Semua karena Pandemi COVID-19 (2)

Silvia Fibrianti
Perancang Peraturan Perundang-undangan, ASN di Kementerian Komunikasi dan Informatika
Konten dari Pengguna
2 Maret 2021 15:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Silvia Fibrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi unsplash
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi unsplash
ADVERTISEMENT
Satu tahun sudah pandemi berjalan, apa yang bisa dimaknai? Banyak. Mulai hal yang penting banget sampai yang receh. Tepatnya 2 Maret 2020 pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif coronavirus disease 2019 (COVID-19) pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT

Transformasi ke digital

Melanjutkan part 1, pandemi memaksa kita untuk mengubah mindset dan cara kita dalam beraktivitas. Transformasi ke digital adalah sebuah keniscayaan, dimulai dari pertemuan, pameran, belajar mengajar dilakukan secara daring. Pada saat itulah kita mulai mengenal platform zoom, google meet, google hangout, webex, microsoft team yang sebenarnya sudah ada sebelum pandemi muncul.
Dalam kegiatan belajar mengajar, tenaga pendidik dan dosen mulai menggunakan platform daring untuk membantu dalam proses belajar mengajar. Selain pertemuan secara daring, proses bisnis dari sebuah pekerjaan administrasi pun beralih ke digital. Semua dokumen ditanda tangani menggunakan tanda tangan digital, dokumen yang diproses juga merupakan dokumen digitalisasi.
Pada masa pandemi, kesehatan menjadi perhatian utama. Menjaga kesehatan melalui berolahraga di tengah keterbatasan ruang gerak, membuat kita mencari jalan untuk tetap bisa berolahraga walau hanya di dalam rumah. Pada saat itu, kita mengenal adanya kelas olahraga secara daring, walaupun sebetulnya hal ini sudah ada sebelum pandemi. Namun, kita baru memanfaatkannya saat pandemi.
ADVERTISEMENT
Transaksi digital selama pandemi sangat diminati masyarakat. Berdasarkan catatan Bank Indonesia, transaksi digital meningkat 37,8 persen secara tahunan. Penggunaan uang elektronik pun meningkat 24,42 persen (yoy).
Selain transaksi digital, bank digital juga sedang menjadi tren. Otoritas Jasa Keuangan menjelaskan bahwa layanan perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik atau digital milik bank, dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah bank, yang dilakukan secara mandiri.
Dikutip dari laman bisnis tempo, Otoritas Jasa Keuangan menargetkan aturan soal bank digital dapat dirilis sebelum semester 1 tahun ini berakhir, pada saat ini yang banyak dilakukan adalah transformasi bank kecil menjadi bank digital serta diperkirakan bank digital belum akan menyentuh segmen korporasi.
ADVERTISEMENT
Pandemi tidak menyurutkan niat masyarakat yang akan melangsungkan pernikahan. Pernikahan dilakukan dengan membatasi jumlah undangan yang hadir langsung; tamu undangan yang lain bisa menyaksikan secara daring. Hal ini membuat biaya pernikahan menjadi lebih hemat.

Perubahan perilaku

Pandemi membuat kondisi di lingkungan perumahan menjadi lebih tertib dengan dilakukannya sistem ronda, jam malam, dan pelarangan pedagang masuk ke wilayah perumahan. Setiap pagi melihat pemandangan orang-orang berjemur di halaman rumah, tiap harinya tidak luput dari pendengaran suara kurir pembawa paket yang berteriak “paket”, karena pandemi orang jadi semakin sering belanja online.
Setiap keluarga pun memiliki aturan dan kebiasaan yang berubah karena pandemi. Hidup sehat menjadi prioritas utama. Mengkonsumsi wedang uwu, jahe merah, madu, jambu merah menjadi sebuah kebiasaan dan mengurangi konsumsi junk food. Begitupun yang terjadi pada diri saya, dulu gemar menyeruput kopi setiap hari sekarang menjadi tidak sama sekali, berhenti mengkonsumsi mie instan, dan tidak minum air dingin. Hand sanitizer, sabun, dan disinfektan menjadi barang wajib yang harus tersedia di rumah.
ADVERTISEMENT
Masing-masing orang di keluarga juga menjalani kegiatan untuk mengisi waktu selama menjalankan WFH dan SFH. Hobi baru bermunculan, seperti memelihara ikan cupang dan hidroponik.

