menggunakan sistem iOS. Bergabung di clubhouse, pengguna harus memiliki undangan terlebih dahulu. Setiap anggota akan mendapat kesempatan untuk mengundang dua orang.
Discord
Berbeda dengan clubhouse, discord yang diluncurkan pada tahun 2015 sudah tersedia bagi pengguna sistem iOS maupun Android. Layanan yang ditawarkan discord lebih luas. Discord memberikan fitur, pengguna bisa bertukar pesan teks dan audio, berbagi video, gambar, link, hingga musik. Discord menamai ruang-ruang yang disediakan dengan sebutan server. Server tersebut bisa diubah dan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
ADVERTISEMENT
Discord semakin terkenal karena games among us. Platform ini pada awalnya didirikan untuk komunitas games. Namun saat ini menjadi diperluas sampai dengan komunitas musik seperti K-pop. Discord menyediakan server atau channel untuk kita bisa berdiskusi yang disebut voice channel. Pengguna juga bisa berdiskusi sambil diiringi latar musik, layaknya sedang nongkrong di sebuah kafe. Musik dimainkan oleh sebuah BOT yang bernama groovy, musik yang tersedia sangat lengkap dari berbagai genre termasuk lagu daerah. Selain mendengarkan musik, pengguna juga bisa melakukan presentasi dengan berbagi layar kepada pengguna lain.
Clubhouse dan discord merupakan platform yang menyediakan layanan untuk berjejaring. Bagi seorang aparatur sipil negara, jejaring menjadi salah satu hal yang penting untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi di pemerintahan. Kedua platform tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan tentu saja semua bergantung pada preferensi setiap individu.
ADVERTISEMENT
Bagi pengguna perangkat dengan sistem Android, clubhouse tentu saja bukan pilihan. Sedangkan bagi pengguna perangkat dengan sistem iOS, clubhouse merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Selain itu, kebutuhan juga menentukan bagaimana seorang aparatur sipil negara menggunakan platform dalam berjejaring. Kebutuhan tersebut ditentukan oleh fitur apa saja yang dibutuhkan dan seberapa luas jangkauan pengguna yang akan disasar. Kondisi pandemi memang akhirnya memaksa semua dilakukan secara virtual termasuk dalam berjejaring.
Jejaring tidak selalu didapat dari sebuah media sosial, jejaring juga didapat karena adanya investasi atas sebuah interaksi yang juga dilakukan dalam bentuk fisik, dalam waktu yang cukup lama, atau sudah tumbuhnya kepercayaan antar individu. Apa pun platformnya, aparatur sipil negara harus saling berkolaborasi dan bersinergi. Sehingga tugas negara menjadi lebih ringan, efisien, dan efektif, seperti peribahasa “ringan sama dijinjing, berat sama difficult”.
ADVERTISEMENT