Konten dari Pengguna

Penerapan Teori Difusi Inovasi

Fifin Milla Felice Daeli
Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Amikom Purwokerto
30 Juni 2022 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fifin Milla Felice Daeli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Salah satu teori yang membahas bagaimana sebuah gagasan baru dapat tersebar secara luas adalah teori Difusi Inovasi. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Everett Rogers melalui bukunya yang berjudul “Diffusion of Innovations” pada tahun 1964. Difusi inovasi menjabarkan bagaimana proses sebuah inovasi dapat disalurkan melalui beberapa media dalam waktu tertentu kepada suatu kebudayaan masyarakat. Ide-ide baru tersebut awalnya akan dipandang secara subjektif. Lalu, melalui sebuah konstruksi sosial, ide tersebut akan dipandang secara objektif.
ADVERTISEMENT
Karakteristik dari teori Difusi Inovasi ini adalah dapat mempersuasi atau mempengaruhi individu atau kelompok sosial tertentu. Melalui perkembangan media pada saat ini tentu saja akan mempermudah dalam penyebaran informasi kepada khalayak luas. Apalagi, di masa yang modern ini pasti masyarakat membutuhkan sebuah inovasi baru seiring dengan perkembangan zaman. Inovasi ini nantinya akan digunakan untuk mempermudah mereka dalam menjalankan aktivitasnya. Namun, segala inovasi tersebut pastinya bisa saja ditolak atau juga diterima oleh individu atau kelompok sosial tersebut.
Contoh penerapan dari teori Difusi Inovasi ini adalah adanya sebuah aplikasi yang menawarkan jasa ojek secara online. Dahulu, orang-orang yang ingin melakukan perjalanan tetapi tidak memiliki kendaraan akan memilih untuk menggunakan transportasi umum, seperti bus, angkot, ojek, becak, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, dibutuhkan kesabaran untuk mencari transportasi umum dan harganya bisa dibilang cukup mahal. Belum lagi apabila cuaca sedang buruk dan banyak sekali orang yang menggunakan transportasi umum tersebut. Situasi tersebut membuat beberapa orang menciptakan aplikasi ojek online seperti Grab, Gojek, Nu-Jek, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Hadirnya inovasi ini pasti sangat membantu masyarakat yang membutuhkan. Tetapi, bisa juga ada masyarakat yang tidak bisa menerimanya terlebih para pemilik kendaraan umum tersebut. Namun, dengan adanya komunikasi yang tepat membuat masyarakat bisa memahami dan menerima kehadiran aplikasi tersebut. Bisa kita lihat pada saat ini banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi ojek online. Bahkan, di antara mereka ada yang bekerja untuk sebagai ojek sebagai pekerjaan sampingan. Seiring berjalannya waktu, inovasi pun semakin berkembang dengan adanya pembayaran secara online, pemesanan makanan, pengantaran barang, dan masih banyak lagi.