Vaksin

Indonesia sudah menjalankan program vaksinasi COVID-19 sejak 13 Januari 2021. Beberapa jenis vaksin yang ada di Indonesia, yaitu Sinovac yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal China, dibuat dengan teknologi inactivated virus. Novavax, vaksin buatan perusahaan Amerika Serikat yang memanfaatkan sebagian kecil protein dari virus corona.
AstraZeneca-Oxford yang dibuat dengan teknologi memanfaatkan virus penyebab pilek dari simpanse yang sudah dimodifikasi. Pfizer-BioNTech dibuat dengan teknologi messenger RNA yang mengandung virus hidup. Indonesia telah memesan 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac dan sudah tiba pada tanggal 6 Desember 2020, disusul 1,8 juta dosis dari Sinovac tiba tanggal 31 Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari kompas, target vaksinasi tahap awal sebanyak 40,2 juta orang yang terdiri dari petugas kesehatan, petugas publik, dan lansia. Januari sampai April 2021 target penerima vaksin yakni petugas kesehatan. Tahap kedua yang akan dilaksanakan pada April 2021 sampai Maret 2022 akan menargetkan masyarakat rentan yang ada di wilayah dengan risiko penularan tinggi. Pemberitahuan akan dilakukan melalui pesan singkat untuk mengikuti pelaksanaan vaksinasi.
Selain itu muncul wacana vaksin gotong royong. Dikutip dari laman covid19.go.id, Vaksin gotong royong merupakan upaya pengusaha sekaligus tanggung jawab bagi karyawan perusahaan untuk melindungi dari paparan COVID-19.
Harapannya, perusahaan yang mengikuti vaksinasi gotong royong ini adalah padat karya yang berada di zona merah COVID-19. Dikutip dari laman ekonomi bisnis, Menteri Kesehatan sudah memberikan izin pelaksanaan vaksin secara mandiri dengan melibatkan pihak swasta dalam skema vaksin gotong royong. Vaksinasi ini bersifat gratis.
ADVERTISEMENT
Penerima vaksin dalam pelayanan vaksinasi program gotong royong tidak dipungut bayaran atau gratis. Pelayanan vaksinasi gotong royong tidak dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang menjalankan program vaksinasi. Namun, badan usaha harus bekerja sama dengan fasilitas kesehatan milik masyarakat atau swasta untuk menggelar penyuntikan vaksin bagi kelompok yang disasar. Meskipun pemberian vaksin diberikan secara gratis, tetapi terdapat biaya pelayanan vaksinasi yang tarif maksimalnya diatur oleh Menteri. Adapun pendanaan pelaksanaan vaksinasi gotong royong dibebankan pada badan hukum/badan usaha yang melakukan vaksinasi gotong royong.
Sampai dengan tanggal 23 Februari 2021 berdasarkan data dari laman covid19.go.id, total yang sudah di vaksinasi pada vaksinasi pertama, yaitu 1.269.905 orang, untuk vaksinasi kedua 789.966 orang. Total sasaran vaksinasi, yaitu 181.554.465 orang, di mana 1.468.764 orang adalah sumber daya manusia kesehatan.
ADVERTISEMENT
Apa pun yang terjadi selama pandemi, peristiwa ini merupakan pelajaran berharga untuk semua orang di seluruh dunia dan segala aspek kehidupan. Banyak makna yang bisa digali dari peristiwa pandemi, makna yang paling penting dan mendasar adalah kita harus bersyukur atas kesehatan, umur, dan rezeki yang sudah kita miliki. Ketika musibah datang dan kita banyak kehilangan, kita baru menyadari betapa banyak hal yang patut kita syukuri.
Semangat, Indonesia pasti bisa melewati semua.